IBL

Meski baru dua musim di NBA, rasanya tidak ada lagi yang perlu meragukan kehebatan Luka Doncic. Di usia yang baru 21 tahun, Luka sudah menjadi andalan Dallas Mavericks dan juga salah satu pemain yang paling sulit dijaga sekarang. Memang ada pemain-pemain seperti Trae Young, Jayson Taum, hingga Devin Booker, tapi Luka memiliki perbedaan gaya bermain yang sangat besar dari ketiga nama itu.

Luka adalah pemain tipikal serba bisa. Tinggi badan dan posturnya membuat ia cukup fleksibel bermain di berbagai posisi. Di sisi lain, keterampilannya membawa bola, visi bermain di lapangan, hingga akurasi tembakan membuatnya bisa menjadi pembawa bola utama tim atau bahkan seorang penembak catch and shoot saja.

Dalam rilis terbaru NBA mengenai finalis pernghargaan individu, nama Luka masuk di kategori Most Improved Player (MIP). Masuknya nama Luka cukup beralasan pasalnya secara statistik dan prestasi, ia mengalami banyak peningkatan. Musim lalu, dalam 72 gim, ia mengemas 21,2 poin, 7,8 rebound, dan 6,0 asis per gim. Sedangkan musim ini, dari 58 gim, ia menyumbangkan 29,0 poin, 9,4 rebound, dan 8,8 asis per gim. Efektivitas tembakan Luka pun meningkat dari 50 persen ke 53 persen, masuk ke rata-rata liga.

(Baca juga: Pemain-pemain Terlewatkan dari Delapan Tim yang Absen di Orlando (Bagian Satu))

Menariknya, bila kebanyakan pemain cukup senang atau setidaknya mengapresiasi masuknya nama mereka ke dalam daftar, Luka justru sebaliknya. Kepada reporter Dallas Morning News, Brad Townsend, Luka berharap namanya tidak ada di dalam daftar itu. “Keluarkan nama saya dari daftar finalis dan masukkan nama Devonte Graham di sana. Saya tidak layak masuk ke daftar itu,” tulis Brad mengutip perkataan Luka.

Devonte’ Graham sendiri memang sempat digadang-gadang masuk ke daftar ini. Meski Charlotte Hornets gagal lanjut ke “gelembung” Orlando dan mengalami musim yang buruk, Graham menunjukkan performa yang juga luar biasa. Graham yang juga masuk ke NBA musim lalu, seperti Luka, mencetak 4,7 poin, 1,4 rebound, dan 2,6 asis dengan akurasi tripoin 28 persen musim lalu. Musim ini, ia memberi sumbangsih 18,2 poin, 3,4 rebound, dan 7,5 asis per gim dengan akurasi tripoin 40 persen.

(Baca juga: Devonte’ Graham, Harapan Baru Charlotte Hornets)

Performa Luka musim ini sendiri bisa dibilang lebih mendekati performa seroang MVP. Mavericks yang empat musim terakhir tak pernah lolos ke playoff berhasil ia bawa lolos. Di sisi lain, catatan 17 tripel-dobel pemain asal Slovenia ini juga menjadi yang tertinggi di liga musim ini. Bahkan pemain-pemain legenda dan bintang seperti Michael Jordan, Kobe Bryany, serta LeBron James tidak bisa mencatatkan hal seperti ini di musim keduanya di liga. (DRMK)

Foto: NBA

Komentar