Keluarga Menjadi Alasan Damian Lillard Gabung Portland Trail Blazers Lagi
Damian Lillard ternyata tidak bisa jauh dari Portland Trail Blazers. Lillard seakan memang ditakdirkan untuk tetap bersama waralaba tersebut. Bahkan setelah ia pindah ke Milwaukee Bucks selama dua musim. Tapi pada akhirnya Lillard pulang lagi ke Portland.
Masa Depan Kawhi Leonard di Clippers Makin Suram
Situasinya sekarang semakin rumit bagi Kawhi Leonard dan Los Angeles Clippers, di tengan investigasi yang dilakukan NBA. Belum lagi selesai masalah ini, muncul lagi tuduhan bahwa waktu Kawhi Leonard bersama Clippers telah mendatangkan banyak masalah bagi tim. Tuduhan ini muncul dari seorang mantan staf tim yang disembunyikan identitasnya. 
Belum Ada Tawaran, Michael Malone Mantap Jadi Analis NBA
Michael Malone melanjutkan kiprahnya dalam dunia penyiaran. Malone tetap bekerja sebagai analis NBA bersama ESPN untuk musim 2025-2026. Malone akan tampil dalam acara NBA Countdown musim mendatang.
Miami Heat Tidak Menanggapi Rumor Pertukaran Andrew Wiggins
Tampaknya keinginan Los Angeles Lakers untuk mengakusisi Andrew Wiggins dari Miami Heat bakal sulit terpenuhi. Sebab ada laporan bahwa Heat saat ini tidak ingin terlibat dalam pembicaraan perdagangan dengan Los Angeles Lakers mengenai Wiggins. 
Aaron Gordon Senang Dengan Pergerakan Nuggets di Jeda Musim
Aaron Gordon mengungkapkan kegembiraannya dalam menanggapi pergerakan tim Denver Nuggets di jeda musim. Gordon menyoroti penambahan pemain utama yang bertujuan membangun daftar pemain berkaliber juara.
University of Connecticut Cetak Sejarah Melalui Stephon Castle dan Paige Buecker
Pemain dari University of Connecticut sedang berjaya pada tahun ini. Dua pemain asal UConn yaitu Stephon Castle dan Paige Bueckers menjadi Rookie of the Year 2025 baik di NBA dan WNBA.
Statistik Kristaps Porzingis di EuroBasket Dianggap Menyesatkan
Kristaps Porzingis tampil luar biasa di FIBA EuroBasket 2025 bersama tim Latvia. Dia mampu mencetak rata-rata 20,2 poin, 8,7 rebound, dan 1,7 blok serta akurasi tembakan 66,7 persen pada dua poin, dalam 27 menit per malam. Namun, statistik Porzingis di EuroBasket ini dianggap menyesatkan. Pasalnya dia tidak mampu sebagus itu di NBA.