IBL

"Bagi mimin yang telah mengikuti perjalanan karir Abraham Grahita @abrahamdg_, apa yang ditunjukkan Bram (nama panggilannya) adalah suatu perilaku bom waktu yang meledak di tempat dan waktu yang tidak tepat karena tercetus dari kata-kata Pelatih.

Kenapa mimin bilang bom waktu yang meledak? Karena selama ini Abraham adalah sosok atlet yang sopan dengan perilaku yang baik di depan media. Bila anda telah mengikuti perjalanan basket Indonesia dan timnas, seharusnya sudah memahami hal itu. Sebelum kejadian ini, kapankah Bram pernah melakukan hal-hal yang memalukan negara?

Yang melakukan aksi-aksi bullying di medsos (media sosial) adalah kelompok yang biasanya tidak mengikuti timnas basket Indonesia apalagi mengenal sosok atlet. Ditambah lagi banyaknya akun-akun tak jelas dari Filipina yang suka memprovokasi. Mimin mengajak kawan-kawan agar tidak perlu ikut-ikutan seperti mereka, yang dampaknya justru malah merugikan prestasi basket Indonesia.

Tidak ada pembenaran atas perilaku spontan yang dilakukan Abraham. Tapi perilaku tersebut adalah sebuah reaksi jujur untuk membela tim Indonesia dan BUKAN untuk membela diri.

Secara pribadi, mimin tidak melihat perilaku tersebut sebagai sesuatu yang memalukan negara.

Yang memalukan negara adalah kelompok yang memviralkan, menghina atlet, dan tertawa atas musibah atlet di depan ponsel tanpa kontribusi dan bersembunyi.

Ikut-ikutan menghakimi satu-dua atlet hingga menjadi korban tidaklah menyelesaikan masalah sebenarnya. Ingat, suatu hari nanti akan tiba waktunya bagi kita semua untuk dihakimi.

Mari kita semua bercermin." - @fansbasket.id.

---

Keputusan timnas Indonesia memberi sanksi berupa pencoretan dari skuat kepada Abraham Damar Grahita menuai banyak reaksi dari para penggiat basket Indonesia. Di kolom komentar unggahan instagram @mainbasket, ada pihak yang sepakat dengan keputusan Perbasi, ada pula yang masih setengah-setengah, dan tentu ada pula yang mendukung Abraham.

Dukungan kepada Abraham datang dari para penggiat basket, mulai dari atlet, pelatih, hingga masyarakat umum. Pemain 3X3 putri Indonesia, Jovita Elizabeth Simon, mengutarakan pendapatnya. Menurutnya, jika ingin adil, maka Lester Prosper, Brandon Jawato, dan Arki Dikaniwa Wisnu yang sudah melakukan protes di media sosial beberapa waktu lalu juga layak kena sanksi sepetti ini.

Kepala Pelatih tim putra PON DKI Jakarta, Tondi Raja Syailendra, pun mengutarakan pendapat serupa dengan Jovita. Menurut pandangannya, apa yang dilakukan Lester, Brandon, dan Arki juga merupakan bentuk yang tidak menunjukkan respek, jika apa yang dilakukan Abraham dianggap demikian.

Mantan rekan setim Abraham, Widyanta Putra Teja, dan Rizky Effendi juga memberikan reaksi mereka. Keduanya tidak menyertakan tulisan, melainkan hanya simbol. Widy menuliskan titik-titik yang seolah mengungkapkan bahwa ia tidak tahu harus berkata apa sedangkan Rizky memberikan simbol patah hati.

Pesohor, sekaligus mantan manajer timnas putri di SEA Games 2015 Augie Fantinus menilai hukuman ini adalah langkah yang kurang bijaksana dan ia tidak setuju dengan sanksi dari manajemen timnas atau Perbasi. Meski demikian, ia tahu bahwa ini adalah hak dua institusi tersebut.

Pemain muda Indonesia yang bermain untuk Satya Wacana Salatiga, David Nuban, memberikan simbol tidak bisa berkata-kata atas hukuman ini. Adhi Pratama, senter Pelita Jaya, langsung menunjukkan dukungannya kepada Abraham dengan simbol hati.

Salah satu penggiat basket asal Jakarta, Julian Rizky memberikan pendapat yang lebih rinci. Menurutnya, dengan video ini sudah tersebar di banyak media, Abraham sudah mendapatkan hukuman yang setimpal dari perbuatannya. Jika pun ada sanksi, rasanya sanksi pencoretan dengan batas waktu yang ditentukan bukanlah yang terbaik. Banyak sanksi lain yag bisa diberikan kepada Abraham jika hanya untuk membuat jera. Ia lantas memberi semangat untuk Abraham dan berujar bahwa ia dan komunitasnya akan terus mendukung Abraham.

Mantan pemain putri profesional, Nova Bella, menilai apa yang dilakukan manajemen timnas sangatlah terburu-buru. Sangat terburu-buru untuk sebuah keputusan yang krusial. Di sisi lain, ia juga bersedih atas apa yang menimpa Abraham.

Sesama pemain timnas Indonesia, Kaleb Ramot Gemilang, memberikan dukungan dengan cara lain. Ia mengunggah kebersamaannya bersama Abraham, salah satunya saat Abraham memberikan sepatu signaturenya untuk seluruh tim Stapac Jakarta musim lalu.

Salah satu dukungan lain juga diungkapkan akun @sianatan. Ia mempertanyakan apakah sebelum konferensi pers, Abraham sudah mendapatkan pengarahan yang tepat. Ia menilai apa yang dilakukan Abraham adalah emosi di lapangan yang masih terbawa di ruangan. Terlepas bahwa ia tidak setuju dengan apa yang ditunjukkan Abraham, akun ini menyarankan adanya pemilihan lebih dahulu sebelum membiarkan seorang pemain mewakili tim di konferensi pers.

Keputusan yang diambil oleh timnas memang terkesan sangat reaktif dan mengesampingkan banyak variabel lain dalam diri Abraham. Variabel berupa fakta bahwa Abraham sudah memberikan yang terbaik untuk timnas sejak namanya masuk dalam program jangka panjang timnas.

Abraham selalu menjadi salah satu pemain terbaik Indonesia sejak tim mengikuti latih tanding di Serbia, SEA Games, IBL, hingga gim perdana kualifikasi Piala Asia 2021 melawan Korea Selatan. Selain produktif, Abraham juga menjadi salah satu pemain paling efisien di lapangan.

Di SEA Games 2019 Filipina, Abraham mendapat sorotan dan apresiasi luar biasa dari para lawan. Para pemain Filipina yang menjadi lawan Indonesia di semifinal bahkan bergantian berbicara kepada Abraham secara personal.

Beberapa kepala pelatih negara peserta SEA Games menyebut Abraham adalah pemain terbaik Indonesia di gelaran dua tahunan tersebut. Selain itu, beberapa pewarta yang hadir berbincang dengan kami dan berujar bahwa Abraham seharusnya layak bermain di ASEAN Basketball League (ABL). Abraham mencetak 15,8 poin per gim di SEA Games 2019 dan tercatat sebagai satu-satunya pemain Indonesia yang bermain lebih dari 30 menit per gim.

Apa yang dilakukan Abraham di konferensi pers tersebut benar-benar mengejutkan banyak pihak. Sepanjang kariernya, ia tak pernah melakukan hal-hal seperti demikian. Ada layaknya kita mempertanyakan bagaimana kondisi emosi Abraham saat itu. Apa yang melandasi ia untuk kali pertama dalam kariernya membuat sebuah bahasa tubuh yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya, bahkan tidak ia lakukan saat di lapangan. 

Di sisi lain, pernyataan Rajko Toroman di konferensi pers bisa menjadi pemantik reaksi Abraham. Di tengah perjuangan timnya, ia terus menyalahkan keadaan yang tidak bisa ia kontrol. Ia bahkan mengatakan bahwa FIBA tidak adil dengan membuat jadwal pertandingan ini.

Abraham adalah salah satu simbol dari kerja keras tiada henti yang berujung pada prestasi. Berangkat dari Bangka, Abraham meniti kariernya dengan kerja keras dan terjal. Sempat ditolak Stapac yang kala itu masih bernama Aspac, Abraham mendapat sorotan saat membela Stadium Jakarta. Setelahnya, ia terus mengembangkan kemampuan hingga kini ia bisa disebut sebagai salah satu pemain basket terbaik di Indonesia. (DRMK)

Foto: Hariyanto

 

Komentar