IBL

Amartha Hangtuah Jakarta mengamankan kemenangan di laga kandang perdana mereka, Jumat (26/1). Menghadapi Pacific Caesar Surabaya, Hangtuah tampil solid di kuarter tiga untuk membuka jarak dan menang telak 80-65. Laju (29-7) 

Hangtuah membuat jarak 20 poin dan tak tersentuh lagi sampai akhir laga. Jarak terbesar yang dibuka oleh Hangtuah mencapai 28 poin. Perubahan besar yang dilakukan Pacific di kuarter tiga adalah memulai laga dengan komposisi kecil. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Hangtuah yang memainkan Ron Delph dan Zoran Talley Jr. secara bersamaan. 

Di lain sisi, serangan Pacific juga tampak stagnan. Upaya mereka selalu bergantung kepada dua pemain asing. Hasilnya, Hangtuah tak perlu melakukan banyak penyesuaian untuk pertahanan mereka. Barisan asing Pacific total melepaskan 40 percobaan dari total 67 tembakan Pacific. 

Ron Delph jadi top skor tim dengan 24 poin dan 17 rebound. Dari jumlah rebound tersebut, 7 di antaranya adalah offensive rebound. Jumlah ini setara dengan offensive rebound keseluruhan Pacific. Delph memasukkan 11/20 tembakan. 

Zoran Talley Jr. juga dobel-dobel dengan 17 poin dan 10 rebound. Nick Faust menambahkan 13 poin plus 5 rebound. Meski tak menyentuh dua digit poin, barisan lokal, Fisyaiful Amir, Dandung Pamungkas, dan Govinda Saputra tampil solid. Ketiganya membukukan statistik +/- di angka dua digit. Govinda bahkan memimpin tim dengan catatan (+21). 

Untuk Pacific, duet Jaylyn Richardson dan Stephen Hurt masih jadi tumpuan. Hurt 21 poin, 9 rebound, dan 4 asis, sementara Jaylyn 20 poin plus 7 asis. Pemain asing baru Pacific, Nick Wiggins tampil hari ini dan mencetak 8 poin plus 7 rebound selama 16 menit bermain. Ini adalah kemenangan kedua Hangtuah dari tiga gim. Untuk Pacific, tiga gim mereka berujung kekalahan. 

Esok, Hangtuah akan kembali bermain. Masih di GOR Universitas Negeri Jakarta, mereka akan menjamu Prawira Harum Bandung. Pacific sendiri akan kembali ke Surabaya. Mereka akan bermain lusa, melawan Bima Perkasa Yogyakarta. (DRMK)

Foto: IBL Indonesia/ Ariya Kurniawan 

Komentar