IBL

Sepertinya ada kekuatan luar biasa -selain Tuhan tentunya- yang muncul dan sudah mengakar di dunia. Kekuatan gaib itu bernama tayangan langsung pertandingan olahraga. Bayangkan hal tersebut bisa menyihir hampir separuh lebih penduduk dunia yang berada dan hidup di ruang dan waktu berbeda untuk tetap terjaga dan bangun di tengah malam -tentunya tanpa ada imbalan khusus-. Barangkali sihir tersebut mengalahkan mantra terkuat avada kedavra pada film Harry Potter.

Perihal urusan praktis sehari-hari, tayangan-tayangan pertandingan olahraga (Liga Champions misalnya) jauh lebih unggul dari kantor Pegadaian. Jika kantor tersebut berhasil menyelesaikan masalah tanpa masalah, guna-guna sepak bola bahkan melakukan lebih dari itu. Mengabaikan dan melupakan masalah meskipun sementara.

Hal serupa juga merambat pada dunia basket. Khususnya liga basket paling top di dunia, NBA. Jika merujuk pada jam pertandingan NBA di Indonesia kerap kali penggemar basket selalu mendapatkan jam-jam di pagi hari dan hari kerja, tak jarang pula gim NBA digelar dini hari waktu Indonesia (saat ini sering terjadi). Beberapa orang bahkan rela untuk menahan kantuk dan lapar hanya untuk melihat pemain atau tim kesayangan melantun bola.

Inilah hebatnya kedua hal tersebut, barangkali yang sedikit mendekati dari kehebatan keduanya adalah cinta. Keduanya bisa merasuki jiwa manusia dan membuat tergila-gila dan tidak memandang usia serta warna kulitnya. Bayangkan saja, banyak anak-anak SD atau bahkan SMP yang tiba-tiba menyukai pelajaran mengenai pengetahuan sosial, khususnya Geografi. Membuka peta dan buku RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap) hanya untuk belajar mengenai ibu kota negara-negara di dunia sekaligus mengenal lebih dekat asal negara idolanya. Guru yang memiliki terobosan dan segudang inovasi sekalipun tak kuasa melakukannya.

Belum lagi NBA selalu menghadirkan warna baru pada setiap pertandingannya. Pengalaman dasar kehidupan (drama, komedi, dan tragedi) serta segenap perasaan (murka, senang setengah mati, sombong, serta jemawa) yang dialami manusia dengan hanya kurun waktu 48 menit bersih atau agak lebih.

Guna-guna NBA lebih memukau ketimbang pertunjukan pesulap kondang sekalipun. Pesona NBA bisa sampai mengalahkan rasa letih, nyeri, serta kantuk setengah mati. Semua hal di luar nalar manusia yang disebabkan oleh pertandingan NBA rasanya sangat layak untuk dinikmati. Kemenangan dramatis mampu meningkatkan mood dengan cepat dan pesat. Barangkali kebahagaiaan yang tak bisa dideskripsikan tiba-tiba mencuat, sama halnya saat sedang jatuh cinta. Saat posisi kalah pun demikian.

Kekalahan buruk mampu menghadiahi rasa kecewa dan lowong seharian. Terlebih lagi jika klub dan pemain idola tersingkir dari perebutan cincin juara. Bagaimana tatapan kosong Dillon Brooks yang sempat sesumbar. Atau cerita lain datang dari cahaya ungu yang tidak jadi menyala ketika Sacramento Kings terjungkal di gim ketujuh melawan Golden State Warriors. Jelas sudah gambaran wajah penggemar Kings terpaku dan secara perlahan air mata turun segera melintas.

Layaknya sebuah ilmu sihir, pertandingan NBA dini hari sangat berbahaya bagi mereka-mereka yang sudah bernazar untuk tetap terjaga. Mengingat laga yang datang pada sepertiga malam. Untuk jiwa-jiwa penggemar yang rapuh, laga dini hari NBA penuh tipu daya. Secepat kilat bahkan bisa memberi cekung pada pelupuk mata yang sangat dalam, meruntuhkan semangat dan memaksa orang bermalas-malasan seharian, lebih buruk dari demam tifus (terlebih bagi mereka yang tak pernah absen menonton pertandingan dini hari).

Tentunya mereka sudah punya segudang persiapan untuk tetap terjaga hingga hasil akhir (mengingat segala sesuatu bisa saja terjadi pada pertandingan basket). Mulai dari berbagai cemilan yang sudah disiapkan di meja makan, hingga kopi kemasan yang siap diseduh ketika kantuk menyerang. Menjaga diri rasanya urusuan nomor kesekian. Makan yang cukup dan sehat, banyak minum air putih, sudah terlalu banyak beban yang menyambut ketika pagi menjelang dan saat tiba di meja kerja. Bila perlu siapkan suplemen makanan serta vitamin. Jika masih belum ampuh jangan lupa menyimpan nomor whatsapp tukang pijat langganan.

Guna-guna pertandingan NBA dini hari rasanya sama persis dengan sihir Liga Champions, sama-sama melampaui segala pencapaian akal manusia. Bayangkan bagaimana hal tersebut melebihi ilmu pengethuan dan Filsafat sekalipun. Perihal urusan mengorbankan antusiasme atau mengobati putus asa kedua hal tersebut masih kalah jauh dengan fenomena jam tayang olahraga dini hari. Pembaca yang budiman, memang begitulah pesona pertandingan NBA.(*)

Foto: NBA

 

Komentar