IBL

Dukungan terbesar untuk produk lokal adalah membeli lalu mengenakannya. Contoh nyata dari perbuatan tersebut ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo. Selama 2018, beliau tertangkap kamera menggunakan sepatu-sepatu lokal dengan berbagai merek. Pria asli Surakarta ini pun mengungkapkan kecintaannya pada sneakers lokal lewat video blog (vlog) di kanal YouTube miliknya.

Dalam video tersebut, tampak Presiden Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, sedang melaksanakan kegiatan kepresidenan menggunakan sepatu sneakers. Tempat yang beliau kunjungi pun beragam. Ia tampak sedang berjalan di Istana Bogor, Papua, serta beberapa tempat lain yang notabene berkontur cukup keras.

“Saya senang memakai sepatu sneakers. Selain dipakai, (sepatu sneakers) juga ringan. Sehingga saya merasa lebih lincah dan gesit waktu masuk ke desa, ke sawah, atau meninjau waduk,” ujar Presiden Joko Widodo.

Dalam video itu, ia menunjukkan gesture tengah memasang sepatu dari Bandung bernama NAH Projects. Sepatu itu ia gunakan pertama kali saat menghadiri undangan ke ajang We The Fest. Kabarnya, Rizky Dwi Arief selaku pemilik NAH Project tidak mengetahui bahwa produknya dibeli oleh sang presiden. Hal itu ia katakan pada redaksi Mainbasket beberapa waktu lalu. Anda bisa menyimak percakapan lengkapnya di edisi terbaru Majalah Mainbasket yang terbit untuk September 2018.

Suami Irianan Widodo itu juga mengingatkan bahwa Indonesia punya beragam produk lokal dan hal itu bisa jadi potensi besar. “Banyak produk lokal entah itu sepatu, tas, baju, atau kerajinan tangan, Saya rasanya kita memiliki kemampuan besar dalam memproduksi produk-produk yang berkualitas baik dan harga kompetitif, karena itulah daya saing Indonesia,” lanjutnya di video berdurasi 1:45 itu.

Setelah sebelumnya membeli sepasang sepatu Saint Barkley, Presiden Joko Widodo lalu membeli NAH Project. Layak kita tunggu sneaker lokal manalagi yang jadi incaran pria yang fotonya terpampang di sampul majalah TIME ini.

Majalah TIME edisi 27 Oktober 2014 dengan protret Presiden Joko Widodo sebagai model sampul.

Foto: Majalah TIME, Dokumen Kepresidenan Republik Indonesia

Komentar