Logo NBA dianggap sebagai salah satu logo terbaik di dunia. Siluet pemain basket dengan latar warna merah-putih-biru jadi penggambaran bagaimana situasi kompetisi tertinggi basket di Amerika Serikat ini. Meski demikian, logo NBA mirip dengan dengan Major League Baseball (MLB). Sejarah pun menyatakan bahwa logo NBA terinspirasi dari logo MLB. Dualisme basket Amerika Serikat menjadi motif dibalik pembuatannya.

Perumusan logo tersebut terjadi pada 1969. Ialah Alan Siegel dan Robert Gale sebagai otak dibalik penyusunan konsep. Mereka adalah pendiri perusahaan pemasaran Siegel+Gale. Oleh komisioner NBA kala itu, James Walter Kennedy, Siegel dan Gale ditugaskan membuat logo yang merepresentasikan permainan basket yang diusung NBA.

Tugas ini cukup berat. Di era itu, terjadi dualisme basket Amerika Serikat. Selain NBA (National Basketball Association), dikenal pula ABA (American Basketball Association). Kepopuleran ABA lebih difavoritkan banyak pihak karena gaya bermain lebih dinamis, peraturan yang telah disesuaikan untuk komersialitas, serta keberanian tim-tim kuda hitam ABA dalam menggoyang tim kuat. Paket lengkap itu menghadirkan tontonan olahraga yang menghibur.

 

Logo Major League Baseball (MLB) jadi inspirasi pembuatan logo NBA. Jerry Dior adalah sosok dibalik penyusunan logo ini.

 

Kondisi berbeda sedang dialami NBA. Kompetisi memang berjalan reguler, namun menyimpan titik kelemahan. Mereka tidak punya identitas kuat. Oleh karena itu, Walter Kennedy butuh penyegaran strategi pemasaran demi menaikkan popularitas NBA serta menyaingi ABA. Itulah motif pembuatan logo NBA yang biasa kita ketahui dewasa ini.

Dalam situs perusahaan Siegel+Gale, tersemat catatan Alan Siegel dan Robert Hale tentang visi logo NBA yang mereka buat. Logo itu harus ikonik, patriotis, dan komersil sehingga dapat diaplikasikan ke semua pernak-pernik NBA mulai kaos, topi, seragam tanding, dan lain sebagainya. Tugas ini datang ketika Siegel tengah mempelajari proses pembuatan logo MLB yang dikerjakan oleh Jerry Dior setahun sebelumnya. Ia begitu menyukainya. Wajar bila logo NBA buatannya dan Hale begitu mirip dengan logo MLB.

Proses pengerjaan logo ini pun terbilang cepat, hanya satu jam. Mereka melihat arsip foto Majalah Sports lalu menemukan foto Jerry West dari Los Angeles Lakers sedang melantun bola. Ia menyukai gestur penghuni NBA Hall of Fame tersebut karena tampak dinamis, berposisi vertikal, serta menggambarkan gaya permainan yang diusung NBA. Ia lalu mewarnai siluet Jerry West dengan warna putih dengan latar biru-merah dengan tulisan “NBA” berada dibawah. Konsep ini serupa dengan konsep logo MLB besutan Jerry Dior.

Perkembangan logo NBA.

 

Logo itu ternyata mampu menarik perhatian khalayak ramai. Dampaknya segera terlihat dari jumlah penonton NBA yang meningkat. Selain itu, kepopuleran logo ini juga berkat peraturan untuk menyematkannya di seragam pemain. NBA kemudian membenahi berbagai aspek untuk mendapatkan kembali pamornya hingga pada 1976, NBA dan ABA bergabung menjadi satu kesatuan besar kompetisi basket profesional Amerika Serikat.

Meski telah jadi bagian sejarah, ABA punya peran besar dalam pengembangan NBA saat ini. George Mikan, komisioner pertama ABA, adalah pencetus garis tembakan tiga angka. Tidak hanya itu, mereka juga mencetuskan Slam Dunk Contest sebagai pengisi jeda babak dua dan tiga di laga All-Star 1976. Pemenang pertama kontes tahunan ini adalah Julius “Dr. J” Erving. Kala itu, ia melakukan gerakan slam dunk yang kini dikenal sebagai Free Throw Slam Dunk. Kreatifitasnya itu berbuah uang tunai AS$1000 dan sepaket audio stereo.

Foto: NBA Archieve, MLB

Komentar