IBL

Film Uncle Drew tidak hanya melibatkan pemain dan bekas pemain NBA sebagai pemeran utama. Di awal film tersebut, ada pula sejumlah legenda basket yang tampil untuk mengucapkan beberapa patah kata. Sebelum ini, Mainbasket sudah membahas empat pemain legendaris yang muncul sebagai kameo di adegan pembuka. Mereka memberikan pendapatnya tentang Uncle Drew, tokoh dalam film yang diperankan Kyrie Irving, garda utama Boston Celtics.

Kini, Mainbasket melanjutkan ulasan tentang para kameo tersebut. Karena selain empat pemain yang sudah dibahas, ada pula lima legenda lainnya yang memiliki karir gemilang di NBA. Mereka adalah, sebagai berikut:

Steve Nash

Steve Nash belakangan ini menghabiskan waktunya dengan profesi berbeda. Selain menjadi pelatih pengembang pemain di Golden State Warriors, ia juga bekerja bersama B/R Football demi meliput sepak bola untuk Bleacher Report. Apalagi Nash memang terkenal multitalenta. Selain handal bermain basket, ia juga pandai bermain sepak bola. Nash bahkan sudah mengenal sepak bola jauh sebelum ia bermain basket.

Ketika kecil, Nash lekat dengan olahraga sepak bola karena orang tua dan saudara-saudaranya merupakan pesepak bola profesional. Namun, ia justru jatuh hati kepada basket dan melanjutkan karirnya sebagai pebasket di NBA. Phoenix memilihnya pada NBA Draft 1996.

Nash bermain untuk Suns selama dua musim di awal karirnya. Kemudian, ia ditukar ke Dallas Mavericks untuk mengarungi karir selama empat musim. Di sanalah ia mendapatkan tempat sebagai salah satu pemain hebat. Suns bahkan kembali merekrutnya pada 2004 untuk mengisi posisi garda utama.

Di tahun pertamanya setelah kembali ke Phoenix, Nash langsung meraih gelar pemain terbaik NBA. Ia bahkan menjadi pemain terbaik selama dua musim beruntun (2005-2006). Padahal sebelumnya tidak ada yang menyangka Nash akan meraih hal seperti itu. Bagaimanapun, Nash bukanlah pemain yang diperhitungkan pada mulanya.

Kendati demikian, Nash telah membuktikan dirinya sendiri. Ia menunjukkan kalau ia mampu menjadi pemain hebat. Selama karirnya, ia masuk ke jajaran All-Star delapan kali. Ia bahkan menjadi pemain dengan asis terbanyak nomor tiga sepanjang masa. Ia mengirim total 10.335 asis selama karirnya di NBA. Nomor punggungnya (13) pun diistirahatkan oleh Suns. Saat itu, mereka sekaligus memberikan Phoenix Suns Ring of Honor untuk Nash sebagai wujud penghargaan bagi orang-orang yang berjasa kepada Suns. Hanya saja, Nash tidak pensiun di Suns, melainkan di Los Angeles Lakers. Karena pada 2012, pemain berkebangsaan Kanada itu pindah ke Lakers dengan alasan finansial dan kesehatan.

David Robinson

Orang-orang menyebut David Robinson dengan julukan The Admiral. Ia mendapat julukan itu bukan tanpa alasan. Robinson memang lulusan sekolah militer dan pernah bekerja bersama angkatan laut Amerika Serikat. Meski disebut The Admiral, sebenarnya ia merupakan letnan, bukan laksamana yang pangkatnya lebih tinggi.

Robinson baru memulai karirnya di NBA pada 1989. Sejak itu, ia mengabdikan dirinya untuk San Antonio Spurs. Ia hanya membela satu tim itu sepanjang karirnya sampai berhenti pada 2003. Selama itu pula, ia mencetak beberapa prestasi gemilang.

Robinson berhasil mengantarkan Spurs menjadi juara NBA dua kali (1999 dan 2003). Di tahun pertamanya, ia menyabet gelar Rookie of the Year. Ia juga pernah menjadi pemain terbaik di liga pada 1995. Saat itu, ia mencetak rata-rata 27,6 poin, 10,8 rebound, 2,9 asis, 1,7 steal, dan 3,2 blok per pertandingan.    

Jerry West

Nama Jerry West bukanlah nama anonim. West sangat terkenal di NBA karena kiprahnya bersama Los Angeles Lakers. Selama karirnya, ia telah mengantarkan tim itu menjuarai NBA pada 1972, juga pernah menjadi pemain terbaik di final pada 1969. West bahkan masuk ke jajaran NBA sebanyak 14 kali dan menjadi pemain terbaik di All-Star Game pada 1972.

Atas dedikasi dan jasanya kepada Lakers, tim asal Los Angeles itu mengistirahatkan nomor 44 sebagai bentuk penghormatan. NBA bahkan menggunakan siluet dirinya sebagai logo yang dikenal hingga sekarang. Oleh karena itu, West pun terkenal dengan sebutan The Logo.

Setelah pensiun, West berkecimpung ke dunia manajemen. Ia pernah menangani beberapa tim sebagai manajer, seperti: Lakers, Memphis Grizzlies, dan Golden State Warriors. Kini ia mengurus Los Angeles Clippers sebagai salah satu anggota eksekutif.

Sepanjang karirnya sebagai eksekutif, West sukses merengkuh delapan gelar juara NBA. Atas jasanya itu, ia juga menyabet dua gelar Executive of the Year. West rupanya tidak hanya berbakat sebagai pemain, tetapi juga manajemen.    

Dikembe Mutombo

Sosok Dikembe Mutombo punya pengaruh tersendiri di kalangan para pemain Afrika dan keturunannya. Bagaimanapun, sebagai pemain asal Kongo, nama Mutombo telah banyak menginspirasi para pemain dari benuanya untuk berani bermimpi bermain di NBA. Leganda NBA satu ini seperti sebuah keran yang membukakan jalan bagi para pemain Afrika.

Mutombo sendiri bermain di NBA selama 20 musim. Selama itu, ia telah membela enam tim berbeda. Namun, ia mengawali karirnya bersama Denver Nuggets pada 1991.

Ketika bermain di NBA, Mutombo terkenal sebagai salah satu senter bertahan terbaik. Ia meraih gelar Defensive Player of the Year empat kali. Ia piawai dalam merebut bola pantul dan memblok tembakan lawan. Tidak heran jika dengan kemampuannya, ia disebut sebagai Mount Mutombo dan masuk ke jajaran All-Star sebanyak delapan kali.

Di luar lapangan, Mutombo terkenal sebagai orang yang baik. Ia banyak terjun untuk menuntaskan misi kemanusiaan seperti membangun rumah sakit di Afrika. Ia pun sukses meraih penghargaan J. Walter Kennedy Citizenship pada 2001 dan 2009 atas jasanya kepada masyarakat luas.

Kini, setelah pensiun. Mutombo masih sering berkeliling dunia untuk menyebarkan kebaikan.

Rick Barry

Rick Barry merupakan salah satu pemain Golden State Warriors terbaik sepanjang masa. Ia pernah mengantarkan tim itu menjuarai NBA pada 1975, sekaligus merengkuh gelar pemain terbaik di final. NBA bahkan memasukkannya ke jajaran 50 pemain top pada 1996.

Kendati begitu, Barry tidak membela Warriors saja selama karirnya di NBA. Ia juga pernah membela Oakland Oaks atau Washington Caps di ABA setelah mengawali karir di San Francisco Warriors. Di tim keduanya itulah Barry pertama kali merengkuh gelar juara ABA.

Setelah menuntaskan baktinya kepada Caps, Barry pun pindah ke New York Nets. Setelah dua musim di sana, ia lantas bergabung lagi dengan Warriors yang saat itu berubah nama dari San Francisco menjadi Golden State Warriors. Di pertengahan karirnya bersama Warriors, ia membuat tim asal Oakland itu juara NBA untuk pertama kalinya sejak 1956. Gelar juara itu juga menjadi pencapaian terbaik terakhir Warriors sebelum Stephen Curry dkk. menjuarai NBA pada 2015 lalu.  

Di Warriors, Barry bermain selama enam musim lagi sampai akhirnya pindah ke Houston Rockets. Pemain yang memiliki bentuk tembakan gratis khas itu (underhand free throw) lalu mengakhiri karirnya di Houston pada 1980. Kini, ia pun menikmati hari tuanya sebagai legenda NBA setelah sempat terjun ke dunia kepelatihan dan penyiaran. (GNP)

Foto: NBA

Komentar