IBL

Merpati Bali akan berhadapan dengan GMC Cirebon di pertandingan pertama Playoff Srikandi Cup, 18 April 2018 mendatang. Di fase terakhir ini, Merpati berusaha untuk meraih gelar juara.

Musim lalu, fase playoff yang bernama Elite 4 berlangsung di Surabaya, 12-13 Mei 2017. Saat itu, Surabaya Fever menjadi juaranya setelah mengalahkan Sahabat Semarang. Sementara Merpati tidak masuk final karena kalah dari Sahabat dengan skor 43-56. Memori tersebut yang masih disimpan Merpati hingga kini. Di playoff Srikandi Cup tahun ini, mereka ingin memperbaiki prestasinya.

"Soal target di playoff nanti, kami ingin lebih baik dari tahun lalu. Di Seri 3 Jakarta kemarin, saya menilai ada peningkatan permainan. Ini bisa jadi modal berharga bagi tim kami untuk jadi yang terbaik," kata Kepala Pelatih Merpati, Bambang Asdianto Pribadi.

Merpati masuk final di tiga seri reguler Srikandi Cup. Tapi mereka selalu kalah dari Surabaya Fever. Kali ini, Merpati berusaha untuk bisa menumbangkan tim terkuat di liga putri tersebut.

"Kalau untuk persiapan playoff, saya pikir sama saja seperti yang biasa kami lakukan. Hanya saja, kami saat ini sedang harap-harap cemas dengan kondisi pemain, termasuk Ayu Sriartha. Sebab kami sedang menunggu keputusan dokter. Bila Ayu bisa dimainkan, ini jadi keuntungan buat tim kami," lanjut Bambang.

Merpati punya kekuatan yang merata. Semua pemain bisa mencetak poin. Mereka juga mampu bermain sebagai tim dengan baik. Namun ada empat pemain yang bisa mencetak poin tinggi yaitu Kadek Pratita Citta Dewi, Helena Tumbelaka, Dora Lovita dan Anne Inessa.

Sementara itu, sebagai lawan Merpati di pertandingan pertama, GMC Cirebon belum melakukan persiapan. Tuan rumah akan melakukan latihan intensif setelah para pemainnya menjalani ujian sekolah dan universitas.

"Para pemain akan berkumpul untuk latihan bersama setelah selesai ujian. Ini memang jadi kendala kami. Anak-anak yang SMA menjalani ujian sekolah, lalu yang menempuh pendidikan di universitas sedang ujian tengah semester. Oleh karena itu, waktu latihan kurang," kata Kepala Pelatih GMC, Tri Adnyanaadi Lokatanaya.

GMC saat ini menduduki peringkat ketujuh. Dari 15 pertandingan, GMC hanya mampu memenangi dua laga saja. Banyak hal yang harus dibenahi dari tim tersebut.

"Secara teknis, defensive dan offensive rebound kurang, turn over juga masih banyak, lalu shot accuracy masih jadi kendala tim kami," imbuhnya.(*)

Foto: Mei Linda

Komentar