IBL

Semifinal Wilayah Barat akan dibuka dengan duel antara Memphis Grizzlies melawan Golden State Warriors, esok pagi Waktu Indonesia Barat. Sehari setelahnya baru pemuncak klasemen akhir Wilayah Barat, Phoenix Suns menjamu Dallas Mavericks.

Ada perbedaan besar antara tim-tim Wilayah Barat ini jika dibandingkan tim Wilayah Timur. Di Wilayah Barat, tidak ada tim yang berhasil sapu bersih. Bahkan, tim yang melalui lima gim hanya Warriors. Sisanya, harus berjibaku sampai enam gim.

Hal ini tak lepas dari banyaknya bintang yang absen di ronde pertama. Suns kehilangan Devin Booker setelah Gim 2 dan baru tampil di Gim 6. Mavericks pun memainkan dua gim pertamanya tanpa Luka Doncic. 

Warriors juga harus memainkan Stephen Curry dari bangku cadangan di empat gim pertama karena masih proses penyembuhan dari cedera betis. Praktis hanya Grizzlies yang melalui ronde pertama dengan rotasi pemain yang komplet.

Namun, situasi berbalik 180 derajat di semifinal ini. Empat tim siap tampil dengan skuat yang sangat sehat dan dapat waktu istirahat memadai. Hanya ada nama-nama pemain seperti Tim Hardaway Jr. (Mavericks), dan Dario Saric (Suns) yang memang cedera panjang. Steven Adams (Grizzlies) mungkin absen karena masuk karantina protokol kesehatan, namun ia tak mendapatkan rotasi menit besar di ronde pertama lalu.

Suns vs Mavericks

Pemuncak klasemen akan menghadapi salah satu tim dengan gaya menyerang yang paling menarik di NBA. Untuk saya, Mavericks memang menarik usai melakukan pertukaran di tengah musim lalu yang berujung dengan kedatangan Spencer Dinwiddie dan Davis Bertans.

Dengan pertukaran itu, Mavericks jadi memusatkan serangan mereka penuh kepada Luka Doncic. Mavericks lantas membantu Luka dengan menempatkan empat pemain lain yang memiliki akurasi-akurasi tripoin, utamanya dengan proses catch n shoot yang baik. Jalen Brunson, Dorian Finney-Smith, Reggie Bullock, dan seringnya Maxi Kleber.

Khusus nama terakhir, ia tak pernah menjadi starter. Starter selalu diberikan kepada Dwight Powell yang bertipe bigman konvensional. Namun, Kleber lantas bermain lebih banyak bahkan tak jarang menjadi bagian dari closing team.

Keberadaan empat pemain tadi, plus Luka, membuat Mavericks jadi tim dengan percobaan tripoin terbanyak di ronde pertama playoff dengan 41,8 tembakan per gim. Akurasi mereka ada di peringkat lima dengan 37,1 persen.

Ini adalah tugas utama Suns dalam bertahan. Mereka harus mencari matchup satu lawan satu terbaik untuk menghentikan Luka. Setelahnya, jika harus memberikan bantuan (help defense), Suns pun harus melakukan rotasi dengan sangat baik. 

Belajar daru Utah Jazz, hampir dalam setiap terobosan Luka, akan ada satu pemain Mavericks yang menanti di sudut-sudut tripoin. Biasanya, mereka adalah Brunson dan Finney-Smith. Jika rotasi bertahan Suns tak baik, Mavericks bisa leluasa mendapatkan tembakan yang mereka inginkan.

Kemungkinan orang yang akan ditempatkan untuk mematikan Luka adalah Mikal Bridges. Mikal adalah satu pemain bertahan terbaik sepanjang ronde pertama. Di musim reguler pun, ia juga tampil solid yang membuatnya finis di urutan kedua Defensive Player of the Year, di belakang Marcus Smart.

Dalam sisi menyerang, Suns saya percaya akan terus mempertahankan permainan pick n roll mereka yang mematikan. Keberadaan Chris Paul dan Devin Booker sebagai pembawa bola utama dengan kemampuan mematikan di area mid-range membuat lawan tak bisa sembarangan dalam melakukan pengawalan di pick n roll.

Masalah selanjutnya adalah roll man dalam situasi ini adalah Deandre Ayton. Ayton bukan hanya kuat, ia juga cerdik dalam menempatkan posisi. Di luar tiga nama utama ini, Mikal dan Jae Crowder akan mengantisipasi bola di luar garis tripoin dan selamat datang di sistem bermain Suns.

Di musim reguler, kedua tim bertemu tiga kali dan Suns memenangkan ketiganya. Namun, Suns tak sekalipun menang lebih dari delapan poin. Jika di rata-rata, Suns hanya menang dengen selisih 7,2 poin per gim.  

Selisih yang sangat tipis ini bisa berbalik jadi kemenangan untuk Mavericks andai mereka bisa meminimalisir point in the paint dan mid-range dari Suns. Seri ini setidaknya akan berlangsung sampai enam gim.

Grizzlies vs Warriors 

Grizzlies dan Warriors adalah dua tim dengan kekuatan yang sangat merata. Meski memiliki trio penembak jitu dalam diri Stephen Curry, Klay Thompson, dan Jordan Poole, Warriors juga berbahaya di area kunci.  

Pun begitu dengan Grizzlies. Ja Morant memang kuat di paint area, tapi keberadaan Desmond Bane, Dillon Brooks, bahkan Jaren Jackson Jr. juga mengancam di tripoin. 

Meratanya kemampuan kedua tim ini untuk mencetak poin bisa dilihat dari catatan statistik mereka. Keduanya adalah tim dengan rataan poin per gim terbanyak di ronde pertama lalu. Warriors menorehkan rataan 118,0 sedangkan Grizzlies 114,7 poin per gim.

Namun, setiap tim jelas punya tendensi dalam menyerang. Seperti yang sudah saya singgung, Grizzlies akan coba membombardir paint area Warriors. Apalagi jika Warriors coba turun dengan komposisi super small mereka yang melibatkan Curry, Klay, Poole, Andrew Wiggins, dan Draymond Green.

Perlu diketahui, dari deretan tim yang lolos ke semifinal, Grizzlies ada di urutan kedua dengan tim yang paling sering melakukan penetrasi ke area kunci, hanya kalah dari Mavericks. Namun, Grizzlies berhasil jadi yang teratas untuk paint touches, atau sentuhan bola di area paint. Jima rotasi tak sempurna, ini akan berbuah poin mudah bagi Grizzlies.

Rotasi bertahan apik namun dalam konsentrasi yang berbeda juga harus diterapkan Grizzlies. Pasalnya, Warriors adalah tim dengan jumlah passing dan potensial asis terbaik di antara tim-tim semifinal. Pergerakan bola mereka benar-benar dinamis dan saat pemain bertahan terlalu fokus pada bola, di sana Warriors menemukan cela.

Di lain sisi, data dari Second Spectrum menunjukkan bahwa Warriors adalah tim dengan efektivitas pull up shooting terbaik di ronde pertama lalu. Pull up shooting berarti pemain melakukan tembakan setelah melantun bola. Efektivitas Warriors mencapai 55,8 persen. Terdekat dengan Warriors adalah Suns dengan 53,0 persen. 

Angka ini tak lepas dari kemampuan individu Curry, Klay, Poole, dan Wiggins. Keempat pemain ini memilki kemampuan menyerang satu lawan satu yang menakutkan. Senjata mereka komplet dan membuat lawan kesulitan menentukan prioritas penjagaan mereka.

Di musim reguler, kedua tim bertemu empat kali dan Grizzlies memenangkan tiga diantaranya. Kunci Warriors untuk memenangkan seri ini adalah menutup paint area mereka serapat mungkin. Sebaliknya untuk Grizzlies, kunci untuk lolos ke final wilayah adalah menyerang paint, mencari matchup satu lawan satu, dan menyulitkan pergerakan bola Warriors. 

Foto: NBA

 

Komentar