IBL

Women Basketball Open Tournament 2022 yang diprakarsai Generasi Muda Cirebon (GMC) dan Go Basket berakhir pada Jumat, 28 Januari 2022. Di gim puncak, Surabaya Fever berhasil kembali menang atas tuan rumah GMC dengan skor 75-66. 

Hasil ini membuat Fever menjadi juara untuk kategori senior. Fever sama sekali tak terkalahkan dalam enam gim mereka. Di kategori SMA, BPK Penabur Cirebon berhasil menjadi juara setelah menang lima kali dari enam gim. 

Gim terakhir sendiri tak berjalan mudah untuk Fever. Setelah imbang di kuarter pembuka, Fever lantas tertinggal sampai masuk kuarter empat. Namun, Fever kemudian bangkit dengan pertahanan yang solid. Mereka menahan GMC hanya mencetak delapan poin di kuarter empat.

Sosok-sosok veteran Fever masih jadi andalan. Gabriel Sophia dobel-dobel 19 poin dan 12 rebound. Henny Sutjiono dan Agustin Gradita Retong masing-masing mencetak 10 poin. Dari barisan pemain muda, Nathania Claresta Orville produktif dengan 15 poin dan 5 rebound. 

Untuk GMC, Adelaide Callista Wongsohardjo memimpin tim dengan nyaris tripel-dobel 19 poin, 9 rebound, dan 9 asis. Pemain yang akrab disapa Ledi ini tampil 38 menit. Dewa Ayu Made Sriartha menyusul dengan dobel-dobel 12 poin dan 10 rebound. Faizzatus Shoimah menambahkan 10 poin plus 7 rebound, sedangkan Christie Rumambi memimpin barisan cadangan melalui 11 poin (3/3 tripoin). 

"Melihat turnamen ini dan melihat dua kali gim GMC lawan Fever saya yakin ada secercah harapan untuk mengemas kompetisi basket putri senior menjadi tontonan yang menarik, seru dan bermanfaat untuk pemain," terang Njoo Lie Wen, ketua penyelenggara. "Semoga ini menjadi momentum bagus untuk pencinta basket agar peduli dengan perkembangan basket putri Indonesia."

"Kompetisi yang rutin akan membuat pemain pemain punya kesempatan mengasah kemampuan yang sebenarnya di level yg lebih tinggi. Bahkan tim juara sekelas Surabaya Fever pun pasti butuh kompetisi lokal juga supaya kemampuan mereka tidak turun. Turnamen ini akan kami usahakan menjadi agenda rutin tiap tahun untuk mengisi kekosongan liga putri. Kita harus support terus basket putri Indonesia. Pemain putri hanya butuh kompetisi rutin untuk saat ini," pungkasnya. (DRMK)

Foto: Go Basket

Komentar