IBL

Keberhasilan tim putra DKI Jakarta mendapatkan medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 menuai pujian. Karena DKI Jakarta terakhir memboyong medali emas di PON 2008. Kesuksesan tersebut patut dirayakan, namun para senior berpesan agar para pemain DKI Jakarta tidak lupa bahwa PON bukan tujuan utama.

Dalam gelaran PON untuk cabang olahraga bola basket sejak tahun 2000, DKI Jakarta pernah mencetak prestasi back-to-back champion. Itu terjadi pada PON 2004 di Sumatera Selatan, dan PON 2008 di Kalimantan Timur. Setelah itu, DKI Jakarta selalu gagal mendapatkan medali emas. Bahkan dalam dua edisi terakhir (2012 dan 2014) DKI Jakarta tidak lolos ke final.

Dengan tekad merebut kembali medali emas di PON Papua, DKI Jakarta sudah mulai persiapan tim sejak tiga setengah tahun lalu. Persiapan yang matang membuat mereka bisa merengkuh gelar juara tahun ini. Keberhisilan tersebut menuai pujian dari para pemain senior.

"Saya rasa sudah sepantasnya tim DKI Jakarta mendapatkan medali emas. Latihan mereka keras, materi pemain juga luar biasa, dan paling penting dari sisi permainan mereka juga rapih," ungkap Wendha Wijaya, alumnus tim DKI Jakarta di PON 2004.

Wendha sendiri tidak pernah absen mengikuti perjalanan tim DKI Jakarta di PON Papua. Dia sendiri menilai kalau tim saat ini justru lebih bagus dari yang dulu. Mungkin Wendha agak merendah, karena kalau dilihat dari tim PON 2004, kala itu ada nama-nama yang muncul jadi bintang-bintang basket profesional setelah PON, seperti Kelly Purwanto, Youbel Sondakh, Wellyanson Situmorang, sampai Fidyan Dini. Kini mereka ada yang masih bermain, ada pula yang sudah pensiun.

"Saya berharap kepada para pemain DKI Jakarta yang berhasil membawa pulang medali emas, mereka tidak berbangga diri. Sebab, perjalanan masih panjang. PON bukan tujuan akhir dari perjalanan seorang pemain basket," pesan Wendha.

Sementara itu, mewakili tim DKI Jakarta di PON 2004, Xaverius Prawiro juga punya pesan yang sama. Ius, sapaan akrabnya, tidak mau adik-adiknya cepat puas dengan pencapaian mereka. Karena lawan yang sesungguhnya bukan dari sesama anak bangsa.

"Kalian hebat, karena berhasil memboyong medali emas. Tapi perlu diingat bahwa PON bukan akhir, melainkan titik awal dari perjalanan kalian," kata Xaverius.

PON merupakan ajang antar-provinsi. Dalam arti, lawan-lawan yang dihadapi merupakan anak-anak Indonesia juga. Jadi menjadi juara PON, menurut Ius bukan pembuktian sesungguhnya dari seorang pemain basket.

"Itu hanya awal. Selanjutnya, mereka harus siap tampil di liga profesional. Tujuan utama lain dan lawan sesungguhnya dari pemain basket Indonesia ada di kompetisi internasional. Saya harap para pemain tahu itu, ada timnas Indonesia yang nantinya bakal membawa mereka menghadapi lawan sebenarnya. Indonesia akan tampil di FIBA Asia Cup 2021, FIBA World Cup 2023, dan masih banyak kejuaraan lainnya. Itulah lawan sesungguhnya yang harus mereka kalahkan," tegas Ius.

Sementara itu, Dirk Matthew Mario Gerungan, menilai bahwa DKI Jakarta tidak hanya punya materi yang bagus. Pemain DKI Jakarta di PON 2008 tersebut berkata bahwa pemain-pemain DKI Jakarta kali ini punya sikap dan perilaku yang baik. Gerungan sempat bertemu mereka di Jakarta.

"Saya pernah bertemu mereka di Jakarta. Kalau soal kemampuan bermain, mereka sangat bagus. Tapi yang membuat saya kagum adalah attitude mereka. Dari situ saya merasa bahwa tim DKI Jakarta sudah juara," kata Gerungan. "Selain itu, menurut saya coaching staff DKI Jakarta kali ini juga luar biasa. Ini penting, karena pemain bagus tanpa didukung racikan strategi yang bagus juga tidak ada gunanya. Sekali lagi selamat kepada tim DKI Jakarta, kalian sudah berhasil mengembalikan medali emas ke ibukota."

Meski banyak yang memberi nasihat agar tidak cepat puas, namun merayakan keberhasilan juga tidak ada salahnya. Ryan Febrian salah satu anggota tim DKI Jakarta di PON 2008 berterima kasih kepada karena sudah membawa kembali tradisi emas.

"Saya mewakili semua teman-teman yang pernah tampil di PON 2008, mengucapkan selamat kepada para pemain DKI Jakarta di PON Papua. Para pemain, coaching staff juga, yang dipimpin coach Tondi, dan semua yang terlibat, kalian hebat," ungkap Ryan.

Pada PON Papua, DKI Jakarta dan Jawa Timur menjadi tim paling sukses. DKI Jakarta membawa pulang medali emas putra dan perunggu di kategori putri. Sebaliknya, Jawa Timur mendapatkan medali emas putri, dan tim putra berhasil menyabet medali perunggu. (tor)

Foto: Hariyanto

Komentar