IBL

Adhi Pratama Prasetyo Putra pensiun dari basket profesional. Keputusan ini diambil setelah cedera tulang rawan yang dideritanya tak kunjung membaik. Adhi bersyukur pernah menorehkan prestasi di liga profesional Indonesia.

"Betul saya pensiun," kata Adhi, Kamis malam, 8 Oktober 2020. "Alasannya cedera saya tidak kunjung membaik. Cedera cartilage (tulang rawan) yang saya derita sejak 2017."

Adhi mulai masuk basket profesional di pertengahan tahun 2009. Klub Muba Hangtuah yang memberinya kesempatan berkarier di basket. Padahal Adhi sebelumnya adalah seorang atlet atletik. Dengan modal tinggi badan 1,97 meter, Adhi bermain dengan baik di bawah asuhan Nathaniel Canson. Adhi menjalani debut profesional pada NBL Indonesia 2010-2011.

"Tim pertama (Hangtuah) banyak jasanya untuk saya. Bang Ferri (Ferri Jufry) dan Mas Darso (Darsono) yang membawa saya masuk kompetisi profesional. Kalau tidak ada mereka, saya tidak bakal ada di basket profesional," kata pemain kelahiran Jakarta, 31 Maret 1993 tersebut.

Pada NBL Indonesia musim 2014-2015, Pelita Jaya membuat sebuah perubahan besar. Mereka mendatangkan Faisal Julius Achmad, Amin Prihantono, Tri Hartanto, dan terakhir Adhi Pratama. Inilah tahun pertama Adhi bersama Pelita Jaya, dan mendapatkan penghargaan individu tertinggi sebagai pemain basket yaitu Most Valuable Player (MVP).

Saat itu, Adhi tampil 30 laga dari total 33 pertandingan Pelita Jaya di musim reguler. Ia mencetak rata-rata 12,4 poin dan 8,7 rebound per gim. Ternyata potensi besar Adhi Pratama makin terlihat setelah bergabung dengan Ponsianus ‘Komink’ Nyoman Indrawan dan rekan-rekannya. Sampai akhirnya menjadi juara di IBL 2016-2017. Meski saat itu, cedera cartilage mulai menghantuinya.

"Di Pelita Jaya, saya banyak berkembang. Prestasi juga terus berdatangan seperti MVP, juara liga, dan banyak prestasi lainnya. Secara materi juga sangat membantu kehidupan pribadi saya," ucapnya.

Secara khusus, Adhi Pratama menyampaikan kebanggaan dan terima kasih kepada semua yang telah berjasa dalam 11 tahun kariernya. Ini disampaikan Adhi dalam akun instagram pribadinya.

"IBL 2020 adalah musim terakhir saya bermain sebagai pemain basket profesional, dan keputusan ini sebenarnya sudah lama saya pikirkan dengan segala pertimbangan dan alasan. Terima kasih Basket Indonesia, lewat basket saya banyak belajar, mulai dari disiplin, kerja keras, fokus, konsistensi dan lain-lain. Banyak yang sudah saya dapat di 11 tahun saya berkarier. Banyak terima kasih kepada Pelita Jaya, yang sudah banyak memberikan saya pengalaman yang sangat indah di enam tahun saya di sini. Saya pamit untuk undur diri kepada semua teman-teman dan fans basket Indonesia, mohon maaf kalau ada kesalahan dan tingkah laku saya yang kurang berkenan. Adhi Pratama PAMIT (tamat)".

Potensi Adhi Pratama sangat besar, khususnya bagi timnas Indonesia. Tetapi kondisi fisiknya tidak memungkinkan. Meski sempat bermain di IBL 2020, Adhi merasa bahwa dirinya sudah tidak mampu bersaing di level tertinggi. Kini Adhi berniat meniti karier di bidang lain. (tor)

Foto: Achmad Rohman Ramadhan

Komentar