IBL

Sama seperti tim lainnya, Amartha Hangtuah kecewa berat dengan keputusan IBL membatalkan lanjutan kompetisi musim 2020. Mereka juga meminta liga menjelaskan secara detail kepada semua kontestan tentang pembatalan tersebut. Sebab ini berpengaruh besar kepada manajemen klub dan pemain.

"Lemas pasti. Kecewa pasti. Sebab, sudah siap-siap dari jauh hari. Ibarat sudah siap tempur, ternyata batal beberapa hari sebelumnya. Kami klub-klub masih butuh alasan konkret mengapa ini batal," kata Ferri Jufry, manajer Hangtuah, dikutip dari Harian Kompas, Kamis, 8 Oktober 2020.

Hangtuah termasuk tim yang sudah menyiapkan pemain sejak awal. Bahkan mereka sudah menjalankan protokol kesehatan dari IBL lebih dulu, termasuk melakukan tes kepada semua pemain. Mereka sudah mengeluarkan biaya yang besar selama persiapan ini. Tetapi kemudian liga dibatalkan enam hari sebelum dimulai.

Hangtuah tak main-main dalam persiapan lanjutan IBL. Mereka mendatangkan pelatih fisik guna memperbaiki fisik pemain setelah libur karena pandemi virus korona. Program latihan juga sudah sampai tahap uji coba. Hangtuah paling rajin menggelar gim uji coba, terhitung sudah sembilan kali mereka uji tanding.

"Tim dan manajemen sudah fokus satu tujuan yaitu playoff IBL. Bahkan kami sudah mengikuti protokol IBL untuk isolasi mandiri jelang kompetisi dimulai kembali," kata Harry Prayogo, asisten pelatih Hangtuah. "Tapi faktanya, liga batal. Semua kecewa tapi tetap harus menerima dengan lapang dada meski berat rasanya."

Harry mengkhawatirkan kondisi psikis pemainnya. Mereka pasti kecewa dengan pembatalan tersebut. Untuk sedikit mencairkan suasana, tim Hangtuah tidak langsung libur latihan. Mereka tetap berkumpul sambil menunggu arahan dari manajemen. Mereka mengisi waktu sambil menjaga chemistry pemain dengan bermain futsal.

"Secara psikologis pemain pasti terganggu. Karena mereka sudah berlatih lama untuk persiapan lanjutan liga. Sekarang, kami menunggu keputusan manajemen saja," imbuhnya.

Hangtuah menjadi tim yang masuk fase pertama di lanjutan IBL. Mereka seharusnya bersaing dengan Pacific Caesar Surabaya, Prawira Bandung, Bank BPD DIY Bima Perkasa, dan Satya Wacana Salatiga. Musim ini Hangtuah mencetak rekor pertandingan 4-10. (tor)

Foto: Edo - Hangtuah

Komentar