IBL

Satya Wacana Salatiga tetap berkomitmen mengikuti Lanjutan IBL 2020, meski dengan segala keterbatasannya. Mereka menyayangkan liga dibatalkan setelah semua upaya maksimal yang dilakukan penyelenggaran dan klub-klub peserta liga.

Bila liga dilanjutkan, maka Satya Wacana adalah tim yang paling sedikit pemainnya. Sisa pemain di roster Satya Wacana hanya sembilan pemain. Tetapi itu tidak menyurutkan semangat mereka tetap berkomitmen mengikuti IBL. Selama masa pandemi, mereka juga berlatih sesuai protokol kesehatan yang sudah ditetapkan liga.

Baca Juga: Satya Wacana Hanya Siap Sembilan Pemain Saja

Usaha klub untuk bisa berlatih juga sangat besar. Mereka mencari alternatif tempat latihan sesuai dengan pedoman liga. Sampai-sampai, mereka mencari tempat latihan di luar kampus UK Satya Wacana. Setelah semua persiapan sudah matang, liga dibatalkan.

"Ya, sangat disayangkan sekali kalau IBL tidak bisa dilanjutkan. Karena kami melihat liga olahraga di luar banyak yang sudah menyelesaikan kompetisi. Justru ada yang sudah mulai musim berikutnya," kata Matius Zaqi Iskandar, manajer tim Satya Wacana, Rabu sore, 7 Oktober 2020.

Zaqi berpendapat bahwa protokol kesehatan yang dibuat IBL sama bagusnya dengan pedoman milik liga-liga lainnya. Seharusnya, modal tersebut bisa membuat pemerintah meluluskan niat IBL untuk melanjutkan kompetisi. Apalagi semua hal sudah disiapkan oleh IBL, termasuk mengumpulkan semua tim dalam satu atap.

"Saya berterima kasih untuk Pak Junas dan manajemen IBL yang telah berjuang melanjutkan musim, meski pada akhirnya harus membatalkan musim ini," imbuh Zaqi.

Zaqi tidak ingin berlarut-larut dengan pembatalan liga ini. Dirinya berharap penyelenggara dan klub-klub tetap bersemangat menyambut musim depan. Ini semua demi basket Indonesia. (tor)

Foto: IBL Indonesia

Komentar