IBL

Sepanjang sejarah NBA, hanya ada 10 pemain yang mampu dominan sejak liga dimulai hingga menutup dengan prestasi gemilan. Mereka adalah pemain yang bisa merebut gelar Pemain Terbaik (MVP) untuk musim reguler, sekaligus menjadi MVP Final dalam satu musim kompetisi.

Tentu ada banyak pemain NBA yang berhasil memenangkan gelar liga, atau mendapatkan gelar sebagai pemain terbaik. Bisa jadi mereka tampil bagus di musim reguler hingga playoff. Namun kenyataannya, liga mencatat hanya ada 10 pemain yang mampu memenangkan gelar pemain terbaik sejak awal hingga musim berakhir.

Berikut daftarnya:

1. Willis Reed (1970)


Selama musim reguler 1969-1970, Willis Reed yang membela New York Knicks mencetak rata-rata 21,7 poin, 13,9 rebound, dan 2,0 asis per gim dalam 81 pertandingan. Dia mencetak akurasi 50,7 persen dari lapangan, dan 75,6 persen dari tembakan gratis. Reed dinobatkan sebagai pemain terbaik (MVP) musim itu.

Pada playoff NBA 1970, Knicks berhasil menjadi juara setelah menundukkan Los Angeles Lakers, lewat tujuh laga yang sengit. Reed dinobatkan sebagai MVP Final. Sepanjang seri final, Reed mengoleksi 23,0 poin, 10,5 rebound dan 2,8 asis per pertandingan. Jumlah itu dicetak Reed hanya dalam enam laga, karena dirinya cedera di laga ketujuh.

2. Kareem Abdul-Jabbar (1971)


Pencetak poin terbanyak dalam sejarah NBA, Kareem Abdul-Jabbar pernah memenangkan gelar MVP di musim reguler 1971. Jadi tepatnya setelah Willis Reed mendapatkan gelar tersebut. Saat itu, Abdul-Jabbar masih menjadi pemain Milwaukee Bucks.

Abdul-Jabbar adalah pemain yang mampu menjuarai NBA sebanyak 19 kali, engan enam kali NBA selama kariernya, dan dua kali MVP Final bersama Bucks dan Los Angeles Lakers.

Namun catatan terbaik Abdul-Jabbar, menjadi MVP musim reguler sekaligus MVP Final terjadi di tahun 1971. Di musim reguler, Abdul-Jabbar mencetak 31,7 poin, 16,0 rebound, 3,3 asis per gim. Sedangkan di final Abdul-Jabbar mencatatkan 27,0 poin, 18,5 rebound, dan 2,8 asis per gim. Jumlah itu dicetak dalam empat pertandingan final.

3. Moses Malone (1983)


Moses Malone adalah salah satu rebounder terbaik dalam sejarah NBA. Saat bermain untuk Philadelphia 76ers musim 1982-1983, Malone mencetak rata-rata 24,5 poin, 15,3 rebound, dan 2,0 blok per gim. Saat itu Malone mengalahkan saingannya dari Boston Celtics, Larry Bird.

Di playoff 1983, Sixers menang atas Lakers. Malone menjadi MVP Final dengan mencetak rata-rata 25,8 poin, 18,0 rebound, 2,0 asis per pertandingan.

4. Magic Johnson (1987)


Garda utama terbaik dalam sejarah NBA, Magic Johnson, pernah mendapatkan tiga kali MVP dan tiga kali MVP Final bersama Lakers. Namun catatan terbaik Johnson terjadi di musim 1986-1987. Saat itu ia memenangkan dua gelar prestisius tersebut dalam satu musim.

Johnson mencetak rata-rata 23,9 poin, 6,3 rebound, dan 12,2 asis per gim di musim reguler. Lakers kemudian menjadi juara setelah mengalahkan Celtics di final. Johnson dipilih sebagai MVP Final karena mampu mencetak rata-rata 26,2 poin, 8,0 rebound, dan 13,0 asis per laga.

5. Hakeem Olajuwon (1994)


Pada NBA musim 1993-1994, Hakeem Olajuwon bisa disebut monster. Pemain Houston Rockets ini mencetak 27,3 poin dan 11,9 rebound per gim di musim reguler dan memenangkan gelar pemain terbaik.

Pekerjannya tidak selesai sampai di situ saja. Rockets menundukkan Knicks dalam tujuh pertandingan final NBA 1994. Olajuwon menghasilkan 26,9 poin, 9,1 rebound, dan 3,6 asis per gim.

6. Shaquille O'Neal (2000)


Dominasi mutlak Shaquille O'Neal di NBA 2000 benar-benar layak diapresiasi. Pada musim reguler, Shaq mencatatkan rata-rata 29,7 poin dan 13,6 poin per pertandingan. Gelar MVP pun jelas disematkan padanya.

Sementara itu di final NBA 2000, Lakers menundukkan Indiana Pacers dalam enam laga. Shaq menyumbang 38,0 poin dan 16,7 rebound. Lagi-lagi mutlak gelar MVP Final jatuh padanya.

7. Tim Duncan (2003)


Legenda San Antonio Spurs ini pernah membawa pulang gelar MVP musim reguler pada NBA 2002-2003. Duncan mencetak rata-rata 23,3 poin dan 12,9 rebound per gim.

Spurs bertemu New Jersey Nets di final NBA 2003. Dalam enam pertandingan, Duncan menyumbang 24,2 poin, 17,0 rebound, dan 5,3 asis per laga. Ia pun membawa pulang piala Larry O'Brien beserta piala MVP final.

8. Larry Bird (1984 dan 1986)


Larry Bird tercatat sebagai pemain NBA yang mampu membawa pulang tiga gelar MVP, tiga gelar juara NBA, dan dua kali MVP final selama perjalanan kariernya bersama Boston Celtics. Bahkan dua kali, Brid menjadi MVP dan MVP final di musim yang sama.

Pada musim 1983-1984, Bird rata-rata mencetak 24 poin, 10,1 rebound, dan 6,6 asis per gim. Meski kesulitan menghadapi Lakers di final, tapi Celtics akhirnya keluar sebagai juara setelah melewati tujuh gim. Bird di seri final menghasilkan 27,4 poin, 14,0 rebound, dan 3,6 per laga.

Bird kembali tampil dengan performa terbaik di NBA 1985-1986. Dia memenangkan MVP reguler setelah mampu menghasilkan rata-rata 25,8 poin, 9,8 rebound, dan 6,8 asis per pertandingan. Di final, Bird mencetak 24,0 poin, 9,7 rebound, dan 9,5 asis per gim. Celtics mengalahkan Rockets di final NBA 1986.

9. LeBron James (2012 dan 2013)


LeBron James tampil dengan mode terbaik dalam dua musim berturut-turut, yaitu di musim 2011-2012 dan 2012-2013. Dalam dua musim itu, Miami Heat menjadi juara, dan bonusnya LeBron dinobatkan sebagai MVP final.

LeBron menyumbangkan 27,1 poin, 7,9 rebound, dan 6,2 asis per gim di musim reguler 2011-2012, serta mengunci gelar MVP. James kemudian membakar Oklahoma City Thunder di final dengan rata-rata 28,6 poin, 10,2 rebound, dan 7,4 asis per pertandingan.

Performa James tak turun di musim berikutnya. James rata-rata mencetak 26,8 poin, 8,0 rebound, dan 7,3 asis untuk memenangkan gelar MVP di musim 2012-2013. Lalu di final, Heat bertemu San Antonis Spurs. Pertandingan yang epik, karena harus ditentukan hingga gim ketujuh. James mengumpulkan 25,3 poin, 10,9 rebound, dan 7,0 asis per gim, yang membuatnya pulang dengan piala MVP final di tangan.

10. Michael Jordan (1991, 1992, 1996, dan 1998)


Selama era 90-an, Michael Jordan memenangkan enam gelar juara NBA, enam kali MVP final, dan lima kali MVP reguler. Semuanya bersama Chicago Bulls. Namun yang paling mengesankan, Jordan menjadi MVP dan MVP final dalam satu musim sebanyak empat kali.

Jordan dan Chicago Bulls memenangkan gelar juara NBA pertama di tahun 1991. Mereka mengalahkan Lakers yang saat itu diperkuat Magic Johnson. Selama musim reguler 1990-1991, Jordan mengoleksi rata-rata 31,5 poin, 6,0 rebound, dan 5,5 asis per gim dengan ganjaran gelar MVP. Di final pertamanya, Jordan mencetak rata-rata 31,2 poin, 6,6 rebound, dan 11,4 asis per pertandingan untuk menjadi MVP final.

Musim berikutnya (1991-1992), Jordan rata-rata mencetak 30,1 poin, 6,4 rebound, dan 6,1 asis per gim untuk memenangkan gelar MVP musim reguler. Jordan dan Bulls mengalahkan Portland Trail Blazers di final kedua kalinya secara berurutan. Jordan mengumpulkan 35,8 poin, 4,8 papan dan 6,5 asis per gim di seri final.

Selama musim 1995-96, Jordan dan Bulls memenangkan 72 pertandingan di musim reguler. Jordan dianugerahi gelar MVP dengan catatan rata-rata 30,4 poin, 6,6 rebound, dan 4,3 asis per gim. Chicago menyelesaikan musim dengan gelar juara NBA setelah enam pertandingan sengit melawan Gary Payton dan Seattle SuperSonics.

Tahun terbaik Jordan juga terjadi di musim 1997-1998. Dia menjadi MVP, MVP final, dan memenangkan gelar NBA. Legenda Bulls itu rata-rata mencetak 28,7 poin, 5,8 rebound dan 3,5 asis di musim reguler dan 33,5 poin, 4,0 rebound dan 2,3 asis di final melawan Utah Jazz. (tor)

Foto: NBA

Komentar