IBL

Selepas masa kepelatihan Mike Budenholzer berakhir, Atlanta Hawks mencanangkan pembangunan ulang (rebuild) skuat. Hawks membangun skuat dengan deretan pemain usia muda menjadi kunci. Di musim 2019-2020, Hawks memiliki barisan utama yang berusia tidak sampai 25 tahun, Trae Young, Kevin Huerter, De’Andre Hunter, Cam Reddish, dan John Collins.

Dari deretan nama tersebut, Young adalah pemain yang paling menyita perhatian. Di tahun pertamanya, ia finis kedua untuk Rookie of the Year karena ada Luka Doncic. Di tahun ini, tahun keduanya, ia menorehkan rataan 29,6 poin dan 9,3 asis per gim. Sebuah angka yang sangat luar biasa untuk pemain tahun kedua.

Young mungkin akan menjadi pusat proses pembangunan skuat Hawks di masa-masa mendatang, tapi Hawks juga harus ingat atas deretan pemain pendukungnya. Dari barisa pemain utama yang sudah disebutkan di atas, pendukung terbaik Young adalah Collins. Dan Collins baru saja membuat sebuah pernyataan yang rasanya akan membuat Hawks berpikir keras.

Dalam sebuah wawancara dengan The Atlanta Journal-Constitution, Collins membicarakan tentang perpanjangan kontraknya. Dengan sumbangsih yang ia berikan selama tiga musim terakhir dan utamanya musim ini, Collins merasa dirinya layak mendapatkan penghargaan tinggi dari Hawks.

“Saat kita bicara tentang kontrak maksimal, saya merasa saya layak mendapatkan hal itu dan utamanya dari Hawks,” buka Collins. “Namun, saya juga sadar bahwa ini semua adalah bisnis dan kita tak selalu mendapatkan apa yang kita mau. Saya sendiri ingin terus menjadi pemain Hawks, saya ingin bertahan dengan Hawks,” imbuhnya.

Memasuki tahun ketiganya di NBA, maka di jeda musim nanti, Collins sudah boleh mendapatkan perpanjangan kontrak atas kontrak skala ruki sebelumnya. Dan jika Hawks tak memberikan perpanjangan kontrak atau nilai yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan Collins, sangat besar kemungkinan Collins akan ditukar ke tim lain di jeda musim nanti.

“Saya merasa kami (Collins dan Hawks) sama-sama telah berinvestasi atas satu sama lain. Dan saya rasa kami ingin melihat hasil investasi kami terbayar dengan baik ke depannya. Saya ingin tahu posisi saya di mana dalam organisasi ini, saya ingin segera memastikan hal itu ketimbang harus menunggu tanpa kepastian. Saat Anda menunggu kepastian, banyak hal buruk terlintas di kepala Anda dan itu membuat diri Anda tidak baik,” tutupnya.

Collins mengalami peningkatan pesat dalam kariernya utamanya dalam hal mencetak angka. Di musim pertamanya, dengan rataan 24,1 menit, ia mencetak 10,5 poin dan 7,3 rebound. Musim kedua, ia bermain 30,0 menit dengan rataan 19,5 poin dan 9,8 rebound. Sedangkan di musim ini, meski sempat mendapat larangan bermain 25 gim, ia tetap meningkatkan performa dengan rataan dobel-dobel 21,5 poin dan 10,1 rebound per gim selama 33,2 menit di lapangan.

Selain di dua statistik tersebut, Collins juga mengalami peningkatan di catatan blok, tripoin, dan akurasi tembakan gratis. Torehan 1,6 blok per gim musim ini jadi yang tertinggi sepanjang tiga musim ini. Lalu untuk tripoin, frekuensi percobaan Collins musim ini yang mencapai 3,6 tembakan per gim juga jadi yang tertinggi di kariernya. Ia lantas memiliki akurasi tripoin yang juga jadi yang terbaik sejak ia masuk ke liga dengan 40 persen (1,4 tripoin masuk per gim). Untuk tembakan gratis, 80 persen rata-rata akurasi tembakannya juga jadi yang terbaik untuk pemain berusia 22 tahun ini. (DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar