IBL

"Signature Shoe" Pebasket Profesional Pertama di Indonesia

Perusahaan basket terbesar, DBL Indonesia, terus bertekad menghancurkan barrier atau penghalang pertumbuhan olahraga tersebut di tanah air. Setelah sukses merilis seri sepatu AZA sejak 2017 bersama Ardiles, di awal 2019 ini ada terobosan baru. Yaitu diluncurkannya sepatu AD1, signature shoe pebasket profesional pertama di Indonesia!

Nama “AD1” adalah akronim dari nama pebasket muda yang sedang melejit karirnya: Abraham Damar Grahita. Guard berusia 23 tahun milik klub Stapac Jakarta ini adalah bintang masa kini dan masa depan tim nasional basket Indonesia.

Bukan tanpa alasan Abraham dipilih oleh DBL Indonesia dan Ardiles untuk mencatat sejarah besar ini. Pada musim 2017 lalu, dia menyabet predikat Most Improved Player IBL 2017. Pemuda asal Bangka Belitung itu juga ikut mengantarkan Aspac meraih gold medal pada SEABA Championship 2018.

Bersama Timnas Basket Indonesia, Bram –sapaan akrabnya—ikut mempersembahkan medali perak di SEA Games 2017 di Malaysia. Dia juga menjadi andalan di Asian Games 2018 lalu di Jakarta.

“Selain mencatat sejarah sebagai signature shoe pemain Indonesia pertama, sepatu AD1 ini juga melanjutkan ambisi kami untuk terus meruntuhkan batasan-batasan yang bisa menghambat perkembangan basket di tanah air. Bahwa ada sepatu pemain Indonesia, yang buatan Indonesia, yang dirancang untuk Indonesia. Tetap dengan harga yang sangat terjangkau untuk siapa saja,” kata Azrul “AZA” Ananda, founder dan CEO DBL Indonesia.

Azrul menjelaskan, sepatu AD1 memang mengembangkan portfolio sepatu-sepatu DBL x Ardiles. Sepatu AD1 diposisikan berbeda dengan AZA6, yang dirilis secara sukses pada Desember 2018 lalu.

Sepatu AZA6 adalah sepatu flagship, membawa misi utama kolaborasi DBL x Ardiles untuk memudahkan orang atau anak membeli sepatu basket. Sepatu itu harganya sangat terjangkau, dan bisa multifungsi. Bukan hanya untuk basket, tapi juga bisa untuk sekolah dan bekerja.

“Sedangkan sepatu AD1 adalah sepatu basket yang mengutamakan performa, khususnya untuk pemain dengan gerakan cepat. Kebanyakan pemain basket di Indonesia butuh sepatu seperti ini, dan Abraham Damar adalah simbolnya,” jelas Azrul.

Bila sepatu AZA6 dibuat dengan outsole yang mengutamakan cushion (kenyamanan), maka sepatu AD1 memiliki outsole dengan pattern berbeda, untuk mengutamakan gerakan cepat. Bagian atasnya juga memiliki velcro strap, plus ada sock liner, untuk membantu “mengikat” kaki lebih solid.

Sama seperti AZA6, DBL Indonesia dan Ardiles sudah mengembangkan AD1 selama 1,5 tahun. Bahkan, Abraham Damar sudah menjalani proses scan dan cetak kaki untuk membantu risetnya. Sudah seperti pemain-pemain basket pemilik signature shoe kelas dunia!

Azrul lantas buka rahasia, kalau Abraham Damar sama sekali tidak diberi tahu kalau dia bakal punya signature shoe sendiri. “Dia baru diberi tahu ketika sepatunya sudah jadi,” ungkapnya.

Abraham mengaku sangat shock dan bahagia ketika ditunjukkan sepatu AD1 untuk kali pertama. “Saya diundang ke Surabaya, tapi tidak diberi tahu untuk apa. Ketika melihat sepatu itu, saya langsung tidak bisa berkata apa-apa. Bangga, bahagia, terharu,” ungkapnya.

Selama beberapa bulan, Abraham boleh menggunakan sepatu itu. Tapi sama sekali tidak boleh membicarakannya. “Sekarang saya lega, sudah boleh bicara tentang sepatu ini. Benar-benar bangga jadi pemain Indonesia pertama yang punya signature shoe,” pungkasnya.

Sepatu Abraham Damar ini akan tersedia dalam tiga kombinasi warna. Hitam-merah, sesuai dengan warna khas timnya, Stapac. Lalu merah-putih, untuk dia pakai saat membela Timnas Basket Indonesia. Serta ada warna biru-oranye muda, warna khas DBL Academy.

Untuk harga, sepatu ini tetap dijual dengan harga sangat terjangkau, di kisaran Rp 400 ribu. Bahkan lebih murah dari AZA6. Tersedia ukuran 34 hingga 47 untuk semua varian. Sepatu AD1 ini bisa mulai dibeli per 26 Januari 2019 di seluruh Indonesia.(*)

Foto: DBL Indonesia

Komentar