IBL

Dalam waktu dekat, adidas akan merilis ulang sepatu yang digunakan Patrick Aloysius Ewing Sr. di tahun pertamanya membela New York Knicks. Rivalry Hi namanya. Edisi ini dirilis pada 1986, setahun setelah ia memasuki ranah NBA. Ewing dan Run DMC dianggap berpengaruh pada kepopuleran sepatu olahraga adidas era 1980-an. Meski demikian, Ia mencoba peruntungan lain dengan membangun merek sendiri bernama Ewing Athletics.

Kepopuleran sepatu yang dipakai seorang pemain berkaitan erat dengan torehan prestasi yang dihasilkan. Karir Ewing dibangun sejak beralmamater Georgetown University. Ia tiga tahun jadi garda andalan tim basket putra di ajang NCAA. Permainannya mengesankan banyak pihak. Oleh karena itu, wajar bila ia berada di daftar teratas NBA Draft 1985. Knicks adalah tim yang beruntung mendapatkan jasanya.

Poster adidas dan Patrick Ewing beserta sepatu khususnya.

Ewing mendapat piala Rookie of the Year meski sempat dilanda cedera. Namanya kian diperhitungkan dalam mengarungi karir basket tertinggi di Amerika Serikat. Pujian terbesar datang dari reporter CBS bernama Pat O’Brien. “Kita sudah menjalani zaman (George) Mikan, (Bill) Russell, Kareem (Abdul-Jabbar), dan kini kita memasuki zaman (Patrick) Ewing,” katanya dilansir dari ESPN.

Dengan paparan media yang mulai deras, Ewing dianggap memiliki nilai jual yang tinggi. Oleh karenanya, adidas segera bergerak dengan menyodorkan upah AS$1 juta per tahun –yang kala itu sudah bernilai besar. Sebagai tambahan, Ewing dibuatkan sepatu khusus bernama adidas Ewing Rivalry.

Dari sisi desain, sepatu ini mengikuti tren sepatu basket berkerah tinggi yang digandrungi di zaman tersebut. Strategi ini membawa hasil. Adidas meraih popularitas sebagai penyedia sepatu basket berkerah tinggi terbaik. Selain itu, edisi Pro-Model, Forum Hi, Top Ten, dan lain sebagainya juga jadi favorit. Sementara di luar lapangan, Si Tiga Garis mulai melaksanakan gerilya dalam mendukung ranah hip hop. Oleh karenanya, wajar bila kemudian Michael Jordan, sebelum bergabung dengan Nike, terang-terangan mengutarakan keinginannya disponsori adidas.

Pada 2003, Knicks memensiunkan nomor 33 milik Ewing dengan upacara yang cukup meriah.

Kepopuleran itu hanya bertahan tiga tahun. Kiprah Michael Jordan untuk Chicago Bulls tak bisa dibendung. Hal itu berdampak pada penjualan Nike Air Jordan yang melesat, melampaui para pesaingnya termasuk adidas Ewing Rivalry. Sang pemain pun pesimis dengan kontraknya. Kemudian, pada 1989, ia memutus kerja sama dan melewatkan bayaran AS$1 juta sisanya.

Tak berselang lama, pelatih Georgetown Hoyas ini mengenalkan lini sepatu miliknya bernama Ewing Athletics. Ternyata, proyek ini sudah dibangun sejak 1988 oleh agennya bernama David Falk. Next Sports kemudian menandatangani kontrak hak intelektual produk pada 1989 untuk melanjutkan bisnis ini. Firma distributor produk tersebut membantu meluaskan distribusi Ewing Athletics seantero Negeri Paman Sam, Kanada, hingga Amerika Latin.

Sepatu ini meraih atensi luas di awal 1990-an. Selain faktor dominasi Ewing di NBA, Ewing Athletics 33 Hi jadi siluet favorit dan dipakai banyak pesohor. Mendiang Tupac Shakur, Gang Starr, dan Kris Kross adalah rapper yang kedapatan mengenakannya baik saat tampil menghibur maupun kasual. Aktor legendaris Joe Pesci pun menggunakannya saat beradegan di beberapa film yang ia bintangi. Atas torehan lewat sepatunya, pendapatan Patrick Ewing meroket hingga AS$40 juta dalam setahun. Ia pun menjalani masa-masa puncak berkarir sebagai pemain dan pebisnis sepatu.

Kisah manis ini tidak bertahan lama. Patrick Ewing dan Next Sports harus bercerai pada 1996 akibat perebutan hak distribusi produk yang  memuncak. Masalah ini berbuntut panjang hingga akhirnya Ewing Athletics terpaksa berhenti beroperasi total pada 1997. Setelah itu, sang pemain kedapatan menggunakan bermacam sepatu basket dari beberapa merek kenamaan hingga pensiun pada 2003.

Fabulous (kiri) dan Teyana Taylor (kanan) menandatangani kotak sepatu Ewing Athletics 33 Hi milik para penggemar.

Sejak berhenti beroperasi, sepatu-sepatu Ewing Athletics pun dijual secara perseorangan dan tetap jadi buruan bagi para penggemarnya. Antusiasme itu terjadi terutama di kawasan New York dan sebagian wilayah Amerika Serikat.

Pebisnis David Goldberg melihatnya menjadi peluang. Ia bersama Patrick Ewing dan David Falks sepakat menghidupkan kembali Ewing Athletics pada 2012 dengan siluet Original Hi 33 sebagai andalan. Rapper Fabulous dan Teyana Taylor didapuk menjadi bintang iklan. Hari pertama peluncuran, seluruh stok produk sepatu habis dalam dua jam di gerai utama bertempat di New York.

Kini, Ewing Athletics menjadi salah satu merek sepatu kasual yang bertarung di kultur sneaker dunia. Meski telah pensiun, Ewing tampaknya sukses membawa kembali sepatu di masa kejayaannya bermain. Mereka juga melakukan beberapa kolaborasi demi meraih atensi luas. Produk pendukung mulai dari kaos, jaket, dan topi snapback diproduksi pula demi memuaskan pelanggan setia mereka.

Enam warna dasar (O.G Colorway) dari Ewing Athletics 33 Hi. Siluet paling populer dari Ewing Athletics.

Staple x Ewing Athletics "Pigeon" yang dirilis pada 25 November 2016.

Packer Shoes x Fabolous x Ewing Athletics 33 Hi "Fame & War Project". Dirilis 1 April 2015 dan diproduksi hanya 33 pasang.

Foto: Ewing Athletics, arsip daring adidas Originals

Komentar