IBL

Diana Taurasi memiliki capaian yang lengkap, baik secara individu maupun tim. Gelar WNBA, pemain terbaik, hingga emas Olimpiade dan juara dunia. Pada 11 Juni mendatang, Taurasi genap berusia 40 tahun. Tapi, Taurasi tidak akan gantung sepatu dalam waktu dekat ini.

WNBA 2022 ini akan menjadi musim ke-18 baginya dan dia masih ingin tetap bermain. Bersama Phoenix Mercury, mereka meraih tiga cincin juara pada 2007, 2009, dan 2014.

Lulusan University of Connecticut itu menjadi pilihan pertama di WNBA Draft 2004 lalu. Dia langsung menjadi Rookie of the Year. Taurasi kemudian menjadi pemain terbaik WNBA 2019 dan dua kali pemain terbaik final WNBA. Juga 10 kali WNBA All-Star.

Di ajang internasional, Taurasi mengoleksi lima emas Olimpiade bersama Timnas Amerika Serikat. Serta tiga gelar juara dunia.

“Saya berencana bermain untuk sementara waktu. Saya akan memberitahu kalian ketika saya selesai karena Anda tidak akan melihat saya lagi,” ujar Taurasi dilansir ESPN.

“Ketika saya selesai bermain, saya hanya akan berhenti bermain. Saya tidak akan memudahkan jalan keluar saya,” lanjutnya.

Taurasi telah menandatangani perpanjangan kontrak selama dua tahun pada 2021 lalu. Dia paham bahwa waktunya untuk pensiun dari basket semakin dekat. Tetapi dia belum ingin memikirkan hal itu.

“Saya ingin bermain dan ketika permainan itu jadi payah, saya tidak akan bermain. Saya akan mengikuti latihan di musim dingin dan berkata, hmm itu dia.”

“Saya masih merasa punya sedikit yang tersisa dan banyak yang harus dilakukan,” kata pemain berpostur 183 cm.

Peran Taurasi akan sangat dibutuhkan Mercury pada musim ini, mengingat Brittney Griner masih ditahan otoritas Rusia. Setelah juara pada 2014 lalu, Mercury baru masuk final lagi pada WNBA 2021. Sayangnya, mereka kalah dari Chicago Sky.

Musim ini Mercury mempertahankan semua pemain kunci mereka, ditambah Tina Charles dan Diamond DeShields. Pada Sabtu WIB, Mercury akan memulai musim dengan melawan Las Vegas Aces. (rag)

Foto: Getty Images

Komentar