IBL

Ummil Asmi mencetak 24 poin dan 22 rebound ketika tim putri Sulawesi Selatan (Sulsel) menang 68-45 atas Papua, di Mimika Sports Complex, Minggu sore, dalam lanjutan babak penyisihan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, 2021. Sulawesi Selatan butuh empat tahun untuk membangun tim yang bisa berprestasi di PON. Termasuk Ummil yang sudah masuk roster Sulsel sejak PON XIX Jawa Barat.

Pertandingan melawan tuan rumah sangat berat bagi Sulsel. Karena Papua memberikan tekanan sejak awal pertandingan. Mereka unggul 7-0 saat laga berjalan lima menit. Papua menutup kuarter pertama dengan keunggulan 11-7. Sementara Sulsel baru keluar dari tekanan di kuarter kedua. Pelatih Sulsel, Eddy Winarso memasang Ummil yang punya kemampuan sangat baik di area dekat ring.

Ummil yang pernah menjadi DBL Indonesia All-Star 2016 mampu memanfaatkan setiap peluang. Dia menyumbang 6 poin dari total 21 poin yang dicetak Sulsel di kuarter kedua. Sulsel berbalik unggul 28-25 saat jeda pertandingan. Sejak saat itu mereka tidak pernah tertinggal dari tuan rumah. Sementara Papua semakin sulit berkembang setelah dua pemainnya ditandu keluar lapangan karena cedera.

Prestasi tim putri Sulses di PON Papua ini jadi sejarah baru bagi mereka. Sebelumnya, di edisi tahun 2016, Sulsel hanya bertengger di peringkat kedelapan. Namun saat itu, Ummil sudah masuk roster. Butuh empat tahun untuk membentuk tim yang bisa menembus babak playoff seperti sekarang.

"Dulu saat saya masuk roster Sulsel 2016, saya masih junior. Saat itu saya belajar bagaimana mengatasi tekanan dan berusaha sebaik mungkin memperbaiki kesalahan selama empat tahun terakhir," ungkap Ummil, usai pertandingan.

Menurut Eddy Winarso, memang perlu empat tahun dalam membentuk tim ini. Para pemain dikumpulkan dari alumnus Honda DBL, lalu mengumpulkan mereka di klub Flying Wheel Makassar untuk mengikuti Srikandi Cup. Proses panjang tersebut membuahkan hasil yang manis, karena Sulsel bisa lolos ke semifinal PON Papua dengan dua kali kemenangan. Sebelum mengalahkan Papua, mereka juga menundukkan DKI Jakarta.

Baca juga: Di Luar Dugaan, Tim Putri Sulsel Kandaskan DKI Jakarta

"Saya rasa proses yang panjang memang tidak akan mengkhianati hasil. Tim ini benar-benar solid, baik secara chemistry dan permainan. Mereka saling mengerti satu sama lain. Kami tidak menggunakan strategi yang aneh-aneh, cukup bermain sedehana saja," kata Eddy.

Ummil dan rekan-rekannya, yang menjadi cikal bakal tim PON Sulsel, mulai berlatih intensif sejak 2019. Setelah memastikan diri lolos dari pra-PON, mereka tetap bersama-sama. Bahkan tampil di Srikandi Cup 2020, yang harus terhenti karena pandemi Covid-19. Sebelum berangkat ke Mimika, mereka hanya bisa uji tanding enam kali. Namun itu bukan jadi soal, karena pemain sudah saling mengerti satu sama lain.

"Bedanya dengan tim tahun 2016 dan tim Sulsel sekarang menurut saya ada pada chemistry. Kami bermain layaknya tim seutuhnya. Mudah-mudahan bisa mendapatkan prestasi yang lebih baik," imbuh Ummil, yang pernah tampil di Honda DBL tahun 2015 dan 2016.

Target Sulsel sendiri di PON Papua tidak muluk. Awalnya mereka hanya ingin mencuri satu kemenangan saja. Mengingat mereka berada di Grup Y bersama DKI Jakarta dan tuan rumah Papua. Tapi dengan hasil hari ini, Sulsel makin berani untuk membidik medali di PON Papua. (tor)

Foto: Hariyanto

Komentar