IBL

Tiga nama sudah kita lewati, kini kita akan memasuki empat nama selanjutnya dalam daftar 10 pemain terbaik jelang musim 2021. Sekali lagi, daftar di sini dibuat berdasarkan pencapaian para pemain di musim 2020, musim yang akhirnya gagal berakhir dengan sempurna. Pun demikian, dengan gelaran yang sudah mencapai enam seri, data yang terkumpul sudah cukup memenuhi untuk membuat daftar ini. Dua dari empat nama di bawah masuk dalam nominasi Most Valuable Player 2020 lalu. Namun, di mata kami, harusnya tiga nama di bawah layak masuk dalam nominasi MVP tersebut. Ya, Yerikho, dengan pencapainnya musim lalu, harusnya layak masuk nominasi MVP.

7.Yerikho Christpor Tuasela

Konsistensi adalah hal yang cukup menghambat perkembangan Yerikho Christpor Tuasela sejauh ini. Namun, musim lalu, ia berhasil tampil konsisten sepanjang musim untuk Pacific Caesar Surabaya. Kepercayaan pelatih menempatkan Yerikho sebagai garda utama tim membuat Yerikho seolah membuka semua potensinya. Dari sini, kita bisa melihat Yerikho sebagai garda yang lumayan komplet, baik saat menyerang dan bertahan.

Musim lalu juga Yerikho tampak tahu betul kelebihannya. Tripoinnya yang tidak terlalu bagus, tidak ia paksakan. Sebaliknya, Yerikho terus menekan ke area kunci lawan atau melakukan tembakan jarak menengah. Jika tripoin bisa ia kembangkan, maka amunisi Yerikho akan semakin bervariasi dan otomatis membuatnya semakin berbahaya. Yerikho adalah top skor keempat liga dengan 9,8 poin, 2,5 rebound, 2,1 asis, dan 1,1 steal per gim. Yerikho juga cukup efektif secara keseluruhan tembakan dengan 52 persen.

6.Widyanta Putra Teja

Alumnus Stapac pertama di daftar ini adalah Widyanta Putra Teja. Perkembangan luar biasa Widy, utamanya sejak Andakara Prastawa pindah ke Pelita Jaya harus diakui luar biasa. Saat Stapac juara, ia berhasil menunjukkan perkembangan yang apik, bisa dibilang ini adalah percikan api pertama Widy di liga.

Lalu pindah ke NSH Jakarta, Widy semakin menunjukkan bahwa ia adalah pemain penting yang bisa mengemban tugas sebagai pemimpin tim di lapangan. Jika Widy semakin memperbaiki akurasi tembakan, utamanya jarak jauh, dan kemampuannya dalam bertahan, Widy akan menjadi pemain yang jauh lebih berbahaya. Efektivitas tembakan Widy masih rendah di angka 46 persen. Widy tercatat sebagai pemain dengan menit bermain terbanyak kedua di liga dengan 30,4 menit per gim. Dari sana, Widy menyumbangkan 9,4 poin, 3,2 rebound, 4,1 asis, plus 1,3 steal per gim.

5.Daniel Wenas

Daniel Wenas di musim 2020 berhasil membuktikan bahwa ia adalah satu pemain paling penting di liga. Daniel adalah top skor pertama di liga secara total poin untuk kategori pemain lokal. Daniel mencetak 160 poin dari 14 gim. Setelahnya ada Abraham Damar Grahita yang mengoleksi 150 poin dari 11 gim. Dengan sistem permainan Louvre Surabaya, Daniel memang tak banyak menguasai bola, tapi ia adalah eksekutor utama untuk sektor lokal. Daniel mengoleksi 11,4 poin, 4,6 rebound, 1,1 asis, dan 0,9 steal per gim.

Daniel mungkin bisa dibilang menyerupai gaya bermain Kaleb. Ia cukup cerdik dalam melepaskan diri, mencari tempat terbaik untuknya melepaskan tembakan. Daniel juga memiliki keunggulan dalam hal rebound, ia cukup aktif dalam mencari bola pantul untuk timnya. Dua hal utama yang bisa jadi hal untuk dikembangkan Daniel adalah kemampuan bertahannya dan efektivitas tembakan. Efektivitas tembakan Daniel masih tertahan di angka 42 persen.

4.Kaleb Ramot Gemilang

Berbeda dengan tiga nama lain yang mengandalkan banyak penguasaan bola, Kaleb Ramot Gemilang justru sebaliknya. Ia tak banyak menguasai bola, tapi cukup efisien saat mendapatkan kesempatan menembak. Terutama sejak kembali lagi ke IBL pada 2018 – 2019, Kaleb mungkin adalah pemain paling efisien (bukan posisi senter) yang pernah kita lihat di liga profesional.

Atletisme tak pernah jadi keunggulan Kaleb. Namun, kemampuannya membaca pertandingan, mencari posisi kosong atau mencari tempat andalannya untuk menembak membuatnya cukup sulit dihentikan. Saat bertahan pun, Kaleb selalu tampak tahu betul apa yang akan dilakukan lawannya. Kaleb rata-rata bermain 20,5 menit, ia mencetak 8,2 poin, 2,8 rebound, 1,7 asis dan efektivitas tembakan di angka 65 persen.

Foto: Harianto

 

Komentar