IBL

Sekarang sudah masuk hari ke-12 untuk bulan Juni tahun 2020. Timnas Basket Indonesia tak kunjung ada kabar. Padahal mereka punya agenda besar akhir tahun ini yaitu Jendela Kedua (Window 2) Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021. Rencana awal TC dimulai lagi pada bulan ini, namun ternyata mundur hingga pertengahan bulan Juli.

Mundurnya jadwal pemusatan latihan ini karena beberapa faktor. Tentunya faktor utama adalah kondisi negara ini yang sedang dilanda pandemi virus korona. Hingga kini pemerintah masih belum memberi izin bagi cabang olahraga prestasi untuk menggelar latihan. Berbeda dengan cabang olahraga rekreasi yang sudah boleh dilakukan masyarakat, seperti bersepeda.

Sedangkan faktor lainnya yang membuat jadwal pemusatan latihan mundur adalah kepulangan kepala pelatih Rajko Toroman. Pelatih asal Serbia itu akhirnya bisa pulang ke negaranya setelah tertahan beberapa bulan di Indonesia.

"Coach Toro (Rajko Toroman) sempat tidak bisa pulang ke Serbia karena bandaranya ditutup. Tapi sekarang sudah buka, dan sudah bisa pulang ke Serbia sejak 28 Mei lalu," kata Fareza Tamrella selaku manajer timnas basket putra Indonesia, Kamis, 11 Juni 2020.

Sebenarnya rencana pemusatan latihan timnas Indonesia dilakukan pada 1 Juni 2020. Mekanismenya akan dipanggil 15 pemain untuk mengikuti seleksi. Mereka yang dipanggil berasal dari Indonesia Patriots dan tim-tim IBL lainnya.

Baca Juga: Program Indonesia Patriots Selesai, Timnas Seleksi Ulang Pada Bulan Juni 2020

Ternyata rencana tersebut gagal. Timnas harus memundurkan kembali jadwal latihan hingga pertengahan Juli. Mekanismenya tentu berbeda. Karena IBL sudah mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan kembali kompetisi pada 4 September - 5 Oktober mendatang.

"Jadi kami masih menunggu izin pemerintah, agar bisa sewa lapangan serta kegiatan olahraga dengan melibatkan orang banyak. Kalau perkiraan kami, pada pertengahan bulan Juli nanti akan dimulai, namun semua tergantung pemerintah," ujar Fareza.

Lalu bagaimana dengan Rajko Toroman? Sebab, kemungkinan besar pelatih berusia 65 tahun itu tidak bisa cepat kembali ke Indonesia dengan cepat. Belum lagi soal penerbangan lintas negara dan persyaratan masuk warna negara asing.

Hal tersebut akan berpengaruh pada proses pemanggilan pemain. Karena Fareza menganggap bahwa idealnya, Rajko Toroman datang sendiri dan memilih pemainnya.

"Tiket kembali ke Jakarta saat ini sudah kami siapkan pada pertengahan bulan Juli. Namun kami juga akan melihat persyaratan masuk ke Indonesia," katanya. "Untuk pemanggilan pemain, idealnya Coach Toro datang. Namun kalau ternyata terkendala datang, kemungkinan pemain akan dipanggil dan berlatih bersama asisten pelatih dulu."

Sementara itu, IBL menyatakan akan kembali melanjutkan kompetisi musim 2020 pada bulan September. Ini juga berpengaruh pada pemanggilan pemain untuk timnas Indonesia. Karena akan berbeda dari rencana semula. Awalnya seleksi timnas akan melibatkan Indonesia Patriots dan pemain yang dipilih dari IBL. Tetapi kali ini skenarionya berbeda.

"Rencananya kami akan memanggil semua pemain Indonesia Patriots dulu untuk latihan awal. Nantinya setelah IBL berakhir, asumsinya 5 Oktober 2020, kami akan memanggil 15 pemain untuk seleksi lagi," jelas Mocha, panggilan akrab Fareza.

Timnas Indonesia tidak bisa bersantai. Sebab FIBA sudah mengeluarkan kalender kompetisi yang baru. Dalam kalender tersebut, turnamen Kualifikasi Sub-Zona, termasuk Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021, tidak berubah. Indonesia dijadwalkan bertanding di Jendela Kedua (Window 2) Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021, pada bulan November 2020 mendatang, melawan Thailand (27 November) dan Korea (30 November). (tor)

Foto: FIBA

Komentar