IBL

Vietnam tumbuh sebagai salah tim paling menakutkan di SEA Games 2019 kali ini baik di nomor 3X3 atau 5v5. Di 3X3 mereka berhasil membawa pulang medali perunggu yang jadi medali pertama di basket untuk Vietnam sejak mengikuti SEA Games. Bergeser ke 5v5, Vietnam juga kembali mencatatkan sejarah usai berhasil lolos hingga semifinal. Ini jadi semifinal pertama Vietnam juga sepanjang keikutsertaan mereka di SEA Games.

Satu dari empat sosok yang terlibat dalam dua catatan sejarah tersebut adalah Thanh Tam Dinh. Bersama Dang Khoa Tran, Justin Young, dan Chris Dierker, pemain yang akrab disapa Tam ini tampil di nomor 3X3 dan 5v5. Memang di SEA Games 2019 ini, tidak ada aturan yang melarang pemain untuk turun di dua cabang tersebut. Jadwalnya pun bergantian, jika pemain yang bersangkutan mampu dan mau bermain di dua cabang, maka ia bisa bermain.

Kepastian Vietnam lolos ke semifinal basket 5v5 terjadi usai mereka berhasil membekuk Singapura di gim kedua. Sebelumnya, mereka telah membungkam Myanmar di gim satu. Dua kemenangan tersebut sudah memastikan mereka lolos. Kekalahan dari Filipina memastikan posisi mereka sebagai peringkat dua Grup A.

Usai gim melawan Singapura, kami mencoba berbincang dengan Tam. Keluar dari ruang ganti dengan wajah sumringah usai memenangi gim, Tam cukup ramah dalam menyambut ajakan kami untuk wawancara. Pria yang memiliki tato nyaris penuh di tangan kanannya ini lantas menjawab beberapa pertanyaan berikut.

Halo Tam! Selamat atas kemenangan dari Singapura!

Halo! Terima kasih banyak!

Ada sedikit komentar tentang gim melawan Singapura?

Pertandingan sebenarnya cukup sulit bagi kami, terutama di awal-awal. Kami gagal mengeksekusi serangan dengan baik. Begitu kami bisa menemukan sentuhan kami, gim berjalan lebih mudah. Singapura adalah tim yang bagus dan ini sebuah kemenangan yang luar biasa untuk kami.

Di dua gim pertama ini, Vietnam tampil luar biasa. Kalian mendominasi gim bahkan hampir selalu menyentuh 100 poin. Bagaimana Anda melihat tim Vietnam di SEA Games kali ini?

Tim Vietnam kali jelas jauh lebih kuat dari edisi SEA Games sebelumnya. Kami adalah pemain yang sudah bermain bersama dalam beberapa waktu atau bahkan kami saling berhadapan di beberapa kesempatan. Jadi, bisa dibilang kami sudah mengetahui kemampuan setiap pemain dan itu yang membuat koneksi di tim ini terjalin cukup bagus.

Anda juga bermain di 3X3, ada kesulitan berganti-ganti cabang?

Tidak, bagi saya basket adalah permainan yang sama baik 3X3 atau 5v5. Ya, 3X3 memang lebih cepat dan memiliki aturan yang berbeda, tapi saya tidak ada kendala. Untuk 5v5, saya sudah bermain sejak dini jadi semuanya mengalir saja, mungkin ini jadi panggung terbesar bagi saya, itu saja perbedaanya.

Anda baru saja menjadi bagian dari sejarah basket Vietnam. Meraih medali di 3X3 dan lolos ke semifinal di 5v5, bagaimana perasaan Anda?

Luar biasa kawan! Saya sangat senang. Untuk 3X3, ini adalah medali pertama Vietnam di basket meski 3X3 baru resmi dipertandingkan sekarang. Di 5v5, kemenangan ini membawa kami lolos ke semifinal dan kami akan bertarung memperebutkan medali. Jika kami berhasil membawa pulang medali, ini jadi sejarah baru lagi dan tentu saja saya senang menjadi bagian dari sejarah tersebut.

                                                      Tam Dinh (nomor 23) dan Sang Dinh (nomor 19), Foto: Mei Linda

Saya baru sadar dan melakukan pengecekan bahwa Anda dan Thanh Sang Dinh adalah saudara. Apakah mencetak sejarah bersama saudara Anda membuat pengalaman ini jadi lebih istimewa?

Ya, tentu saja! Dia telah menjadi rekan setim saya dalam waktu yang lama dan ini jadi pengalaman perdana kami bermain di gelaran seperti ini. Sebuah kehormatan tersendiri untuk saya bisa mencetak sejarah bersama adik saya.

Bisa cerita sedikit tentang perjalanan basket kalian berdua?

Saya mulai bermain basket lebih dulu dari dia. Saya lantas berlatih setiap hari dan ia hanya menyaksikan saya. Lalu, orang tua kami membelikan ring basket di rumah dan akhirnya ia mulai ikut bermain dengan saya. Kami lantas terus bermain hingga profesional. Kami sempat bermain di liga yang berbeda tapi kami tetap sering menghabiskan waktu berlatih bersama. Dia mencontoh banyak hal dari saya, tapi saya sangat bangga melihat apa yang sudah ia raih hingga sekarang.

Kalian pernah membayangkan membela Vietnam dan mencatatkan sejarah seperti sekarang?

Saya rasa kami tak pernah membayangkan sejauh ini. Semua hal yang terjadi pada kami benar-benar luar biasa. Kami sekarang sama-sama bermain basket profesional, bermain di tim yang sama, liga yang sama, dan membuat sejarah untuk Vietnam. Semuanya benar-benar luar biasa.

Terakhir, dengan tim Vietnam ini, apakah medali emas terlihat realistis?

Segalanya bisa terjadi di basket. Sebuah tim bisa memasukkan satu tembakan di satu waktu atau juga gagal di waktu yang lainnya. Saya tidak bilang perjalanan akan mudah, apalagi Filipina bermain di hadapan pendukungnya. Namun, kami berjanji tak akan membiarkan mereka berjalan dengan mudah untuk meraih medali emas.

Foto: Mei Linda

 

Komentar