IBL

Miami Heat datang ke musim 2019-2020 dengan semangat membara. Kedatangan Jimmy Butler dari pasar pemain bebas dan Tyler Herro dari proses draft cukup membuat gairah para pendukung Heat kembali naik. Di luar keduanya, perkembangan Justise Winslow, Kelly Olynyk, Derrick Jones Jr., hingga Bam Adebayo juga layak dinanti.

Namun, dalam tiga gim yang sudah dilalui oleh Heat, ada satu nama lain yang mencuat. Satu nama yang rasanya tidak diperhitungkan banyak pihak tapi mampu tampil memukau. Satu nama yang bahkan bayarannya termasuk tiga besar paling kecil di tim. Pemain ini adalah Kendrick Nunn.

Dalam tiga gim ini, Kendrick adalah top skor sementara untuk Heat, bukan Justise, Goran Dragic, atau deretan nama besar lain dalam tim. Ia mengemas rata-rata 22,3 poin, 3,3 rebound, dan 3,3 asis per gim. Untuk akurasi, secara keseluruhan (FG%) Kendrick mencatatkan 52 persen tembakan masuk. Dari tripoin, akurasinya juga luar biasa dengan menyentuh 42 persen. Dalam kurun waktu ini juga, ia tak pernah gagal memasukkan tembakan gratis dari lima percobaannya.

Saat bicara statistik lanjutan pun, angka-angka Kendrick tetap baik. Secara keseluruhan, untuk pemain berposisi garda, ia bisa dibilang produktif dan efektif. Produktivitasnya bisa terukur dari catatan TS% yang menyentuh 62 persen. Sementara tingkat efektivitas pemain berusia 24 tahun ini bisa dilihat dari catatan eFG% yang berada di 60 persen.

Di sisi lain, semua catatan di atas juga terjadi hanya dalam tingkat usage rating (USG%) yang tidak bisa dibilang tinggi (24,9 persen). Bahkan, jumlah tersebut hanya menempatkannya di urutan ke-71 pemain dengan USG% tertinggi di liga. Ia bahkan bukan pemain dengan USG% tertinggi dalam Heat (Goran Dragic 25,6 persen).

Sebaliknya, efisiensi serangan sebesar 1,08 poin per penguasaan bola menempatkannya sebagai pemain dengan offensive rating tertinggi ke-31 di liga (minimal bermain 30 menit per gim). Di sisi lapangan lainnya, defensive rating sebesar 99,5 membuat dia berada di urutan ke-21 di liga.

Catatan-catatan di atas menunjukkan betapa cemerlangnya permainan Kendrick dalam tiga gim awal ini. Dan Heat adalah tim yang beruntung karena mereka hanya perlu membayar AS$1,4 juta di musim ini dan AS$1,6 juta di musim depan. Harga yang jelas sangat murah dengan sumbangsih yang sedemikian rupa.

Harga yang murah ini didapat oleh Heat lantaran status Kendrick. Nama pemain asal Chicago, Illinois, Amerika Serikat ini sebenarnya ada dalam kolam pemain NBA Draft 2018. Namun, tidak ada satu pun tim yang memilihnya (undrafted). Alhasil, Kendrick menghabiskan musim lalu di NBA G League dengan Santa Cruz Warriors.

Bersama Santa Cruz, Kendrick mengemas 19,3 poin, 3,8 rebound, 2,8 asis, dan 1,4 steal per gim. Ia tampil dalam 49 gim dan hanya sekali jadi pemain utama. Performa apik tersebut membuat Heat akhirnya mengontrak Kendrick pada 10 April lalu dan sekarang Heat pula yang menimang hasil kepercayaan mereka.

Dalam pramusim lalu, Kendrick sebenarnya sempat mengejutkan banyak pihak usai mencetak 40 poin dalam gim pramusim terakhir Heat melawan Houston Rockets. Namun, sepertinya banyak pihak menilai hal itu hanya berlangsung sesaat dan tak terus berjalan hingga musim reguler.

Kini, dengan perselisihan yang terjadi antara Kepala Pelatih Heat, Erik Spoelstra dan salah satu garda Heat, Dion Waiters, peluang Kendrick untuk terus mengisi posisi reguler semakin besar. Saingan yang ia punya kini hanya Jimmy Butler dan Tyler Herro. Namun, ketiganya bisa dibilang cukup fleksibel untuk tampil di beberapa posisi lapangan belakang.

Menarik menunggu apakah keajaiban Kendrick ini hanya sesaat atau akan terus berlangsung sepanjang musim dan di masa mendatang. Jika gagal berjalan secara kontinu, perjalanan spektakuler ini rasanya layak untuk terus dikenang oleh Kendrick. Namun, jika ia berhasil menjaga peforma, maka NBA akan kedatangan ancaman baru, senjata tersembunyi Miami Heat!

Foto: NBA

 

Komentar