IBL

Tim nasional Indonesia akan mengikuti SEA Games 2019 pada November nanti. Perbasi telah memanggil 15 nama untuk mengikuti pemusatan latihan. Belasan nama itu berubah banyak dari skuat Asian Games 2018 lalu.

Dari sekian pemain, hanya ada tiga yang pernah tampil di Asian Games. Mereka adalah Arki Wisnu (Satria Muda Pertamina Jakarta), Kaleb Ramot (Stapac Jakarta), dan Adhi Pratama (Pelita Jaya Basketball Club). Sisanya bukan atlet Asian Games. Namun, beberapa pernah berseragam timnas. Beberapa benar-benar wajah baru.

Misalnya, Muhammad Arighi dan Kelvin Sanjaya.

Arighi (Kalimantan Selatan) dan Kelvin (Riau) sempat bermain untuk tim proyeksi Piala Dunia 2023. Mereka tergabung dalam Kalila Indonesia Warriors yang diinisiasi Perbasi. Keduanya tampil di pertandingan ekshibisi IBL pada 2018-2019 lalu.   

Menurut Manajer Fareza Tamrella, pemilihan 15 nama itu berdasarkan kesepakatan dengan Kepala Pelatih Wahyu Jati dan jajaran pelatih. Mereka memutuskan memilih pemain yang tampil baik selama kompetisi seperti IBL.

“Pertimbangannya, kami memilih pemain yang kemarin bermain baik, statistiknya bagus,” kata Fareza. “Banyak yang bagus, tapi kami juga memilih pemain yang tidak cuma bagus di liga. Kami mencari pemain yang bisa bermain melawan pemain internasional.”

Wahyu mengonfirmasi hal itu. Ia dan jajaran pelatih memang memilih pemain berdasar performanya selama 2018-2019. Menurutnya, pemilihan itu sudah adil.

“Saya perhatikan performa mereka di IBL. Untuk pemain yang IBL, ya,” kata Wahyu. “Terus saya perhatikan, ada dua pemain junior: Arighi sama Kelvin. Saya mengapresiasi atas performa mereka semua di liga. Saya memberi kesempatan juga.”

Fareza mengaku, timnas sebenarnya sempat ingin memanggil nama atlet Asian Games di luar tiga pemain terpanggil. Namun, Abraham Damar dan Andakara Prastawa, misalnya, tengah cedera sehingga tidak jadi dipanggil. Di sisi lain, Vincent Kosasih dan Agassi Goantara (3x3 Asian Games) ikut berhalangan karena bentrok dengan pendidikan masing-masing. 

Fareza kemudian mengatakan, pemilihan dua pemain muda dari Indonesia Warriors menjadi salah satu upaya melengkapi skuat itu. Apalagi Perbasi memiliki program pengembangan untuk Piala Dunia 2023 yang melibatkan pemain muda. Oleh sebab itu, mereka memanggil Arighi dan Kelvin. Fareza menilai keduanya layak dicoba setelah berdiskusi dengan Wahyu.

Perbasi belakangan bahkan masih memantau pemain lain yang masuk ke skuat Indonesia Warriors. Mereka juga akan memantau beberapa pemain muda di luar sana jika ada rekomendasi.

Kendati dipanggil, Arighi dan Kelvin tidak serta merta akan masuk timnas. Mereka harus bersaing dengan para seniornya untuk mendapatkan tempat di skuat SEA Games. Apalagi pemain lain—yang notabene profesional—juga potensial.

“Saya bilang ke mereka, ‘Kalian kalau mau bertahan harus siap bersaing dengan yang lain.’ Tidak ada urusan mereka masuk program kami atau tidak. Yang menentukan itu diri mereka sendiri,” jelas Fareza.    

Selain itu, Perbasi mengusahakan timnas bisa menggunakan jasa naturalisasi. Mereka telah kehilangan Jamarr Johnson karena cedera sehingga perlu mencari potensi lain. Beberapa pemain naturalisasi yang tersedia memang ada, tetapi Perbasi ingin memaksimalkan kesempatan merekrut pemain yang lebih bisa membantu timnas.

“Saya dengar begitu,” kata Wahyu soal pemain naturalisasi. “Kami, kan, tidak mungkin memakai Jamarr karena cedera. Makanya Perbasi mencari pemain lain yang bisa membantu kami dengan size. Biboy (Ebrahim Enguio Lopez) saya tidak tahu di mana. Apakah di Filipina masih main atau tidak?”  

Wahyu memang tidak tahu kabar Biboy. Ia hanya tahu pemain naturalisasi itu pulang ke Filipina. Jika nanti Biboy tersedia, mungkin ia akan mencobanya. Namun, Wahyu ingin memanfaatkan yang ada dulu untuk saat ini. Sebab, timnas berpacu dengan waktu karena pemusatan latihan akan segera berlangsung.

Pemusatan latihan itu sendiri akan digelar pada Juni mendatang. Fareza mengatakan, seleksi tahap satu itu berlangsung sampai Juli. Wahyu memiliki waktu sekitar satu bulan untuk memoles tim. Mereka juga akan mengadakan uji coba ke Serbia untuk mengasah kemampuan.

Untuk tahap pertama ini, jajaran pelatih akan mengerucutkan 15 nama menjadi 12 saja. Fareza bahkan mengatakan, ada kemungkinan nama-nama yang dipanggil berubah. Ia akan menambah setidaknya lima lagi untuk bersaing dengan 15 nama tadi.

Wahyu mengiyakan pernyataan Fareza. Ia ingin menerapkan sistem seleksi promosi-degradasi. Pemain terpanggil berjumlah 15 ini masih bisa digantikan pemain lain apabila tidak sesuai harapan. Maka dari itu, Wahyu mengimbau para pemain memberikan yang terbaik selama pemusatan latihan seandainya tidak ingin tercoret.

Wahyu punya tujuan untuk mempertahankan medali perak SEA Games. Namun, jika ada kesempatan, ia ingin melebihi pencapaiannya dulu.

“Kalau ada kesempatan, kenapa tidak kita lanjut?” ujar Wahyu. “Istilahnya, kalau ada kesempatan di depan mata, masa mau kita biarkan begitu saja? Kita harus kejar itu.”

Sayangnya, timnas sebenarnya agak kesulitan untuk membagi fokus. Mereka tidak bisa serta merta memanggil pemain tanpa pertimbangan lain. Sebab, selain SEA Games, timnas juga akan tampil di kualifikasi Piala Asia 2021. Piala Asia penting karena menentukan keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia nanti. Jadwal keduanya terancam bentrok atau berdekatan.

“Kami agak bingung membagi pemain. Apakah akan dibagi dua atau bagaimana? Jadwalnya belum ada. Kami akan berkoordinasi dengan FIBA dan pihak SEA Games supaya tahu mau bagaimana,” kata Fareza.

Kendati demikian, timnas harus tetap jalan. Mereka perlu bersiap-siap untuk menghadapi keduanya. Dewasa ini timnas akan cenderung fokus ke SEA Games. (GNP)

15 Pemain Seleksi SEA Games 2019

Arki Dikania Wisnu (Satria Muda Pertamina Jakarta)

Muhammad Rizal Falconi (Satria Muda Pertamina Jakarta)

Hardianus Lakudu (Satria Muda Pertamina Jakarta)

Juan Laurent Kokodiputra (Satria Muda Pertamina Jakarta)

Mei Joni (Stapac Jakarta)

Kaleb Ramot Gemilang (Stapac Jakarta)

Widyanta Putra Tedja (Stapac Jakarta)

Hardian Wicaksono (Pacific Caesar Surabaya)

Indra Muhammad (Pacific Caesar Surabaya)

Yanuar Priasmoro (Bank BPD DIY Bima Perkasa Yogyakarta)

Adhi Pratama Prasetyo Putra (Pelita Jaya Basketball Club)

Reza Gunatara (Prawira Bandung)

Arif Hidayat (BTN CLS Knights Indonesia)

Muhammad Arighi (Kalimantan Selatan)

Kelvin Sanjaya (Riau)

Foto: Mei Linda

Komentar