IBL

CLS Knights Indonesia menjamu wakil Thailand, Mono Vampire Basketball Club, di Surabaya dalam pertandingan lanjutan ABL 2018-2019. Pada kesempatan itu, mereka pun merengkuh kemenangan 80-75 di GOR Kertajaya, Surabaya, Jawa Timur, Rabu 12 Desember 2018. Maxie Esho menjadi pencetak poin terbanyak dengan 26 poin plus 7 rebound, 5 asis, dan 2 steal.

Selain Esho, Stephen Hurt juga gemilang dengan 21 poin, 7 rebound, 2 asis dan 3 steal. Montay Brandon, forwarda, lalu menambahkan dobel-dobel 15 poin dan 16 rebound.

Di kubu Mono, Michael Singletary menjadi pencetak angka terbanyak dengan 29 poin. Chitchai Ananti di belakangnya dengan 14 poin. Chris Charles dan Moses Morgan lalu menambahkan masing-masing 13 dan 11 poin. Namun, perolehan mereka tidak juga berhasil membuat Mono mencuri satu kemenangan. CLS unggul dalam hal akurasi tembakan (44,2 persen) daripada Mono (40,5 persen). Tripoin Tuan Rumah juga lebih tinggi (43,5 persen) dari tamunya yang tertahan di angka 34,5 persen.

Di pertandingan itu, Mono membuka dua poin pertamanya melalui Morgan, lalu unggul 9-8 sampai CLS membalikkan keadaan. Saat itu, Tuan Rumah mencetak empat poin beruntun; membuat skor memihak mereka (13-9) di pertengahan kuarter. Kepala Pelatih Dauglas Marty lantas mengambil jeda (timeout) untuk Mono supaya mereka memutus momentum itu.

Sejak kembali dari jeda, Mono pun mengetatkan skor lagi. CLS hanya unggul 18-17. Namun, itu tidak berlangsung lama karena Wong Wei Long, garda utama CLS, segera melesakkan tripoinnya di sisa 1,5 menit. Mono lalu membalasnya sehingga skor imbang 25-25 ketika kuarter satu berakhir.

Di kuarter berikutnya, kedua tim nirpoin selama dua menit. Singletary lalu memecah kebuntuan dengan layup yang membuat Mono unggul sementara 27-25. CLS lalu segera membalasnya dengan tripoin Hurt. Sejak itu permainan menjadi lebih ketat. Kedua tim berbalas poin sampai terjadi tiga pergantian keunggulan dan tiga kali imbang di kuarter dua. Namun, Mono pada akhirnya bisa menutup kuarter itu dengan unggul tipis 47-45.

Dalam kondisi tertinggal dua poin, CLS membuka kuarter tiga dengan penguasaan bola. Sayang, mereka tidak langsung memanfaatkan itu untuk mencetak poin. CLS baru bisa mengimbangi lawan 47-47 lewat tembakan gratis Hurt di sisa 9:16.  

Pertandingan berlanjut. CLS dan Mono sama-sama tidak mengendurkan permainan. Mereka bahkan sempat imbang lagi tiga kali, sampai akhirnya Esho melesakkan tripoin dari sayap kanan. Tidak lama kemudian, CLS menambah dua poin lagi berkat serangan balik. Saat itu, Esho mencuri bola lalu memberi umpan lambung (alley-oop) kepada Brandon. Mono pun terpaksa mengambil jeda untuk mengatur ulang permainannya lagi. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil positif. CLS tetap unggul 67-63.

Di kuarter empat, CLS berada di atas angin. Rachmad Febri Utomo, forwarda CLS, sempat menusuk pertahanan lawan dengan serangan cepat; membuat Tuan Rumah unggul 71-63 di sisa 8:43. Padahal saat itu ada dua pemain Mono berusaha menahannya di bawah ring. Namun, Febri tetap maju tanpa rasa takut. Mono pun harus mengambil jeda sekali lagi untuk memulihkan permainan mereka.

Di sisa waktu, Febri terus bermain dengan semangat yang meluap. Ia berhasil menahan tembakan Ananti di sudut kiri pertahanan CLS, juga mencuri bola ketika Mono hendak melakukan serangan cepat. Ia menjadi semacam energi tambahan yang membuat timnya terus unggul. Namun, Kepala Pelatih Brian Rowsom kemudian menariknya dari lapangan untuk istirahat di sisa waktu 4:22.

Ketika Febri istirahat, pemain CLS lainnya berusaha untuk memenangkan pertandingan. CLS nirpoin sejak menit 3:22 sementara Mono mendapat tambahan tiga angka dari tembakan di belakang busur Singletary. Tim asal Thailand itu mendekat 75-78. Pertandingan pun berubah tegang; wajah-wajah penonton harap-harap cemas; takut tim kesayangannya tumbang di rumah sendiri. Namun, Esho memastikan CLS tidak mudah ditumbangkan di Kertajaya. Ia memasukkan dua tembakan gratis di 13 detik akhir sehingga CLS menjauh 80-75. Mereka pun memenangkan pertandingan kandang keduanya di 2018-2019 ini.

Dengan kemenangan ini, CLS kini sudah merengkuh 2 kemenangan dari 6 pertandingan. Mereka terus bertahan di peringkat delapan, dan akan bertanding lagi melawan San Miguel Alab Pilipinas di Kertajaya pada Minggu, 16 Desember 2018. Sementara itu, Mono akan pulang untuk menyambut Formosa Dreamers tiga hari lagi. (GNP)

Foto: Alexander Anggriawan

Komentar