IBL

Keputusan yang mengejutkan diambil oleh Samahang Basketbol ng Pilipinas (SBP). Sebelumnya mereka mengeluarkan pernyataan untuk mengubah rencana di Asian Games 2018. Namun tadi malam, 26 Juli, timnas Filipina menyatakan mundur dari pesta olahraga negara-negara di kawasan Asia tersebut.

Kronologis mundurnya tim basket Filipina diawali sebulan lalu. Saat SBP dan PBA sepakat mengirimkan tim ini Talk 'N Text KaTropa untuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Semua anggota tim sudah siap karena sebagian besar sedang memperkuat timnas Filipina di Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019. Tetapi pada 2 Juli 2018 lalu, terjadi insiden perkelahian yang melibatkan Filipina dan Australia.

Minggu lalu, FIBA mengeluarkan keputusan tentang hukuman yang dijatuhkan pada pelaku perkelahian di Kualifikasi Piala Dunia di Bocaue, Bulacan. Dalam surat tersebut, ada 10 pemain Filipina yang menerima hukuman larangan bermain dengan jumlah yang bervariasi. Termasuk Kepala Pelatih Chot Reyes dan asistennya Jong Uichico. Dengan sanksi tersebut, otomatis Filipina kehilangan sebagian besar anggota tim yang akan berangkat ke Asian Games. Dari 10 nama yang disanksi, ada beberapa pemain yang masuk di tim Asian Games yaitu Terrence Romeo, Roger Pogoy, Troy Rosario, Jayson Castro dan Andray Blatche.

Pada 19 Juli 2018, SBP mengumumkan akan mengirim tim inti Rain or Shine Elasto Painters menggantikan tim TNT KaTropa ke Asian Games 2018. Mereka juga menunjuk kepala pelatih NLEX Road Warriors, Yeng Guiao memimpin tim tersebut. Bahkan sempat beredar kabar Jordan Clarkson dari Cleveland Cavaliers juga bergabung. 

Baca Juga: Filipina Mengubah Rencana Jelang Asian Games 2018

Kamis, 26 Juli 2018, ada pertemuan makan malam yang dihadiri oleh Manny V. Pangilinan (SBP Chairman Emeritus), Al Panlilio (SBP President), Sonny Barrios (SBP Executive Director), Chot Reyes (Kepala Pelatih Filipina), Caloy Garcia (Kepala Pelatih Rain or Shine) dan Yeng Guiao (Kepala Pelatih NLEX Road Warriors). Intinya, pertemuan ini membahas tentang tim nasional Filipina setelah mereka mendapatkan sanksi pada 19 Juli lalu. Ternyata hasil pertemuan ini mengejutkan semua penggemar basket, bahwa mereka memilih untuk mundur dari basket putra Asian Games 2018.

Berikut surat pernyataan resmi yang diunggah di akun twitter:

"Saya sangat setuju dengan keputusan ini. Sebagai pelatih, saya ingin membawa tim terbaik. Kami sebenarnya ingin berangkat dengan segala keterbatasan. Itu pun bila saya berhasil membawa beberapa pemain pinjaman dan tim inti Rain or Shine. Pada saat makan malam, kami berusaha menghubungi tim lainnya. Ternyata kami tidak berhasil meminjam pemain yang diinginkan," jelas Guiao, dikutip dari rappler.com.

Guaio menambahkan, dalam pertemuan itu juga ada yang berpendapat bahwa jika tidak mendapatkan pemain yang bagus, maka tidak akan serius dalam bersaing. Akhirnya diputuskan untuk fokus pada Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 berikutnya.(*)

Foto: fiba.com

Komentar