Sebelumnya, pada hari Jumat (15/11) waktu AS, mantan pemain NBA Patrick Beverley ditangkap atas tuduhan penyerangan berat, di Rosharon, Texas. Menurut Kantor Sheriff Wilayah Fort Bend, Beverley dituduh melakukan penyerangan dengan cara menghambat pernapasan atau sirkulasi darah (mencekik). Namun dia membantah telah melakukan penyerangan tersebut, dan menjelaskan duduk perkaranya melalui media sosial.
Dikutip dari laporan Houston Chronicle, Beverley ditahan di Penjara Daerah Fort Bend dan kemudian dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar 40 ribu Dolar AS. Setelah dibebaskan Beverley menangkal berita di internet setelah tuduhan penyerangan terkait keluarganya, yang sudah memicu perbincangan tanpa henti.
Mantan pemain NBA tersebut membagikan pernyataan di akun resminya, X, dan pesan yang ditulis oleh pengacaranya tersebut mencoba meredakan spekulasi yang menyebar saat dakwaannya muncul di media sosial.
"Patrick Beverley tidak memiliki catatan kriminal. Dia sangat peduli pada adik perempuannya, seorang perempuan muda yang masih di bawah umur," demikian pernyataan tersebut.
Menurut pengacaranya, Beverley berada dalam situasi yang akan membuat saudara kandung mana pun yang protektif menjadi waspada. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa, "ketika ia tiba-tiba menemukan adiknya sendirian di rumah bersama seorang pria berusia delapan belas tahun di tengah malam, wajar saja jika ia merasa khawatir, seperti halnya seorang saudara laki-laki terhadap adiknya."
Ketika insiden pertama kali terjadi, diasumsikan bahwa Beverley telah melawan pemuda yang ditemuinya di rumah tersebut. Namun, hal itu berubah setelah dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa dakwaannya adalah "Penyerangan terhadap Keluarga atau Rumah Tangga yang Menghambat Napas Tingkat Tiga."
Karena dakwaan tersebut ditujukan kepada anggota keluarga, bukan orang asing, para detektif internet dengan cepat membuat versi cerita yang berbeda. Banyak yang mulai mengunggah bahwa orang yang dilukai pastilah adik perempuannya, Mya. Beberapa bahkan berpendapat bahwa frasa "menghambat napas" berarti Beverley mencekiknya karena marah, alih-alih menghadapi pemuda berusia delapan belas tahun itu.
Beverley bermain selama 12 musim di NBA dari 2012-2024 untuk Houston Rockets, Los Angeles Clippers, Minnesota Timberwolves, Los Angeles Lakers, Chicago Bulls, Philadelphia 76ers, dan Milwaukee Bucks. Ia meraih satu penghargaan All-Defensive First Team dan dua penghargaan All-Defensive Second Team selama kariernya.
Beverley menyelesaikan karier NBA-nya dengan rata-rata 8,3 poin, 4,1 rebound, 3,4 asis, dan 1,1 steal dalam 26,6 menit dalam 666 pertandingan, termasuk 518 kali menjadi starter. (tor)
Foto: Yahoo!Sports





0822 3356 3502