IBL

Damian Lillard akhirnya keluar dari Portland Trail Blazers. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasakan tim yang berbeda. Kini Lillard menjadi bagian dari Milwaukee Bucks. Sesaat setelah tahu dirinya dikirim ke Milwaukee, Lillard masih berupaya mencerna keadaan.

“Saya hanya membiasakan diri dengan hal ini. Saya berusaha memproses semuanya. Banyak yang harus dipikirkan. Saya belum pernah ada dalam situasi seperti ini sebelumnya,” ujarnya kepada Bleacher Report.

Lillard menghabiskan 11 tahun dengan Blazers. Ia memulai dengan menjadi pilihan keenam NBA Draft 2012 dari Weber State University. Lillard kemudian terpilih sebagai Rookie of the Year. Lalu masuk dalam 7 kali All-Star dan sekali masuk NBA First Team pada 2018.

Namun, prestasi Blazers tak kunjung membaik. Lillard ingin memenangkan gelar. Capaian terbaik mereka adalah final Wilayah Barat musim 2018-2019. Sayangnya, mereka disapu bersih oleh Golden State Warriors yang akhirnya menjadi juara NBA musim tersebut.

Merasa sudah muak dengan janji manis Blazers, Lillard mengajukan permintaan pertukaran pada awal Juli lalu. Ia ingin dikirim ke Miami Heat. Blazers tidak setuju. Teka-teki terus berlangsung hingga jawabannya terkuak pada Rabu (26/9) waktu setempat.

“Apa yang sebenarnya terjadi di musim panas ini benar-benar meninggalkan rasa suram. Tetapi hal itu tidak mengubah pengalaman luar biasa bersama Trail Blazers. Saya akan selalu menghargai tempat ini. Ini juga rumah saya. Bagaimanapun juga, saya akan selalu tinggal di sini,” kata pemain berusia 33 tahun itu.

Lillard mengungkapkan situasinya selama usai permintaan pertukaran itu sangat melelahkan dan buruk sekali. Terutama hubungannya dengan Joe Cronin, Manajer Umum Blazers. Cronin dilaporkan tidak mau berbicara lagi dengan Lillard.

Saat situasi tidak kunjung jelas dan kamp pelatihan segera dimulai, Lillard berencana untuk membatalkan permintaan pertukaran. Tetapi pihak Blazers terlanjur sakit hati dan tidak ingin Lillard kembali.

Proses perpindahan pun terjadi dalam senyap. Hingga pertemuan daring pada 23 September lalu antara Blazers, tim pengacara, Lillard dan agennya, dan perwakilan NBPA, tidak ada yang menebak Bucks menjadi tempat Lillard berikutnya. (rag)

Foto: NBA

Komentar