IBL

Lithuania mengikuti langkah tim-tim Eropa Timur untuk meraih kemenangan, Jumat (25/8). Di laga pembuka mereka melawan Mesir, Lithuania melenggang mulus 93-67. Mereka unggul sejak lepas tepis mula dan sempat membuka jarak sampai 31 poin. Hasil ini semakin memperpanjang tren positif Lithuania yang selalu menang di laga pertama Piala Dunia FIBA sejak 2006.

"Ini adalah kemenangn yang sangat-sangat penting untuk tim kami. Laga pertama, kemenangan akan membuat kami semakin siap untuk menghadapai laga-laga selanjutnya," cerita Margiris Nomantas. 

"Pun demikian, kami masih punya banyak kesalahan yang harus terus dikurangi. Kami masih harus terus bekerja keras untuk menjadi lebih baik lagi," imbuhnya. 

Veteran, Jonas Valanciunas tetap tampil solid dengan dobel-dobel 15 poin dan 10 rebound. Ia hanya bermain selama 15 menit. Top skor Lithuania adalah Margiris Normantas dengan 18 poin dari 6/8 tembakan. Margiris juga hanya bermain 18 menit. Eimantas Bendzius melengkapi dengan 10 poin. Seluruh 12 pemain Lithuania mencetak poin di gim hari ini. 

Untuk Mesir, hampir seluruh poin merka datang dari barisan starter saja. Assem Marei memimpin tim dengan 14 poin dan 9 rebound. Amr El Gendy 13 poin, Anas Mahmoud 11 poin, sedangkan Ehab Amin 10 poin. Amr Zahran, satu starter tersisa menambahkan delapan poin. Mesir sejatinya bermain cukup rapi dengan hanya 10 turnover. Sayangnya, mereka gagal mengamankan offensive rebound dengan membiarkan Lithuania mendapatkan 22 offensive rebound. 

"Mereka adalah tim yang jauh lebih berpengalaman dari kami. Kami memberikan perlawanan yang baik dan saya rasa kami juga menjadi lebih baik dari gim ini," terang Assem Marei. 
"Saya bersyukur bisa berhadapan dengan tim seperti Lithuania. Saya rasa laga ini mempersiapkan kami lebih baik di gim selanjutnya. Saya rasa Lithuania adalah tim terbaik di grup ini," tutupnya. 

Dengan hasil ini, Lithuania ada di depan Montenegro yang sebelumnya menang dengan selisih 20 poin. Lithuania akan berhadapan dengan Meksiko di gim selanjutnya sedangkan Mesir melawan Montenegro. (DRMK)

Foto: FIBA

Komentar