IBL

Dallas Mavericks kalah 125-127 dari Golden State Warriors pada hari Kamis (23/3) waktu Indonesia. Tapi justru di akhir pertandingan yang memanas. Karena pemilik Mavericks Mark Cuban mengumumkan di Twitter setelah pertandingan, bahwa tim tersebut bermaksud untuk mengajukan protes formal kepada NBA atas dugaan kesalahan wasit di akhir kuarter ketiga.

Peristiwa yang dipermasalahkan terjadi dengan waktu tersisa 1:58 di kuarter ketiga. Saat itu bola keluar dari area permainan dan wasit Andy Nagy memutuskan bahwa penguasaan bola akan tetap menjadi milik Golden State setelah time-out di lapangan.

Namun, saat permainan dilanjutkan, Dallas berbaris di salah satu ujung lapangan, sementara Warriors mengatur agar Jordan Poole memasukkan bola ke bawah keranjang mereka, yang pada akhirnya menghasilkan dunk yang mudah untuk Kevon Looney.

Wawancara laporan lapangan antara Tim Cato dari Athletic dan wasit Sean Wright setelah pertandingan menyatakan bahwa sinyal asli menjelang batas waktu adalah bola Golden State dan itu dapat dilihat di video. Wright menambahkan bahwa ada sinyal kedua, tetapi untuk waktu tunggu wajib itulah Mavericks tidak melihat.

Sementara wasit menolak untuk mengakui kesalahan. Lalu margin terakhir permainan adalah dua poin, jadi rasa frustrasi Cuban dengan dugaan kesalahan itu valid. Dan, dengan kemenangan hari Rabu, Warriors memenangkan seri musim mereka atas Dallas 2-1 dan sekarang memiliki tiebreak jika kedua tim menyelesaikan dengan rekor yang sama. 

Dikutip dari laporan C.J. Holmes San Francisco Chronicle bahwa tidak ada indikasi Mavericks telah mundur dari protes mereka, yang membuat banyak penggemar bertanya-tanya seperti apa proses liga dan apa artinya bagi Warriors. 

"Saya tidak tahu apa yang terjadi, Anda harus bertanya kepada pihak mereka (Dallas Mavericks)," kata kepala pelatih Warriors, Steve Kerr, tentang protes Mavericks. "Saya pikir cukup jelas bahwa itu adalah bola kami, itulah mengapa saya menyusun permainan di luar batas di baseline. Saya kira mereka menganggap itu adalah bola mereka."

Pemilik Dallas Mavericks Mark Cuban mengatakan drama itu adalah 'kesalahan non-panggilan wasit terburuk yang mungkin terjadi dalam sejarah NBA'. (*)

Foto: The Mirror

Komentar