IBL

Satu hari jelang laga pembuka FIBA Asia Cup 2022, tim nasional (timnas) Indonesia datang dengan kabar mengejutkan. Adalah kepala pelatih Indonesia, Rajko Toroman, mengajukan pengunduran diri atas posisi yang ia jabat sejak 2019 lalu. 

Melalui jumpa wartawan yang digelar, pihak timnas dan Perbasi memastikan hal tersebut. Pihak Perbasi diwakili oleh ketua umum Danny Kosasih dan sekjen Nirmala Dewi. Sedangkan dari timnas, ada manajer Jeremy Immanuel Santoso yang turut serta. Adapun alasan pelatih yang akrab disapa Coach Toro ini mundur adalah atas permintaannya sendiri.

Tanpa Coach Toro, Indonesia langsung mendapuk Milos Pejic sebagai kepala pelatih. Ini akan jadi kali kedua Milos menjabat sebagai kepala pelatih Indonesia. Sebelumnya, Milos menangani Indonesia dalam perjalanan medali emas SEA Games 2022 Vietnam lalu. 

Kala itu, meski disebut kepala pelatih, Milos dan Toro berbagi peran. Milos lebih berperan di area bertahan sedangkan secara serangan dan komposisi pemain mutlak jadi hak Toro. Toro sendiri berperan sebagai direktur teknik kala itu. 

Mendapatkan jabatan ini, Milos tidak mengubah komposisi asisten pelatih. Johannis Winar, Wahyu Widayat Jati, Ricky Gunawan, dan Bambang Asdianto Pribadi masih akan jadi "pembisik" untuk nahkoda utama tim. 

Rajko Toroman diperkenalkan ke publik sebagai kepala pelatih Indonesia pada 21 Juni 2019. Kala itu, ia dipercaya sebagai pemimpin proyek jangka panjang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2023. Toro pun langsung melakukan seleksi besar-besaran untuk mencari pemain terbaik Indonesia. 

Setahun berselang, Toro bersama Perbasi membentuk program untuk tim nasional Indonesia bernama Indonesia Patriots. Program ini menyatukan pemain-pemain terbaik IBL dalam satu tim dan berlaga sebagai tim baru di IBL. Program ini memaksa Stapac Jakarta, juara bertahan kala itu membubarkan diri karena separuh pemain mereka masuk di program ini. 

Turnamen besar pertama Toro bersama Indonesia adalah SEA Games 2019 Filipina. Ditargetkan medali perak, Indonesia malah pulang dengan tangan hampa. Indonesia kalah atas Thailand di babak grup, Filipina di semifinal, dan Vietnam di perebutan medali perunggu. 

Indonesia lantas juga luluh-lantak di kualifikasi FIBA Asia Cup. Satu grup dengan Korea, Filipina, dan Thailand, Indonesia meraih rekor menang-kalah (4-2). Indonesia hanya menang dari Thailand yang di dua gim tersebut tampil tanpa satupun pemain naturalisasi dan kepala pelatih mereka, Chris Daleo, yang sekarang jadi kepala pelatih RANS PIK Basketball. 

Gelaran besar selanjutnya yang diikuti Indonesia adalah FIBA World Cup 2023 Asian Qualifier. Tergabung di Grup C dengan Lebanon, Yordania, dan Arab Saudi, Indonesia kembali menelan hasil serupa dengan kualifikasi FIBA Asia Cup.  

Indonesia tak berkutik, bahkan langsung babak-belur. Dua gim pertama digelar di kandang Lebanon, Indonesia bahkan hanya mencetak 38 poin di gim pertama (skor akhir 96-38). 

Indonesia menutup rangkaian Asian Qualifier ini dengan nirkemenangan. Seluruh enam gim dilalui dengan kekalahan, termasuk dua kekalahan terakhir atas Arab Saudi dan Yordania yang terjadi di publik Istora GBK, Senayan. 

Setelah rangkaian kekalahan di dua ajang besar pertamanya, Toro lantas melakukan perubahan dengan meminta naturalisasi untuk Marques Bolden. Bolden jadi pemain naturalisasi resmi kedua di bawah Toro setelah Lester Prosper. 

Menariknya, Lester bukan yang pertama dibawa Toro ke Indonesia. Ada nama Denzel Bowles yang hanya berlaga di turnamen William Jones 2019. Ia batal dinaturalisasi karena tidak cocok dengan sistem bermain Toro dan Indonesia. 

Bersama Bolden Indonesia meraih emas SEA Games tersebut. Meski tak bermain penuh, kehadirannya memberikan efek besar terhadap permainan tim yang berujung pada kemenangan manis atas Filipina. 

Selama menjabat, Toro melakukan tiga kali latihan sekaligus uji coba keluar negeri. Pertama terjadi di 2019, sebelum SEA Games, timnas berlatih di Serbia. Setelahnya, timnas sempat berlatih di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada bilangan November 2021. Terakhir, pada Juni lalu, timnas menghabiskan waktu berlatih di Australia melawan tim dari NBL 1 (Divisi 2 Australia). 

Secara keseluruhan, rekor menang-kalah Indonesia di bawah asuhan Rajko Toroman di ajang internasional besar adalah (4-13). Empat kemenangan itu didapatkan dari Thailand (dua kali), Kamboja, dan Malaysia. 

Tentunya, jumlah di atas tak menghitung catatan timnas saat bermain di SEA Games 2022 Vietnam. Pasalnya, meski secara kenyataan di lapangan Toro adalah pemimpin tim, secara surat tugas Perbasi, kepala pelatih timnas adalah Milos Pejic. 

Jika SEA Games 2022 tidak dihitung, maka persentase kemenangan timnas adalah 23 persen. Jika dihitung, maka persentase kemenangan timnas berada di angka 43 persen.

Milos akan memulai perjalanannya dengan timnas esok hari melawan Arab Saudi pukul 17:30 WIB. Milos harus bisa membawa Indonesia masuk ke delapan besar untuk Indonesia berlaga di Piala Dunia 2023 FIBA yang akan digelar di Jakarta. (DRMK/rgl)

Foto: FIBA

Komentar