IBL

Ada yang terasa berbeda dan sangat kentara menjelang bergulirnya IBL musim 2022. Sesuatu yang relatif tidak terjadi di musim-musim sebelumnya. Jikapun ada, hanya sesekali. Hal berbeda tersebut adalah geliat setiap tim dalam menyambut musim baru dan semangat mereka dalam mengabarkannya.

Musim ini, IBL akan diikuti oleh 16 tim. Ini adalah jumlah terbanyak dalam sejarah kompetisi bola basket nasional kita. Sebelumnya, rekor terbanyak adalah 12 tim. Ada empat tim baru yang masuk. Mereka adalah Rans PIK Basketball, Bumi Borneo Pontianak, Tangerang Hawks Basketball, dan Evos Thunder Bogor. Kehadiran empat tim ini adalah kesemarakan tersendiri.

Kesemarakan yang ingin kita soroti bersama di sini adalah antusiasme tim-tim peserta dalam mengabarkan hampir setiap kegiatannya, setiap hari. Tentu saja, mulai dari yang informal, sampai yang formal dan melibatkan wartawan-wartawan.

Satria Muda Pertamina Jakarta menunjuk pesohor Baim Wong sebagai Presiden mereka.
Cobalah tengok, dalam setahun terakhir, terlebih dalam sebulan terakhir, di media-media dan media-media sosial kita disuguhi banyak berita dari tim-tim IBL. Baik dari empat yang baru maupun tim-tim lama. Tim-tim semakin melek media. Akses ke media kini memang jauuh lebih mudah. Mereka bisa membuat sendiri medianya masing-masing.

Dalam beberapa bulan terakhir, kita bisa lihat, setiap tim mulai memperkenalkan diri langsung kepada khalayak maupun fansnya. Mereka membuat acara khusus atau konferensi pers. Acara ini biasanya digabung dengan pengenalan para sponsor yang akan mendukung mereka di musim baru. Pada acara yang berbeda, beberapa tim juga percaya diri menggelar konferensi pers bahkan acara khusus untuk mengenalkan jersei baru mereka. Salah satu tim juga mengundang wartawan untuk meliput acara peletakan batu pertama pembangunan fasilitas latihan mereka.

Bila hal-hal di atas memanfaatkan media massa, maka sehari-hari lewat media sosial, tim juga terus aktif. Tak ada hari tanpa satu unggahan pun. Memanfaatkan jumlah followers yang terus meningkat, tim-tim menyampaikan situasi dan suasana tim. Mulai dari nama-nama pemain yang dilepas, pun halnya pemain-pemain baru. Suasana latihan, liburan, santai, diskusi strategi, komentar pemain, komentar pelatih, komentar-komentar manajemen, dan lain-lain terus-menerus mengalir. Tentu saja ini sangat menyenangkan.

 
Satu hari sebelum Seri 1 dimulai, Satria Muda Pertamina Jakarta mengabarkan kondisi Hardianus yang akan absen di laga pembuka. Ini pun rasanya sebuah hal baru. Sebelumnya, kita baru tahu seorang pemain absen ketika kita tidak meihatnya di lapangan. Penyebab absennya menyusul kita ketahui ketika ada media massa yang memuat, atau lewat kabar-kabar di media sosial.

Kesemarakan lain adalah masuknya beberapa pesohor ke dalam manajemen tim. Setidaknya empat tim sudah melakukan ini. Raffi Ahmad dengan Rans, Gading Marten dengan West Bandits, Bumi Borneo dengan Jovial da Lopez, serta Satria Muda dengan Baim Wong.

Dari sudut lain, kesemarakan lain juga terjadi. Beberapa hari lalu, klub sepak bola Rans Cilegon dan Dewa United merayakan keberhasilan mereka naik kasta ke Liga 1. Dua tim tersebut berafiliasi dengan tim-tim basket mereka di IBL, Rans dan Dewa United. Kehadiran mereka menambah ramai tim bola yang satu atap dengan tim basket. Sebelumnya sudah ada Prawira Bandung yang seatap dengan Persib Bandung, Tangerang Hawks dengan Persita Tangerang, serta tim basket yang namanya sama dengan tim bolanya Bali United. Bersama Rans Cilegon dan Dewa United yang naik ke Liga 1, ada satu tim lagi yaitu Persis Solo. Satria Muda sempat ikut memberi selamat secara khusus atas lolosnya Persis ke Liga 1. Beberapa hari kemudian, West Bandits ke Solo bertemu Walikota Solo dan Gubernur Jawa Tengah seolah juga akan membawa prestasi serupa dengan Persis.



Tak bisa disebutkan satu-persatu kesemarakan media sosial IBL dan tim-timnya menyambut musim 2022. Yang jelas, tingkat kesemarakan ini baru terjadi tahun ini.

Namun di antara kesemarakan-kesemarakan tersebut, terselip berita pahit. IBL mengumumkan terjadinya skandal pengaturan skor (match fixing) oleh satu pemain Bali United dan beberapa pemain Pacific Caesar Surabaya. Mereka semua kena sanksi larangan terlibat di IBL selamanya ditambah denda 100 juta rupiah. Pengurus Pusat Perbasi juga menambahkan denda larangan keterlibatan di dunia basket Indonesia beberapa tahun. Setelah kabar ini terkuak, semua tim, termasuk IBL melalui media sosial instagramnya memasang kampanye "Against Match Fixing".

Selamat datang IBL 2022. Semoga kesemarakan di media dan media sosial berlanjut ke serunya pertandingan dan ramainya suasana di arena. Walau tentu saja kita semua masih dibatasi ruang geraknya oleh pandemi ini.(rdn)

Foto: Dewa United, Satria Muda, West Bandits.

Komentar