IBL

Pelita Jaya Bakrie Jakarta dan Satria Muda Pertamina Jakarta hanya bertemu sekali di IBL 2022. Ini karena mereka berada di divisi yang berbeda. Dan, satu-satunya pertandingan di musim reguler tersebut dimenangkan oleh Pelita Jaya dengan skor 69-65, di Hall Basket Senayan, Sabtu, 15 Januari 2022. Pelita Jaya sempat unggul 25 poin di kuarter kedua. Namun Satria Muda bisa menyamakan kedudukan di kuarter keempat. Tapi Pelita Jaya bisa bertahan dari gempuran lawan dan memetik kemenangan perdana musim ini. 

Pola permainan yang rapi diperlihatkan Pelita Jaya membuat Satria Muda tertekan. Bahkan, sejak kuarter pertama, Pelita Jaya bisa mencuri 5 poin melalui dua angka dari Reggie William Mononimbar dan juga tembakan tripoin Andakara Prastawa. Sempat membalas melalui Elijah Johad Foster, Satria Muda tetap tidak bisa keluar dari tekanan.

Kembali diperkuat dua pemain asingnya, yaitu Kevin Kardell Bridgewater dan Dior Lowhorn makin memperkuat daya gedor tim polesan kepala pelatih Fictor G. Roring tersebut. Di kuarter pertama, Lowhorn menyumbang empat poin bagi Pelita Jaya. Keunggulan Pelita Jaya sendiri ditutup tujuh poin beruntun dari Muhammad Arighi untuk mengunci skor jadi 22-7 atas Satria Muda.

Memasuki kuarter kedua, Satria Muda terlihat masih meraba permainan. Meskipun, secara perlahan, Arki Dikania Wisnu dan rekan-rekannya bangkit. Terpaut 15 poin di kuarter pertama, tim polesan kepala pelatih Yobel Sondakh itu perlahan bisa atur tempo permainan di pertengahan kuarter kedua. Ketenangan Arki mengalirkan bola ke rekan setimnya, jadi kunci utama Satria Muda bangkit.

Pemegang 11 gelar IBL itu menambahkan 12 poin. Berbanding jauh, dengan permainan mereka di kuarter pertama. Walaupun Pelita Jaya masih unggul dengan skor 36-28, Satria Muda terpaut delapan poin dari Pelita Jaya. Setelah jeda paruh waktu babak pertama, Satria Muda mulai terbiasa dengan atmosfer pertandingan.

Satria Muda memangkas ketertinggalan dari Pelita Jaya. Momentum terjadi ketika tembakan tripoin William Tinsley mengubah keadaan menjadi 42-43. Skor itu adalah margin terpendek selama pertandingan berlangsung. Hanya saja, Pelita Jaya bisa keluar dari tekanan Satria Muda. Empat poin tambahan dari Regie Mononimbar dan Vincent Kosasih memperlebar keunggulan Pelita Jaya jadi 48-42 di pertengahan kuarter ketiga.

Beranjak ke kuarter keempat, intensitas gim semakin tinggi. Momentum krusial terjadi ketika Juan Laurent memasukkan dua poin, untuk mengubah skor menjadi 52-52. Itu keadaan pertama dimana Satria Muda bisa menyamakan kedudukan. Terus jual beli serangan, Satria Muda akhirnya bisa unggul untuk pertama kalinya, melalui satu tembakan bebas dari Foster untuk mengubah keadaan jadi 55-54.

Menginjak 40 detik terakhir, Pelita Jaya mampu mengambil tempo pertandingan dan kembali unggul atas Satria Muda. Namun, Avan Saputera membuat momentum untuk Satria Muda, mengubah skor menjadi 65-65, Pelita Jaya merespons, dengan mengambil time-out. Ini jadi titik balik, Pelita Jaya kembali ke jalur kemenangan, sekaligus menghentikan tren positif Satria Muda, hingga unggul 69-65 sampai kuarter berakhir.

Tiga pemain Pelita Jaya jadi penyuplai poin terbanyak pada gim hari ini. Mereka adalah Andakara Prastawa Dhyaksa, M. Hardian Wicaksono, dan Dior Lowhorn. Total, ketiga pemain tersebut meyumbang 34 poin. Dari kubu Satria Muda, sebenarnya Foster tampil bagus. Pemain berposisi senter itu turut mencetak dobel-dobel dengan raihan 20 poin serta 16 rebound. Tapi, itu belum cukup mengantarkan kemenangan bagi timnya.

Yobel Sondakh mengakui, kehilangan Hardianus di gim pertama berpengaruh besar buat timnya. "Gim pertama masih perlu penyesuaian. Ada beberapa pemain kami tukar posisi. Absennya Hardi cukup pengaruh, tapi Erga juga bermain baik hari ini," ujarnya.

Sebaliknya, Fictor Roring pelatih Pelita Jaya meyakinkan kemenangan di gim pembuka jadi modal untuk perjalanan panjang timnya. "Tetap target kami juara musim ini," pungkasnya. 

Di gim selanjutnya Pelita Jaya akan bersua Bumi Borneo. Sementara Satria Muda bakal menghadapi NSH Mountain Gold Timika. (hth)

Foto: Hariyanto

Komentar