IBL

Setelah melewati proses panjang, IBL mengumumkan empat peserta baru untuk musim 2022 pada Rabu, 15 September 2021. Empat tim baru yaitu Bumi Borneo Basketball Pontianak, Evos Basketball Bogor, Rans PIK Basketball, dan Tangerang Hawks. Dengan tambahan empat tim tersebut, maka IBL 2022 akan diikuti 16 tim.

"Kami sudah melakukan verifikasi secara menyeluruh pada kelima bakal calon anggota klub baru IBL, kita akan menentukan empat klub yang terpilih sebagai anggota baru IBL," kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, dalam konferensi pers virtual. "Kami juga berterima kasih kepada Louvre Malang yang sudah mengikuti proses verifikasi tahun ini. Memang belum bisa masuk, namun tidak menutup kemungkinan ke depan bisa meramaikan liga profesional Indonesia.

Penilaian dari sisi manajemen mengacu pada presentasi setiap klub meliputi latar belakang keikutsertaan, visi dan misi, pengalaman keolahragaan, rencana sumber pendapatan dan penganggaran, struktur manajemen dan tentang masalah finansial meliputi rekening perusahaan selama tiga bulan terakhir, laporan keuangan serta proyeksi finansial masing-masing klub.

Dari segi administrasi, tim verifikasi mengarah pada kelengkapan dokumen sebagai prasyarat IBL dan kelengkapan dokumen dari Perbasi. IBL mensyaratkan calon anggota harus memiliki NIB, NPWP, SPPKP, Akta Perusahaan, dokumen ketentuan calon peserta serta surat pernyataan keikutsertaan.

Setiap calon anggota juga harus menyertakan surat rekomendasi dari Pengkab/Pengkot Perbasi, surat rekomendasi Pengprov Perbasi, surat rekomendasi PP Perbasi, kesediaan membina usia muda, venue, dominasi dan kesanggupan keikutsertaan selama lima musim kompetisi IBL.

Sejak perubahan manajemen pada tahun 2019, IBL memang berkomitmen untuk semakin memajukan industri bolabasket di Indonesia. Bertambahnya jumlah klub sekaligus memperluas penyebaran klub ke berbagai daerah.

"Semula klub-klub IBL tersebar di delapan kota, kompetisi mendatang akan diikuti 16 tim dari 12 kota di seluruh Indonesia," papar Junas. "Musim lalu, untuk regular season, jumlah pertandingannya sebanyak 96 laga. Kalau tahun depan bakal bertambah jadi 176 pertandingan," ungkap Junas.

Empat anggota baru IBL juga memiliki komitmen serta visi dan misi mulia mengangkat potensi para pemain muda di daerah masing-masing. Bumi Borneo misalnya, mereka ingin mengembangkan potensi basket Pontianak yang sebelumnya sudah dibuka dengan kehadiran putra-putra asli Kalimantan seperti M. Rizal Falconi dan Rivaldo Tandra Pangesthio.

"Saya lahir dan besar di pontianak. Pemain yang berlaga di IBL sudah banyak, tapi klub belum ada klub profesionalnya. Rivaldo merupakan salah satu kebanggaan Pontianak. Kalau Rivaldo bisa, yang lain pasti bisa. Kami ingin memberikan wadah kepada pemain-pemain Pontianak dan umumnya dari Kalimantan untuk berkiprah di basket profesional," ungkap Yansen Kamto selaku pemilik Bumi Borneo.

Setelah Bumi Borneo, Evos yang dikenal sebagai tim E-Sports juga mengembangkan sayapnya ke basket. Mereka akan bermarkas di Bogor, yang sebelumnya pernah ditempati Siliwangi Bogor.

"Olahraga di Indonesia perlu di dorong secara besar-besaran. Kami punya kesempatan untuk bisa membesarkan industri basket bersama-sama. Selebihnya, kami ingin memberi bukti kerja keras kami, dan kami tidak main-main di basket profesional," kata Presiden Klub Hartman Harris.

Pada pengumuman tim baru hari ini, Tangerang Hawks diwakili oleh Rama Datau, yang lebih dikenal sebagai manajer tim 3x3 Indonesia di SEA Games 2019 Manila. Hawks yang sebelumnya tampil di kompetisi amatir, memilih naik kasta.

"Kami optimis bisa memberikan warna baru di basket Indonesia. Kami ingin menjadi salah satu klub profesional terbaik di Indonesia. Persiapan sudah kami lakukan jauh-jauh hari, dengan menyusun tim terutama dari pembinaan," kata Rama Datau.

Sementara yang terakhir ada Rans PIK Basketball, yang dimiliki oleh pesohor Raffi Ahmad. Dia yang juga terjun ke sepak bola, mengaku pernah bermimpi jadi pemain basket. Namun karena cita-citanya tidak terwujud, kini dia memilih mengembangkan klub basket profesional sendiri.

"Saya dan tim tidak ingin hanya jadi penggembira saja. Kami ingin selamanya ada di basket profesional. Soal pemain dan tim, kami sudah persiapkan dengan baik," ungkap Raffi.

Dengan penambahan tim baru, maka kebutuhan pemain di liga juga bertambah. Sementara itu, periode liga selama setahun juga semakin panjang. (tor)

Foto: IBL Indonesia

Komentar