IBL

Shaquille O’Neal membuat sebuah pernyataan menarik, Minggu, 1 November 2020, waktu setempat. Melalui akun Instagram pribadinya, Shaq menunggah foto hasil saduran yang menggabungkan sosok dirinya, LeBron James, Michael Jordan, mendiang Kobe Bryant, dan Allen Iverson. Keterangan di foto itu adalah, “Saya tidak peduli apa yang akan kalian semua katakan. Tidak akan ada yang bisa mengalahkan tim ini dalam seri tujuh gim.”

Melihat nama-nama yang ia pilih, memang betul tim ini akan menjadi tim paling dominan yang pernah ada. Shaq adalah pemain paling kuat atau bahkan mungkin dominan di area kunci. Tiga nama selanjutnya adalah tiga nama yang kerap masuk perdebatan sebagai pemain terbaik yang pernah ada, jadi tak perlu dijelaskan lagi. Sedangkan Iverson adalah salah satu garda dengan kemampuan olah bola terbaik di masanya. Secara sejarah pun, hanya Iverson yang tercatat tak pernah meraih gelar juara. Kombinasi empat pemain lainnya menorehkan 19 gelar juara.

Pun demikian, jika kita berandai-andai sebagai tim lawan, rasanya kita masih bisa membentuk skuat yang setidaknya memberikan perlawanan sengit. Skuat yang berisikan pemain yang juga sempat mendominasi era mereka dan menunjukkan sebuah performa luar biasa. Berikut skuat impian yang rasanya bisa memberikan perlawanan sengit kepada tim Shaq.

Hakeem Olajuwon

Rasanya tidak ada lawan yang benar-benar sepadan untuk Shaq selain Hakeem Olajuwon. Anda mungkin berpikir mengenai nama-nama seperti Wilt Chamberlain, Bill Russell, Kareem Abdul-Jabbar, atau mungkin David Robinson hingga Patrick Ewing, namun rasanya kita butuh sosok yang tangguh dalam bertahan dan lihai dalam menyerang. Atas karakter itu, Hakeem adalah pilihan terbaik.

Dua kali gelar NBA Defensive Player of the Year, lima kali terpilih sebagai All-Defensive First Team tampaknya akan membuat Shaq kelabakan. Di sisi permainan lainnya, Hakeem dengan kemampuan gerakan tipuan yang luar biasa jelas akan membuat Shaq lebih sering terjebak atau ujung-ujungnya melakukan foul. Melalukan foul kepada Hakeem pun rasanya bukan hal tepat mengingat ia memasukkan lebih dari 70 persen tembakan gratis sepanjang kariernya (Shaq hanya 53 persen).

Sejarah pertemuan mencatatkan bahwa keduanya bertemu 28 kali. Di musim reguler, Shaq berhasil menang 14 berbanding 6 saja dari tim yang dibela Hakeem. Namun sebaliknya, di playoff, Hakeem berhasil unggul (5-3) dari Shaq. Duel kedua pemain ini akan menjadi duel paling menyeramkan yang bisa dibayangkan.

Tim Duncan

Untuk posisi power forward, jika Shaq memilih LeBron James, maka pilihan terbaik adalah Tim Duncan. Timmy adalah salah satu power forward terbaik yang pernah ada dalam sejarah NBA (jika bukan yang terbaik). Lawan Timmy sejauh ini adalah Kevin Garnett atau Dirk Nowitzki. Namun, keberhasilan Timmy memimpin San Antonio Spurs menciptakan dominasi di liga harus mendapatkan catatan berlebih. Pun demikian, ketiga pemain ini sangat bisa menyusahkan LeBron, apalagi jika kita ingat ketiganya sama-sama pernah meraih gelar MVP.

Serupa dengan duel Shaq – Hakeem, LeBron akan menghadirkan kekuatan luar biasa di lapangan. Dengan ini, kita bisa melawannya dengan kecerdikan dan ketangguhan dalam bertahan. Delapan kali terpilih sebagai NBA All-Defensive First Team adalah bukti bahwa Timmy adalah sosok yang tangguh dalam bertahan.

Untuk menyerang, julukan “The Big Fundamental” yang mengacu pada permainan Timmy yang sederhana namun mematikan akan menjadi kunci untuk menaklukkan LeBron. LeBron sendiri masih belum terlalu teruji untuk berhadapan dengan pemain seperti Timmy utamanya di area dekat ring. Oh iya, jika Anda mengingat Timmy sebagai pemain yang cenderung lambat di akhir masa bermainnya, Anda harus lihat permainannya di awal-awal karier. You’re welcome.

Kevin Durant

Michael Jordan adalah pemain yang cukup sulit untuk dicarikan lawan sepadan. Jika kita ingin mengambil pemain di eranya, Clyde Drexler yang kala itu disandingkan dengan MJ pun terlihat menjadi pemain biasa saja ketika berduel dengannya. Memilih rekan setim MJ, Scottie Pippen, ke daftar ini pun rasanya hanya sedikit menyulitkan MJ dalam menyerang, tapi tidak saat bertahan.

Pilihan saya pun jatuh kepada Kevin Durant. Sudah beberapa kali hal ini saya tulis dan saya tidak akan lelah menulisnya bahwa KD adalah salah satu pemain menyerang terbaik dalam sejarah NBA, jika bukan yang terbaik. Bahkan MJ sendiri pada 2013 sempat menyebut bahwa saat orang sibuk berdebat tentang siapa yang lebih baik antara LeBron dan mendiang Kobe, KD bisa menyelinap di antaranya.

Satu hal yang membuat KD akan sulit dihentikan adalah postur tubuhnya. KD adalah pemain dengan tinggi setara senter, kemampuan mengolah bola layaknya garda, dan kemampuan menembak jarak jauh seperti para penembak jitu biasanya. MJ tidak pernah bertemu pemain seperti ini di era bermainnya dan itulah sebabnya KD layak masuk di daftar ini.

Tracy McGrady

Pilihan untuk posisi ini ditentukan sendiri oleh mendiang Kobe Bryant. Dalam beberapa kesempatan wawancaranya, Kobe menyebut beberapa pemain memang kerap memberinya kesulitan. Iverson, Carmelo Anthony, LeBron, hingga Gilbert Arenas, namun yang memberikan kesulitan secara konsisten adalah Tracy McGrady.

Kobe mendeskripsikan T-Mac serupa dengan deskripsi kami terhadap KD di atas. T-Mac mampu melakukan apa yang dilakukan oleh shooting guard tapi dengan postur seorang small forward. Keunggulan postur untuk level permainan yang sama tingginya di NBA akan memberi jarak yang terasa di lapangan dan T-Mac memiliki itu atas Kobe.

Secara statistik, pasti Anda akan menemukan jarak yang sebenarnya terlalu jauh antara Kobe dengan T-Mac. Namun, Anda perlu memahami bahwa T-Mac bergulat dengan cedera sepanjang kariernya. Jika ia tidak mengalami rangkaian cedera tersebut, tidak ada yang tahu bagaimana kariernya berakhir.

Jika harus memilih nama lain di luar T-Mac, mungkin pilihan saya akan jatuh kepada James Harden. Serupa dengan kasus KD – MJ, kita akan mencoba menyulitkan Kobe saat bertahan dan kita semua tahu Harden memiliki banyak trik menyerang yang bisa menyulitkan Kobe dalam bertahan.

Derrick Rose

Mungkin ini bukan pilihan yang populer, tapi sekali lagi, sempatkan diri Anda melihat musim Derrick Rose saat menjadi MVP dan silakan kembali lagi. Rose adalah sosok yang menakutkan kala itu dan sulit dipercaya bahwa tidak ada yang benar-benar bisa menghentikan Rose selain cederanya sendiri. Jika Anda melihat Russell Westbrook, De’Aaron Fox, atau mungkin Ja Morant di era sekarang sebagai garda penuh tenaga, Rose MVP ada di atas mereka semua (termasuk MVP Westbrook).

Iverson adalah satu-satunya mismatch yang hadir dalam skuat impian Shaq. Secara postur dan atletisme, Iverson tertinggal jauh dari empat rekan lainnya. Keunggulan Iverson adalah kemampuan olah bola , mencetak angka, dan melakukan steal. Atas hal ini, Rose dengan kecepatan, keunggulan postur, dan atletismenya, adalah pilihan terbaik.

Keduanya hanya pernah bertemu dua kali di gim dan berbagi kemenangan, itupun terjadi ketika Iverson sudah diujung kariernya, bermain untuk Detroit Pistons. Saya bisa membayangkan duel keduanya akan menjadi duel tembakan crossover dan perimeter yang menarik.

Pilihan lain di posisi ini adalah Stephen Curry. Jika dengan Rose kita menyerang keunggulan postur, dengan Steph kita bisa menyerang Iverson dari tembakan jarak jauh. Dan jika Steph mampu setidaknya menahan serangan Iverson, maka skuat ini akan jelas mengungguli skuat Shaq. Memiliki Steph di dalam tim Anda otomatis membuat tripoin Anda terjamin dan kita semua tahu, tiga lebih besar dari dua.

Foto: NBA

 

Komentar