IBL

Frida Aris Susanto mengakhiri perjalanan panjang karier basket profesionalnya. Frida termasuk pemain tiga liga. Kini dia memilih untuk menekuni usaha sendiri.

Frida juga layak disebut pemain tiga liga. Karena dia pernah tampil di IBL, lalu NBL Indonesia, dan terakhir di IBL saat ini. Perjalanan karier yang panjang ditutup juga dengan bermain bersama rekan masa kecilnya.

"Betul sekali, saya sudah menyatakan pensiun. Alasannya karena kontrak saya dengan Bima Perkasa sudah habis. Kedua, ada usaha sendiri di rumah, dan beberapa rencana yang membutuhkan kehadiran saya," kata Frida.

Pemain kelahiran Blitar, 7 Januari 1986 tersebut mengawali kiprah basketnya lewat klub Pelangi, milik mendiang Sin Kim Lai. Tentu saja, kalau di Blitar, maka Frida termasuk rekan seperjuangan Yanuar Dwi Priasmoro, Bima Riski Ardiansyah, dan Made Indra Novrihadi.

Tahun 2002, Frida masuk klub Pelangi. Kebetulan rumahnya di Blitar dekat dengan GOR Pelangi. Frida tumbuh menjadi pemain yang punya postur yang bagus untuk bermain di posisi empat dan lima. Setelah lulus sekolah pada tahun 2004, Frida dikirim ke Solo untuk bergabung dengan tim Bhineka.

Frida pindah ke Jakarta tahun 2009. Ia berlabuh di tim Stadium. Saat itu memang Bhineka dan Stadium bersatu atau merger. Tim berikutnya adalah Satria Muda. Kali ini Frida bermain selama dua musim, mulai 2011 hingga 2013.

"Dulu di Satria Muda ada aturan pemain harus kuliah. Awalnya berat bagi saya, karena ego masa muda tentu inginya basket terus. Tak perlu berpikir pendidikan.Tetapi aturan di tim tersebut justru membawa pengaruh besar dalam hidup saya sekarang. Saya akhirnya bisa menyelesaikan kuliah," ungkapnya.

Pada tahun 2013 hingga 2016, Frida bermain untuk tim Hangtuah. Kali ini dia pernah cedera panjang yang memaksanya beristirahat hampir setengah musim. Setelah kontraknya berakhir bersama Hangtuah, Frida berhenti dari basket dan mulai merintis usaha. Kemudian pada tahun 2017, Frida bergabung dengan tim Bima Perkasa. Tim terakhir dalam perjalanan kariernya, sekaligus tim yang juga diperkuat oleh Yanuar Dwi Priasmoro, rekan masa kecilnya.

"Semua tim punya kesan yang luar biasa dalam diri saya," ungkap Frida.

Frida pamit dari basket profesional. Dia berpesan bahwa kedisiplinan, ulet dan tekun belajar bisa membawa ke jalan karier yang panjang. Apalagi beberapa tahun terakhir, banyak kompetisi basket di Indonesia di berbagai kategori usia. Ditambah lagi sumber informasi untuk mempelajari basket juga sudah tersedia. Jadi tidak ada lagi alasan untuk bermalas-malasan. (tor)

Foto: Instagram Frida Aris

Komentar