IBL

Sudah satu bulan saya bekerja di rumah. Dengan segala upaya pembatasan fisik demi menekan angka kasus Covid-19. Rasanya sungguh membosankan. Namun, apa daya, masalah ini bukan lagi masalah individu, melainkan semua orang. Kita mesti menahan diri untuk keluar rumah supaya penyebaran virus corona (SARS-CoV-2) mereda.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan saat berada di rumah. Selain bekerja tentunya. Salah satunya adalah menari dengan musik rockabilly. Para pemain bola basket, seperti NBA, saja senang menari. Apalagi setelah adanya TikTok. Semua orang semakin tampak pandai menari.

Rockabilly merupakan salah satu gaya musik rock and roll. Ia berkembang pertama kali sekitar tahun 1950-an. Pada perjalanannya, rockabilly ikut memengaruhi musik rock dan budaya populer. Meski sempat padam, ia berkembang dan bertahan menjadi subbudaya sejak 1970-an.

Untuk itu, pada edisi Starting  5 kali ini, saya merekomendasikan beberapa lagu yang bisa dipakai sebagai teman menari di rumah. Umumnya, lagu-lagu ini berasal dari zaman dulu. Namun, masih bisa dinikmati hingga sekarang.

Whole Lot Of Shakin’ Going On-Jerry Lee Lewis

Asal muasal Whole Lof Of Shakin’ Goin On masih diperdebatkan hingga sekarang. Namun, seringkali diasosiasikan dengan Dave Williams dan Faye Hall. Keduanya disebut-sebut sebagai penulis lagu itu.

Meski begitu, lagu ini menjadi terkenal karena Jerry Lewis. Ia sering menampilkannya dalam aksi panggung dan sempat merekamnya bersama Sun Records pada 1957 silam. Pada versi Lewis, Whole Lot Of Shakin’ Going On beraliran rockabilly.  

Bottle To The Baby-Charlie Feathers

Charlie Feathers terkenal sebagai salah satu Rockabilly Hall of Fame. Beberapa lagunya dipakai dalam film dan gim video. Ia memulai karier pada 1950-an.

Salah satu lagunya, Bottle To The Baby, cukup untuk bergoyang. “Well, I rocked last night I came in at four. Woman told me I had to rock some more. She sat me down she put that youngin' in my lap. And she said rock that youngin' while I take a nap.

The Train Kept-a-Rollin’-Tiny Bradshaw

Tiny Bradshay merekam The Train Kept-a-Rollin’ pada 1951. Awalnya, lagu itu beraliran blues. Namun, beberapa musisi membuatnya menjadi rockabilly. Led Zeppelin dan Aerosmith juga pernah membawakannya dengan versi sendiri.

The Train Kept-a-Rollin’ menjadi sebuah lagu lintas zaman. Meski sudah berpuluh tahun usianya, masih asyik untuk didengar. Apalagi untuk teman menari di rumah.

Rock Around The Clock-Bill Haley

Max Freedman dan James Myers menulis Rock Around The Clock pada 1952. Bill Haley and His Comets kemudian merekamnya dua tahun kemudian. Rock Around The Clock menjadi lagu nomor satu dalam daftar tangga lagu di Amerika Serikat dan Inggris pada zamannya.

Haley sendiri merupakan seorang musisi asal Amerika Serikat. Ia disebut-sebut sebagai pionir rock and roll. Haley membentuk sebuah band dengan nama Bill Haley and His Comets sekitar tahun 1950-an. Pada perkembangannya, mereka seringkali membawakan lagu-lagu rock and roll, country, dan—tentu saja—rockabilly.

Let’s Have A Party-Wanda Jackson

Wanda Jackson merupakan salah satu musisi terbaik tahun 1950-an. Vokalnya yang khas bagai harmony in diversity dengan musiknya. Jackson juga dikenal sebagai salah satu pionir musisi perempuan yang hebat di ranah rockabilly.

Pada 1958, Jackson merilis Let’s Have Party dalam album perdananya. Namun, lagu itu sebenarnya ditulis oleh Jessie Mae Robinson dan direkam pertama kali oleh Elvis Presley untuk film Loving You. Pada perjalanannya, Let’s Have Party versi Jackson mampu naik ke peringkat 37 dalam tangga lagu Billboard Hot 100.

Foto: NBA

Komentar