IBL

Musim ini NSH Jakarta perkasa atas Pacific Caesar Surabaya. Pada pertemuan terakhirnya di Seri 6 Surabaya, NSH menang dengan skor 65-54. Kemenangan ini sangat berarti karena mereka berhasil menancapkan keunggulan agregat mutlak (3-0) atas Pacific. Ini menjadi prestasi baru bagi NSH, sebab musim sebelumnya (2014-2015) NSH unggul 2-1.

"Anak-anak tadi bermain bagus. Dan kunci kemenangan kami terletak pada kemauan mereka untuk melakukan defense yang ketat, sehingga mereka bisa melakukan penyerangan yang bagus. Saya berharap anak-anak tidak lantas puas dengan hasil ini, saya ingin memperbaiki peringkat ke 10, syaratnya kami harus menang melawan Bima Sakti Nikko Steel Malang," ungkap Mayckel S.D Ferdinandus, kepala pelatih NSH.

Pemain veteran NSH yakni Juliano Gandhi menjadi pendulang poin terbanyak untuk timnya di kuarter pertama (9 angka). Di kubu Pacific, nama Indra Muhammad menjadi yang terdepan dalam urusan mencetak skor dengan sumbangsih delapan angka.

Kinerja para pemain NSH tetap konsisten di tiga sisa kuarter berikutnya. Meski pada kuarter kedua Pacific Caesar dapat menipiskan kedudukan 28-29, namun Azzaryan Pradhitya dan rekan-rekannya akhirnya mampu kembali memperlebar margin poin mereka di kuarter ketiga 47-36.

Puncaknya pada kuarter keempat, Azzaryan Pradhitya pemain andalan dan sekaligus kapten tim NSH tersebut, kembali memperlihatkan skill individunya lewat tembakan dan juga penetrasi drivenya yang kerap membuat kagum para penonton. Total 15 poin berhasil ia cetak untuk mencatatkan namanya sebagai topksor tim NSH. Ini merupakan kemenangan kelima bagi NSH. Sementara dengan kekalahan ini, Pacific telah mengantongi 29 kali kalah.

"Sebenarnya kami ada peluang menang hari ini, sayangnya kita kalah dari segi fisik. Kemudian di kuarter ketiga dan keempat kami kehilangan kontrol. Andai saja kami bermain lebih taktis dan cerdas mungkin kami bisa menang atas NSH,” kata Hari Suharsono, asisten pelatih Pacific.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar