IBL

Indonesia Patriots menekuk Satya Wacana pada hari terakhir IBL 2020 Seri IV Yogyakarta. Mereka menang 105-67 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu, 8 Februari 2020. Namun, kemenangan tersebut tidak lantas membuat Kepala Pelatih Rajko Toroman tenang.

Patriots, yang merupakan tim nasional Indonesia, menyisakan beberapa problem. Padahal mereka akan menghadapi jendela pertama Kualifikasi FIBA Asia 2021 pada 20 dan 23 Februari mendatang. Salah dua problemnya adalah cedera dan paspor.

“Ada problem yang lebih besar daripada pertandingan melawan Satya Wacana. Beberapa pemain mengalami cedera. Brandon (Jawato) dan Hardianus (Lakudu) tidak bisa bermain tadi,” kata Toroman.

Selain kedua pemain di atas, Laurentius Steven juga mengalami cedera sejak Seri III. Ia sampai tidak jadi mengikuti kontes menombok dalam gelaran IBL All-Star 2020. Belum lagi Hardian Wicaksono yang belakangan kurang fit. Itu artinya, beberapa pemain timnas akan absen saat menghadapi All-Star besok. Mereka berpotensi meminjam pemain dari klub IBL lainnya. 

Lester Prosper, calon naturalisasi Indonesia, sempat menyinggung waktu istirahat timnas beberapa waktu lalu. Ia mengunggah sebuah foto dengan keterangan berisi rajukan di Instagram. Menurutnya, sebagian pemain kelelahan.

Arki Wisnu, salah satu pemain senior, juga mengunggah foto yang sama. Ia meminta para pemain timnas diistirahatkan. Apalagi mengingat mereka mesti menghadapi agenda penting.       

Sementara itu, untuk urusan paspor Prosper dan Jawato, Toroman harap-harap cemas. Kedua pemain tersebut rupanya belum mengantungi surat keterangan dari pemerintah. Mereka terancam tidak bisa tampil pada jendela pertama.

“Kami harap urusan paspor Brandon dan Lester selesai sebelum itu,” ujar Sang Pelatih. “Jika tidak, mungkin kami hanya tampil dengan delapan pemain.”

Jendela pertama Kualifikasi FIBA Asia 2021 sendiri akan berlangsung di Jakarta dua minggu lagi. Timnas mesti berhadapan dengan negara sekelas Korea Selatan dan Filipina. Hasil kualifikasi nantinya menentukan keikutsertaan Indonesia pada FIBA Asia 2021, yang kemudian berpengaruh pada Piala Dunia 2023. (GNP)

Foto: Hari Purwanto

Komentar