IBL

Partai pertama final NBA 2019 antara Toronto Raptors berhadapan dengan Golden State Warriors telah berlalu. Raptors bermain cukup stabil di gim tersebut terbukti dengan kedudukan yang nyaris selalu menempatkan mereka unggul sepanjang laga. Terakhir kali Raptors tertinggal atas Warriors terjadi di pertengahan kuarter kedua. Selepasnya, selisih terkecil kedua tim adalah tiga poin dan Raptors menutup gim dengan skor akhir 118-109.

Dalam prediksi final yang sudah kami buat beberapa waktu lalu. Kami menjelaskan kondisi kedua tim secara empat faktor pembawa kemenangan. Dari empat faktor tersebut, Warriors unggul di tiga faktor, termasuk salah satunya adalah faktor terbesar, faktor tembakan. Dalam hal ini, faktor tembakan yang kita gunakan adalah statistik eFG%.

Sebelum partai final, Warriors adalah tim yang selalu menempati peringkat teratas untuk urusan eFG%. Di musim reguler, eFG% Warriors menyentuh 56,5 persen.  Sebuah angka yang luar biasa dan mereka unggul  1,5 persen dari Milwaukee Bucks yang ada di peringkat kedua. Raptors?  Berada di bawah Bucks dengan 54,3 persen.

Catatan di atas sudah membuktikan bahwa eFG% adalah salah satu bekal terbesar menentukan sebuah kemenangan tim. Warriors sendiri jika Anda ingat adalah pemuncak klasemen akhir Wilayah Barat. Sementara Bucks dan Raptors adalah dua finalis Wilayah Timur.

Sepanjang playoff, Warriors pun masih menjadi pemilik eFG% terbaik dengan 55,6 persen. Raptors di urutan keempat di bawah Houston Rockets dan Bucks dengan 51,1 persen. Kami sudah membahas, apa yang terjadi tentang gim antara Bucks dan Raptors di beberapa artikel, termasuk artikel prediksi final. Raptors memang jagonya menurunkan eFG% lawan.

Angka eFG% tim asuhan Steve Kerr turun drastis di gim kemarin dengan berada di 51,3 persen. Sementara Raptors naik luar biasa di angka 59,1 persen. Kenaikkan Raptors tidak hanya datang lantaran tripoin mereka yang cukup akurat di gim kemarin (13/33, 39 persen). Kenaikkan ini juga terjadi lantaran kuatnya Raptors di area kunci. Tembakan di area kunci sendiri memiliki persentase keberhasilan paling tinggi di antara area lainnya, berdasarkan penelitian.

Dari keseluruhan poin Raptors, 40 poin di antaranya datang dari area kunci. Jumlah tersebut setara dengan 34 persen dari keseluruhan poin Raptors. Hal ini bisa terjadi karena Raptors benar-benar memanfaatkan keunggulan mereka di lapangan depan. Pascal Siakam dan Marc Gasol menjadi dua protagonis utama dalam serangan Raptors di gim pertama.

Pascal memang menjadi bintang Raptors dengan 32 poin yang ia cetak. Menariknya, hanya ada delapan poin yang ia cetak dari tembakan gratis (2) dan tripoin (6). Sisanya, datang dari area dalam busur Warriors dan area kunci. Total 10 dari 14 tembakan masuk Pascal di gim kemarin terjadi di jarak kurang dari 10 kaki dengan ring. Menunjukkan bagaimana mudahnya Pascal masuk ke dalam area tersebut dan tak mampunya Warriors memberikan perlawanan berarti.

Kebiasaan Warriors yang selalu berganti penjagaan (switch) saat terjadi situasi pick n roll juga di manfaatkan dengan sempurna oleh Raptors. Kondisi ini akan menempatkan mismatch dalam jumlah yang luar biasa. Buruknya lagi, jika mismatch terjadi melibatkan Stephen Curry atau Jordan Bell. Steph akan menjadi sasaran empuk pemain besar seperti Marc dan Pascal sementara Jordan akan menemukan bergaam kesulitan menjaga Kawhi atau Kyle.

Jika situasi ini terjadi, maka langkah Warriors selanjutnya adalah memberi bantuan kepada kedua pemain tesebut. Bantuan tersebut membuat satu pemain Raptors lainnya lepas. Dari lima pemain utama Raptors, tidak ada satupun yang memiliki akurasi tripoin di bawah 30 persen, dan semuanya mampu menerobos ke area kunci dengan baik.

Di sisi lain, pertahanan Raptors saya rasa juga layak mendapat apresiasi. Kunci pertahanan Raptors bagi saya adalah rotasi pertahanan yang sangat luar biasa, terutama kredit khusus untuk Marc Gasol. Meski hanya mencatatakan 2 steal dan 1 blok plus terkena fouled out, kehadirannya di lapangan bagi saya adalah berkah tersendiri bagi Raptors. Apalagi, Warriors tidak memiliki pemain yang sepadan untuk berduel dengan Marc saat menyerang.

Jika Anda menonton gim lalu secara penuh, Anda pasti sadar betapa seringnya Marc mencegah pemain Warriors melakukan permainan isolasi satu lawan satu. Ia akan dengan cepat naik untuk membantu rekannya terutama pemain-pemain yang punya tendensi terkena mismatch seperti Kyle Lowry dan Fred VanVleet.

Hal tersebut membuat Warriors benar-benar kesulitan mendapatkan ruang tembak untuk para pencetak angka utama mereka, Stephen Curry dan Klay Thompson. Di sisi lain, dengan bantuan yang diberikan Marc, maka seharusnya ada satu pemain Warriors yang berada dalam kondisi bebas. Namun, jika pemain yang bebas adalah Jordan Bell, Andre Iguodala, dan Dryamond Green, rasanya Raptors tak bermasalah. Dua nama yang disebut terakhir memiliki masalah konsistensi tembakan terutama di area tripoin, jadi melepas keduanya akan menjadi perjudian yang tak terlalu merugikan untuk Raptors.

Di titik inilah saya rasa Warriors benar-benar merindukan sosok Kevin Durant. Di titik inilah yang membawa perbedaan besar di dua perjalanan final terakhir mereka. Kevin adalah pemain yang luar biasa di dua sisi permainan. Saat bertahan, jangkauannya yang panjang akan cukup merepotkan lawan, satu hal yang tidak dimiliki pemain lain di Warriors di gim pertama. Kevin juga cukup lincah untuk pemain dengan ukurannya.

Di sisi menyerang, saya rasa tak perlu diragukan lagi keberadaan Kevin. Salah satu hal menguntungkan yang dimiliki Warriors adalah tak punya batasannya tembakan Kevin. Secara statistik, pemain ini memiliki akurasi di kisaran 47 persen di jarak menengah hinga tripoin. Steph dan Klay memang memiliki catatan nyaris serupa, tapi dengan hilangnya Kevin, fokus para pemain Raptors jadi lebih mudah.

Kevin sendiri masih dipastikan absen di gim kedua, ada beberapa kabar yang menyebut dirinya mungkin kembali di gim ketiga atau keempat. Jika Warriors ingin mencuri satu kemenangan di Jurassic Park, saya rasa mereka harus segera melakukan perubahan susunan pemain.

Satu kombinasi yang menurut saya akan cukup membantu mereka adalah dengan mengganti Jordan Bell  dan Andre Iguodala dengan Kevon Looney dan Alfonzo McKinnie. Sepanjang gim pertama, Kevon mencetak total sembilan poin. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya tercipta saat ia dijaga oleh Marc, catatan tertinggi pemain besar (bigman) Warriors atas Marc di gim pertama.

Sayangnya, 10 dari 20 poin total Marc juga terjadi kala Kevon menjaganya. Namun, jika dirinci lebih dalam lagi, seluruh poin Marc atas Kevon ini terjadi dalam kondisi penjagaan yang ketat. Sebuah kondisi yang jauh lebih baik ketimbang Jordan, setidaknya Kevon memberikan perlawanan berarti untuk Marc.

Serupa dengan Kevon atas Jordan, Allfonzo juga cukup relevan dijadikan pilihan. Dengan nyaris semua mata pemain Raptors tertuju kepada Steph dan Klay, tim ini butuh satu lagi penembak jitu dengan tubuh yang tak terlalu kecil. Alfonzo adalah pilihan terbaik terbukti dengan catatan enam poin selama delapan menit dari 2/3 tripoin.

Gim kedua akan digelar Senin pagi, 3 Juni 2019, waktu Indonesia. Jika Raptors meraih kemenangan, maka ini akan menjadi kali pertama dalam lima musim terakhir Warriors tertinggal (0-2) di babak playoff. Namun, jika Warriors berhasil menang, langkah mereka untuk mewujudkan three peat akan kembali terbuka lebar.

Foto: NBA

 

 

Komentar