IBL

Paul George senang sekali ketika para penggemarnya merespon positif kolaborasi Nike PG 2 dengan PlayStation edisi perdana. Dengan semangat yang sama, ia pun melanjutkan kerja samanya dengan Nike dan PlayStation untuk meluncurkan warna baru. Kini mereka mencoba menghadirkan memori klasik PlayStation 1 pada sepatu Nike PG 2.5.

“Sebagai seorang penggemar besar PlayStation, saya merasa terhormat mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan sesuatu yang kita semua cintai,” kata George dalam blog resmi PlayStation. “Oleh karena itu, saya senang mengabarkan bahwa PlayStation, Nike Basketball, dan saya telah kembali dengan kolaborasi baru, PG 2.5 x PlasyStation Colorway.”

Sepatu Nike PG 2.5 x PlayStation mengadopsi warna khas PlayStation 1 yang legendaris, lengkap dengan motif tombol-tombolnya. Pada umumnya, sepatu itu dibalut warna abu-abu dengan tambahan logo PlayStation dan Paul George di bagian lidah. Sementara itu, di lidah bagian dalam, Nike menyematkan simbol daya (power) seperti tombol nyala/mati (on/off) yang menjadi ciri khas peralatan elektronik. Mereka juga melapis logo Nike dengan warna berbeda: merah dan kuning, plus nama “PAUL” dengan jenis huruf konsol tersebut di bagian belakangnya.

Elemen-elemen itu lantas membentuk satu kesatuan yang menyerupai PlayStation 1 dalam bentuk sepatu.

Bagi saya, Nike PG 2.5 x PlayStation itu seperti membangkitkan lagi kenangan lama. Bagaimanapun, sebagai seorang anak yang tumbuh di era 2000-an, memori saya lekat dengan gim-gim PlayStation 1. Bahkan, bisa dibilang, PlayStation 1 merupakan konsol pertama yang saya mainkan secara sadar.

Sebelumnya, saya juga familiar dengan Nintendo. Namun, saat itu, saya masih terlalu kecil untuk menyadari bahwa Nintendo adalah sebuah konsol gim. Saya memainkan Nintendo seperti memainkan mainan lain, sementara saya memainkan PlayStation dengan berbagai tujuan, termasuk hiburan dan pembelajaran.

Hingga dewasa ini, ada beberapa gim yang masih melekat dalam ingatan saya. Mungkin juga melekat dalam ingatan banyak orang. Karena gim-gim ini nyatanya seringkali masuk ke dalam daftar gim PlayStation 1 terfavorit di berbagai situs ulasan.

Berikut gim-gim PlayStation yang terkenal itu:  

Metal Slug X

Pada awalnya, SNK menciptakan Metal Slug untuk mesin arkade Neo-Geo pada 1996. Namun, seiring bergulirnya waktu, mereka juga mengembangkan gim itu untuk PlayStation. Metal Slug X, misalnya, menjadi salah satu gim favorit anak-anak pada 2000-an.

Semua seri Metal Slug berdasar pada konsep gim run and gun. Semua karakter akan terus berjalan sambil menembak lawan-lawannya. Metal Slug X sendiri memiliki konsep yang sama, tetapi dengan tingkat kesulitan berbeda. Apalagi SNK juga mengembangkan gim itu dari pembenahan seri Metal Slug 2.

Pada akhirnya, gim itu pun menjadi salah satu gim favorit anak-anak di PlayStation 1.

Crash Team Racing

Andi Gavin dan Jason Rubin menciptakan karakter Crash Bandicoot pada 1996 sebagai karakter utama dalam berbagai platform video gim. Keduanya kala itu bekerja pada Naughty Dog, yang kemudian merilis Crash Team Racing (CTR) bersama Sony Entertainment di PlayStation 1. Gim itu sendiri merupakan seri keempat dari serial gim Crash Bandicoot.

Cerita dalam gim CTR berfokus pada balapan mobil melawan Nitros Oxide untuk menyelamatkan planet dari kehancurannya. Konsep gimnya berkutat pada ide balap dengan lima fitur berbeda: adventure, time trial, arcade, versus, dan battle. Balapannya pun bukan balap mobil biasa. Ada tambahan trek rahasia sampai senjata-senjata yang dapat mengganggu lawan mencapai garis finis.

Ketika zaman kuliah dulu (sekitar 2013-2014), saya masih sering memainkan CTR di kontrakan teman. Gim itu sudah seperti agama kami. Kami bahkan lebih banyak bermain CTR daripada berdoa meski tetap tidak bisa meninggalkan ibadah jumat dan kewajiban lainnya. CTR  telah hadir sebagai perekat lingkaran pertemanan. Karena setiap ada teman yang datang, kami pasti mengajaknya bermain gim itu.  

Pepsiman

KID, sebuah perusahaan gim Jepang, mengembangkan dan merilis Pepsiman untuk konsol PlayStation pada 1999. Pepsiman sendiri adalah maskot minuman ringan Pepsi yang menjadi karakter utama dalam video gim. Bentuknya seperti kaleng Pepsi yang menyerupai manusia tanpa wajah berkostum ketat.

Sama seperti Metal Slug, Pepsiman juga memiliki konsep gim yang terus bergerak. Ia akan terus berlari karena dikejar kaleng Pepsi raksasa sambil menghindari benda-benda di sekitarnya. Jika Pepsiman gagal menghindarinya, kaleng Pepsi itu bisa saja melindasnya. Jadi, inti dari permainan ini sebenarnya sederhana: para pemain hanya perlu mengantarkan Pepsiman ke garis finis sambil menghindari semua benda yang melintanginya. Namun, ketika memainkannya, ternyata gim itu tidak sesederhana konsepnya karena ada beberapa tingkatan yang membuatnya semakin menantang.   

Harvest Moon: Back to Nature

Harvest Moon: Back to Nature merupakan gim favorit saya. Ceritanya sederhana, tetapi tantangannya tidak sesederhana itu. Saya memainkan gim itu seperti saya hidup di dalamnya. Apalagi konsep Harvest Moon memang berpusat pada kehidupan sehari-hari di sebuah ladang.

Dalam plotnya, karakter Harvest Moon bertopi biru itu kehilangan kakeknya yang meninggal dunia. Kemudian, sebagai ahli waris, ia pun mewarisi semua kekayaannya. Ia diberi tantangan untuk membesarkan kembali ladang yang sudah tidak terurus itu.

Dalam gim itu, para pemain bekerja setiap hari; dari mulai mengurus ladang sampai memberi pakan ternak. Belum lagi para pemain juga harus bersilaturahmi dengan masyarakat Mineral Town supaya bisa berteman baik dengan mereka. Pada akhirnya, misi para pemain adalah bertahan hidup sambil mengurus ladangnya seperti pada kehidupan sebenarnya.      

Captain Commando

Captain Commando adalah gim PlayStation 1 pertama yang sama mainkan. Dulu, saya harus menyebrang jalan dengan Kakak untuk bermain gim itu di rental. Biasanya kami bermain selama 1-2 jam sampai gim itu tamat.

Pada awalnya, Capcom sebenarnya membuat Captain Commando untuk mesin arkade. Namun, mereka kemudian mengembangkannya untuk PlayStation 1, sehingga gim itu bisa dimainkan dengan stik melalui layar televisi.

Konsep permainan Captain Commando mirip dengan Metal Slug. Mereka akan terus bergerak melawan musuh-musuh yang menyerang mereka dalam perjalanan, sampai akhirnya bertemu bos di tiap tingkat. Ada empat karakter yang bisa dipakai, di antara: Captain Commando, Mack the Knife, Ginzu the Ninja, dan Baby Head. Masing-masing karakter memiliki kemampuan berbeda, tetapi tetap dengan tujuan yang sama: mengalahkan bos.      

Foto: NBA

Komentar