IBL

Singapore Slingers dan Saigon Heat di ASEAN Basketball League ABL 2017-2018 lalu bisa diibaratkan kendaraan yang kehabisan bensin. Mereka bisa melaju ke babak playoff di peringkat kelima dan keenam. Sayangnya di babak ini, kedua tim langsung gugur karena kalah dua laga beruntun. Menyambut musim baru, Slingers dan Heat sudah menyiapkan strategi khusus.

Singapore Slingers tidak melepaskan bintangnya Xavier Alexander. Bahkan nilai kontrak Xavier ditambah untuk musim ini. Pemain tersebut memang bukan sekadar bintang biasa. Musim lalu, ia tampil dengan rata-rata menit bermain 39,5 menit per pertandingan. Kemudian catatan statistiknya yaitu 24,6 PPG, 9,5 RPG, dan 7,4 APG dalam 23 pertandingan. Xavier sangat mengenal Slingers karena sudah tiga musim di tim tersebut.

Slingers di bawah asuhan Neo Beng Siang, tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka adalah finalis ABL musim 2015-2016 dan 2016-2017. Namun musim lalu, mereka punya masalah di awal musim. Terutama saat mereka mendatangkan Ryan Wright. Pemain ini bukan senter murni, sehingga sulit bagi Slingers bersaing di area kunci. Akhirnya, mereka mengganti Wright dengan Christien Charles. Di musim reguler, Slingers mengumpulkan 12 kemenangan dari 20 pertandingan.

Musim ini, Slingers mendatangkan John Fields dan Jerran Youngs. Fields pemain setinggi 2,05 meter yang pernah bermain di PBA bersama Columbian Dyip. Dalam delapan laga, ia mencetak 29,1 PPG, 19,1 RPG dan 3,5 APG. Sedangkan Young adalah garda yang pernah tampil bersama Nothern Arizona Suns di NBA G-League. Sementara itu, pemain yang lepas dari Slingers musim ini adalah Wei Long Wong. Ia pindah ke CLS Knights Indonesia.

 

Cerita berbeda di kubu Saigon Heat. Tim asal Vietnam itu tampil meyakinkan di awal musim karena ada Maxie Esho dan Kepala Pelatih Kyle Julius. Sayang di tengah musim, penampilan mereka menurun. Musim lalu, Heat mencetak rekor kemenangan 10-10. Mereka juga kalah di babak pertama playoff oleh San Miguel Alab Pilipinas.

Menyambut musim ini, Heat punya strategi berbeda. Mereka melepaskan ikon klub Maxie Esho, yang akhirnya merapat ke CLS Knights Indonesia. Heat diuntungkan dengan aturan ABL yang menganggap pemain keturunan sebagai pemain lokal. Mereka akhirnya memasukkan sembilan pemain keturunan sekaligus yaitu Corey Cillia, Chris Dierker, Tran Dang Khoa, Justin Young, Henry Nguyen, dan Sang Dinh, yang punya status pemain keturuan Amerika - Vietnam. Dua nama selanjutnya adalah Stefan Nguyen, pemain keturunan Swedia - Vietnam, dan Jonathan Bermillo yang berstatus keturunan Kanada - Vietnam.

Untuk pemain asing, Kepala Pelatih Kyle Julius memasukkan Kyle Barone dan Trevon Hughes dari Amerika Serikat. Kemudian ada Murphy Burnatowski dari Kanada. Dengan kekuatan ini, dipastikan Heat tidak akan kehabisan bensin hingga babak final. Heat pernah menjadi semifinalis ABL pada musim 2015-2016 dan 2016-2017. Tentunya mereka ingin mencapai prestasi yang sama, atau ikut dalam perburuan gelar juara musim ini.(*)

Foto: ASEAN Basketball League, Saigon Heat

Komentar