IBL

Saigon Heat gagal melaju ke final liga basket Vietnam (VBA) musim 2018. Mereka kalah 2-0 di semifinal dari Cantho Catfish. Oleh sebab itu, kini Saigon Heat segera bersiap menyambut ASEAN Basketball League (ABL) 2018-2019. Kabarnya, mereka sedang menyiapkan kekuatan baru. Namun tanpa pemain andalan musim lalu yaitu Maxie Esho.

Kepala Pelatih Saigon Heat, Kyle Julius, akan terbang dari Kanada ke Vietnam pada 31 Agustus mendatang. Jadi tak ada waktu bagi pemain Saigon Heat untuk beristirahat setelah mereka kalah di semifinal VBA 2018. Target awal setelah pelatih datang adalah mengumumkan pemain asing yang akan dipakai. Sebab pemain asing Maxie Esho tidak akan bergabung dengan Heat di ABL 2018-2019.

Tentu berita ini tidak diharapkan oleh penggemar Saigon Heat. Sebab Maxie Esho menjadi tumpuan Heat musim lalu. Ia menggantikan Trevele Jones di pertengahan musim. Esho menjelma jadi mesin poin Heat dengan rata-rata 27,0 poin per pertandingan. Esho punya tinggi yang ideal sebagai seorang senter dengan 2,06 meter.

Sayang informasi yang beredar menyatakan bahwa hubungan Maxie Esho dengan Saigon Heat kurang harmonis. Kabar tersebut sudah berhembus sejak akhir musim lalu. Dilansir webthethao.vn, kini pemain berusia 27 tahun tersebut tengah mengikuti uji coba D-League di Amerika Serikat.

Sementara itu, ada rumor yang berhembus bahwa ABL akan menerapkan aturan baru mengenai pemain asing keturunan Asia. Aturan ini memungkinkan para pemain yang punya darah atau lahir di negara peserta ABL bisa dianggap pemain lokal.

Benar atau tidaknya aturan tersebut, memang belum ada pengumuman resmi dari ABL. Tetapi ini bisa jadi celah yang menguntungkan bagi Saigon Heat. Sebab mereka punya banyak pemain keturunan Vietnam yang berkualitas seperti Mike Williams, Moses Morgan, David Arnold, Tam Dihn, Sang Dinh, serta Stefan Ngueyn Tuan Tu atau Chris Dierker yang bisa jadi kekuatan baru di ABL nanti. Bila aturan ini benar-benar berlaku, maka Saigon Heat tidak akan kesulitan mencari pemain.

Tapi apapun aturan yang akan berlaku nantinya, Kepala Pelatih Kyle Julius punya pekerjaan rumah yang berat. Mereka harus meningkatkan kualitas permainan karena akan ada 10 tim termasuk Saigon Heat yang akan bersaing di ABL musim depan. Selain itu, mereka harus bisa mempertahankan posisi playoff yang sudah didapatkan musim lalu. Pada ABL 2017-2018, Saigon Heat menduduki peringkat keenam dengan 10 kali menang dari 20 laga. Mereka gagal melaju ke semifinal setelah menyerah 0-2 dari San Miguel Alab Pilipinas di babak perempat final.(*)

Foto: ASEAN Basketball League

Komentar