IBL

FIBA World Cup 2019 Asian Qualifiers dimulai kembali. Bulan September menjadi gelaran pertama untuk Second Round atau jendela keempat. Di ronde kedua ini, 12 tim dibagi menjadi dua grup yang akan tujuh tiket ke babak utama. Selandia Baru dan Australia pamer kekuatan di masing-masing grup.

Sebelum lebih jauh tentang jendela keempat, ada baiknya tahu tentang bagaimana sistem kualifikasi di FIBA World Cup 2019 di Cina. Sebelumnya ada dua ronde yang dijalankan untuk wilayah Asia sebelum masuk ke babak utama. Ronde pertama berlangsung pada bulan November, Februari dan Juni 2018. Di ronde ini, ada 16 tim yang kemudian disaring menjadi 12 tim. Setelah itu, 12 tim akan bertarung di ronde kedua. Ada tiga jendela yang harus dilewati peserta yaitu bulan September, November dan terakhir di bulan Februari 2019 mendatang. Di ronde tersebut lima peserta akan gugur.

Untuk lebih jelasnya, berikut bagan Road to FIBA World Cup 2019 Asian Qualifiers:

Untuk ronde kedua, 12 tim dibagi menjadi dua grup. Grup E berisi Selandia Baru, Lebanon, Korea Selatan, Yordania, Cina dan Syria. Sedangkan di Grup F ada Australia, Iran, Filipina, Jepang, Kazakhstan dan Qatar. Dari masing-masing grup ada tiga tim teratas yang akan masuk ke babak utama. Sedangkan satu tiket lagi ditentukan dari peringkat keempat terbaik.

Jendela keempat dimulai 13 hingga 17 September 2018. Di grup F, Selandia Baru langsung pamer kekuatan dengan menundukkan Syria 107-66. Lalu Korea Selatan dengan senjata barunya Ricardo Ratliffe menang 86-75 atas Yordania. Ratliffe sendiri mencetak 30 poin di laga ini. Sedangkan Cina yang menjadi juara Asian Games 2018 Jakarta-Palembang lalu, kali ini gagal menundukkan Lebanon. Cina kalah 88-92 dari Lebanon setelah bertarung hingga babak overtime.

Di Grup F, Australia tampak perkasa dengan menang 95-43 dari Qatar. Kemudian Jepang menundukkan Kazakhstan dengan skor 85-70. Sedangkan Filipina yang kini tampil dengan pemain baru, menyerah 73-81 dari Iran. Filipina tampil dengan tim baru setelah beberapa pemain mendapatkan sanksi karena perkelahian di jendela kedua dengan Australia. Kali ini mereka membawa tim yang hampir sama dengan tim Asian Games 2018 lalu. Tim ini juga dipimpin oleh Kepala Pelatih Yeng Guiao. Meski kalah melawan Iran, Christian Standhardinger tampil luar biasa dengan mencetak 30 poin dan 12 rebound.

Sistem pertandingan yang digunakan di setiap jendela adalah home and away, sehingga setiap tim akan bertemu dua kali. Berikut klasemen sementara hingga 14 Agustus 2018:

Selanjutnya, mereka akan tampil kembali pada tanggal 17 September 2018. Kali ini giliran Selandia Baru, Korea Selatan, dan Cina yang akan menjadi tuan rumah untuk Grup E. Lalu di Grup F, Australia, Jepang dan Filipina akan berperan sebagai tuan rumah.

FIBA World Cup 2019 menjadi turnamen gelaran ke-18 pesta basket antarnegara di seluruh dunia. Babak utama akan diselenggarakan di China pada 31 Agustus - 15 September 2019 mendatang. Edisi ke-18 ini istimewa karena berlangsung selang setahun dari FIFA World Cup untuk sepak bola. Sebab sejak tahun 1967, FIBA World Cup selalu bersamaan dengan FIFA World Cup. Untuk keistimewaan lainnya, edisi ke-18 akan mempertemukan 32 tim di babak utama. Sebelumnya hanya ada 24 tim yang bisa tampil di babak utama. Faktor penting lainnya, FIBA World Cup 2019 menjadi kualifikasi untuk negara yang masuk dalam Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. (*)

Foto dan Video: fiba.com

Komentar