IBL

Media Chicago Sun-Times mengumumkan perpanjangan kontrak Derrick Rose dengan Minnesota Timberwolves setahun ke depan dengan angka yang dirahasiakan. Rose secara resmi masuk dalam roster pemain NBA musim 2018-2019. Atas dasar itu, MVP NBA termuda sepanjang masa tersebut meraup bonus total AS$14.5 juta dari adidas dilansir dari pewarta ESPN, Nick DePaula. Adidas D-Rose 9 pun siap dirilis untuk melengkapi penampilannya.

Karir Rose jadi sorotan akibat pasang surut yang dialami. Ia mengawali karir dengan gemilang bersama Chicago Bulls pada 2008. Selain itu, di tahun yang sama, mantan pemain Memphis Tigers ini dikontrak adidas dengan nilai AS$1 Juta per tahun. Selang tiga tahun, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik NBA musim 2010-2011. Momen tersebut bertepatan dengan Kobe Bryant yang menua sementara LeBron James, James Harden dan Stephen Curry masih membangun karir.

Gelora anak muda Chicago itu membuat banyak pihak kepincut. Adidas seketika mengamankan Rose dengan perpanjangan kontrak senilai total AS$250 Juta berdurasi 14 tahun. Pihak lain juga menunjuknya sebagai bintang iklan seperti Wilson Sporting Goods, Skullcandy Headphones, minuman isotonik Powerade, minuman olahraga Force Factor, serta gerai Nissan Chicago. Lewat berbagai sponsor tersebut, rasanya mudah bagi Rose masuk jajaran pebasket dengan bayaran iklan termahal pada 2011.

Mengamankan gelar pemain terbaik, digandeng sponsor ternama serta bergelimang uang membawa Rose pada puncak karirnya. Sayangnya, momen prestisius itu hanya bertahan setahun. Musim berikutnya, ia dihantam cedera serius di laga playoff pertama melawan 76ers pada Mei 2012. Otot ACL lutut kirinya terkoyak. Ia terpaksa harus menjalani masa pemulihan 8-12 bulan.

Ia kembali bugar setahun kemudian dan diizinkan bermain penuh per Maret 2013. Akan tetapi, Rose tidak sekalipun hadir di sisa gim musim 2012-2013. Laga pra musim 2013-2014 pada 16 Oktober 2013 jadi laga pertama Rose pasca cedera. Selang dua minggu, ia tampil mumpuni dengan menyarangkan 18 poin, 6 rebound dan 3 asis pada laga melawan New York Knicks pada 31 Oktober 2013. Ia seakan membuka kembali harapan Bulls.

Pada laga melawan Portland Trail Blazers pada 22 Oktober 2013, ia kembali cedera parah. Otot Meniscus lutut kanan sobek cukup lebar. Hal itu memaksa dokter atlet Chicago Bulls menginstruksi pelaksanaan operasi. Operasi tersebut dilaksanakan pada 22 November 2013 dan dinyatakan sukses. Sayangnya, beberapa jam setelah operasi, Chicago Bulls mengabarkan Rose tidak akan bisa bermain hingga akhir musim untuk fokus pemulihan.

Tim medis dan meja operasi seakan akrab dengan pebasket kelahiran 1988 ini. Otot Meniscus Medial lutut kanannya robek pada 25 Februari 2015. Kemudian pada laga pra musim 2015-2016, ia mengalami retak tulang pipi kanan yang membuatnya harus mengenakan topeng pelindung saat bertanding. Yang terbaru, otot Meniscus lutut kirinya kembali robek pada 2 April 2017 sehingga ia harus menjalani operasi ke empat sepanjang sembilan tahun karirnya di NBA.

Operasi keempat tersebut mengguncang mentalnya. Meski masih berusia 28 tahun, Ia sempat mengutarakan niat pensiun dini karena merasa kakinya tidak mampu memenuhi kebutuhan bermain di NBA. Sayangnya, ia tidak bisa semudah itu pensiun. Ia masih terikat kontrak dengan adidas hingga 2021 yang mewajibkannya terus bermain di NBA apapun kondisinya.

Perjalanan terjal karir Rose tersebut berdampak besar pada adidas. Penjualan adidas D-Rose, sepatu khusus Derrick Rose bersama adidas, tidak berjalan dengan baik. Bila dikalkulasi, Derrick Rose seharusnya bisa bermain 722 sepanjang karirnya. Badai cedera tersebut hanya bermain 495 pertandingan. Sisanya habis untuk pemulihan.

Rangkuman cedera yang dialami Derrick Rose sepanjang karirnya hingga tahun 2015. Infografis: FOX Sports.

 

Walau dilanda berbagai cedera, adidas tetap membayar berbagai kewajiban sebagai sponsor kepada sang pemain. Perpanjangan kontraknya dengan Milwaukee Bucks juga menyelamatkan kontraknya walau banyak pihak meragukannya bermain seperti dulu lagi.

Misi adidas adalah mengguncang Nike sebagai merek penguasa produk basket. Mereka berada di jalur yang tepat pada 2012 saat merekrut Derrick Rose. Sayangnya, Rose yang kini bukanlah yang dulu. Ia bahkan tidak tampil ke babak final selama beberapa tahun belakangan. Hal itu tentu berbanding terbalik dengan Nike yang menempatkan empat atletnya di babak final NBA beberapa tahun belakangan.

Clutch Poins mengungkapkan bahwa adidas terlalu banyak menganggarkan dana kepada pemain yang hampir “habis”. Bayaran itu juga termasuk bonus yang akan diberikan kepada keluarga dan kerabatnya.

Meski demikian, kontrak baru ini menyertakan klausul pemotongan bonus berjumlah cukup besar dilansir dari Sports Illustrated. Rose tidak akan mendapat bayaran penuh bila ia tidak terpilih dalam NBA All-Star (ia terakhir melakukannya pada 2012) dan melewatkan maksimal setengah dari total 82 pertandingan yang diselenggarakan sepanjang musim 2018-2019.

Pengurangan bonus itu tampaknya akan diminimalisir dengan honorarium penjualan sepatu. Adidas telah membocorkan desain edisi kesembilan adidas D-Rose. Bahkan, ia telah mengenakannya pada 21 April 2018. Walau dibalut berbagai spekulasi, Si Tiga Garis tampaknya tetap optimis dengan penjualan sepatu ini.

Akankah musim 2018-2019 jadi musim baik bagi adidas dan Derrick Rose? Layak ditunggu.

Foto: Sports Illustrated via Getty Images, FOX Sports

Komentar