IBL

Walau Michael Jordan telah pensiun, sepatu khusus miliknya masih terus diproduksi hingga kini. Kini, kita mencapai momen berakhirnya Air Jordan 32. Hal itu terbukti dari perilisan edisi “Finale”. Kabarnya, setelah merampungkan edisi 32, Jordan bersiap merilis edisi 33 dengan pengembangan terbaru untuk memenuhi kebutuhan pebasket modern.

Sepatu ini mengambil warna cerah yang menjadi penanda perilisannya yang dilakukan di musim panas. Bagian atas terbuat dari bahan rajut (flyknit) dengan panel belakang berwarna putih yang terbuat dari plastik TPU (thermoplastic Polyutherane) dengan logo Jumpman 23 berukuran lebih besar dari edisi sebelumnya. Bagian sol diberi warna biru gradasi merah.

Detail penanda bahwa ini jadi edisi terakhir Air Jordan 32 terletak di bagian lidah dalam. Jordan menyematkan tulisan “Finale” dengan tinta emas.

Air Jordan 2 Retro OG Varsity Red yang pernah digunakan Michael Jordan pada 1986. Sepatu ini dibuat dengan tangan di Italia. Siluet dan fiturya jadi inspirasi pengembangan Air Jordan 32.

 

Air Jordan 32 adalah sepatu yang dianggap sebagai versi modern Air Jordan 2. Momen perilisannya pun bertepatan dengan 30 tahun sepatu kedua Michael Jordan tersebut. Para desainer dari Jordan meningkatkan performa Air Jordan 2 dengan menempatkan berbagai bahan serta memenuhi kebutuhan pebasket modern. Walau begitu, mereka tetap tidak meninggalkan estetika klasik nan mewah yang dibuat Bruce Kilgore di Air Jordan 2.

Terdapat beberapa fitur memukau di edisi ini. Pada bagian atas, Nike menempatkan dua jenis flyknit di bagian atas. Sedengkan pada bagian sol, mereka menempatkan kombinasi fitur. Bantalan Zoom Air di bagian depan dan belakang yang dihubungkan dengan plat berjenis Flight khas Nike. Untuk meningkatkan traksi, Air Jordan 32 membuat sol karet bermotif Herringbone.

Komposisi itu pun kini telah mencapai edisi terakhir. Namun, Air Jordan digadang-gadang akan memberikan pengembangan lebih baik untuk edisi selanjutnya.

Foto: Nike

Komentar