IBL

Memperingati 50 tahun Puma Suede, Puma bekerja sama dengan butik sneaker dan figur publik untuk merilis 50 edisi khusus.  Kali ini, penulis buku sekaligus pemerhati kultur sneaker Robert “Bobbito” Garcia berkesempatan untuk berkreasi dengan siluet paling legendaris dari Puma ini. Ia pun mengkreasikan Puma Suede dengan warna oranye dan abu-abu.

Sebagai pemerhati kultur sneaker yang dinamis, Garcia punya kenangan tersendiri dengan Puma Suede. “Saya ingin membuat sesuatu sesederhana tren yang merebak tahun 1970-an. Itu momen di mana saya besar dengan berbagai dinamika yang ada. Walau begitu, Anda masih bisa merasakan kultur b-boy yang kental,” ujar Garcia tentang Puma Suede karyanya.

Selain buku "Where'd you Get Those" yang terbit pada 2014, Bobbito juga menerbitkan dua buku lain bertema perkembangan kultur sneaker pada 2003 dan 2015 dengan menggandeng Ellizabeth Hasselmack.

 

Warna oranye-putih dan abu-abu-biru tua dipilih dengan inspirasi gaya hidup anak muda New York kala itu. Tanda tangan Bobbito Garcia tersemat di bagian samping dengan tinta emas. Sementara buku terlaris Garcia berjudul “Where’d You Get Those?” dibordir untuk menghiasi bagian dalam sepatu. Buku itu dirilis pada 2016 dan laris manis diburu para penggiat sneaker di dunia.

Ini jadi kali kedua Garcia menelurkan karya untuk Puma Suede. Tahun 2016, ia pernah merilis edisi pertama Bobbito Garcia x Puma Suede dan Puma Clyde dengan detail yang juga menampilkan buku karyanya itu. Ia menambahkan detail “Where’d You Get Those?” dan “Guard Up” bertinta emas sebagai hiasan.

Detail Bobbito Garcia x Puma Clyde dan Puma Suede Mid yang dirilis pada 2016.

 

Garcia memiliki pengaruh di kultur sepatu. Ia pernah melakukan wawancara dengan Walter “Clyde” Frazier, dan wawancaranya itu membantu Puma meningkatkan popularitas Puma Suede dan Puma Clyde pada 1980-an. Apalagi pria yang berprofesi sebagai disc jokey (DJ) ini juga sempat menginisiasi gerakan Hoops 4 Hope.

“Saya tak pernah menjual kembali sepatu yang pernah saya pakai. Bila saya sudah selesai (menggunakannya), saya akan mendonasikannya pada yang membutuhkan,” katanya.

Dari kebiasaannya itu, ia membuat gerakan menyumbang sepatu basket tak terpakai ke anak-anak Afrika. “Mereka sering bermain basket tanpa sepatu. Itu sungguh menyedihkan,” kata Garcia kepada Vogue pada 2016 lalu, dan gerakan itu masih berjalan hingga kini. Dengan kiprah seperti itu, wajar bila Puma merekrut Bobbito Garcia untuk mengkreasikan kembali sepatu legendaris mereka.

Foto: Puma, EU Kicks

Komentar