IBL

Telah Rilis Tiga Edisi, Bersiap untuk 47 Seri Lainnya

Tahun 2018 jadi tahun besar bagi Puma Suede, siluet paling bersejarah besutan Puma ini berumur 50 tahun. Untuk memperingatinya, Puma membuat gebrakan cukup besar. Mereka akan merilis 50 buah Puma Suede dengan berbagai edisi, bahan dan warna.

Puma tak bekerja sendirian. Mereka berkolaborasi dengan beberapa pihak yang turut serta dalam perjalanan Puma Suede sehingga bisa sampai sejauh ini. Para kolaborator tersebut di antaranya berasal dari bidang musik, olahraga, industri fesyen, kultur pop, dan kultur jalanan. Semua kolaborator tersebut masih dirahasiakan hingga kini, tapi telah mengerjakan proyek ini sejak setahun terakhir.

Kampanye 50 Tahun bersama Sang Legenda

Gaung perayaan ini terasa sejak Oktober 2017 lalu. Mereka menggandeng sprinter (pelari cepat) yang mengenalkan Puma Suede pada publik, Tommie Smith. Bersama Smith, mereka membuat kampanye untuk mengingatkan bahwa Puma Suede telah berusia 50 tahun. Tommie Smith sendiri bukan seorang yang asing bagi Puma, ia memenangkan medali emas Olimpiade 1968 menggunakan Puma Spike dan menerima medali dengan membawa Puma Suede di atas podium.

Puma 50th Anniversary “Tommie Smith” Pack berisi siluet Puma Suede berwarna hitam putih, jaket berjenis tracktop dan celana olahraga (training) dengan garis putih dan logo Puma sebagai pemanis.

Puma Suede MIJ “The Collector”

Ini adalah seri pertama yang dirilis untuk memperingati 50 tahun Puma Suede. Di antara semuanya, seri ini dianggap yang paling eksklusif. Sejatinya MIJ punya kepanjangan yang menginformasikan di mana sepatu ini dibuat, “made in Japan” atau buatan Jepang. Memang benar, Puma Suede MIJ “The Collector” dibuat dengan tanpa mesin (handmade) oleh pengrajin sepatu di Jepang

Puma Suede sendiri bukanlah siluet yang asing di Negeri Sakura. Takaya Yamada, seorang pegiat kultur sneakers di Jepang mengaku, ia pertama kali mengenal Puma Suede 20 tahun lalu. “Aku jatuh cinta pada kualitas bahan dan bentuknya. Warna ungu dan kuning juga yang paling indah di antara semua seri Puma Suede,” ungkapnya kepada Sneakers Magazine. Ia pun mengaku bangga bisa membantu pembuatan siluet yang jadi favoritnya sejak muda itu.

Anda harus ke Jepang untuk mendapatkan seri ini. Puma hanya menjualnya ke tiga butik sepatu kenamaan di Jepang: Billy’s, Atmos, dan Undefeated dengan harga AS$250 per pasang.

Puma Suede “Rudolf Dassler” Pack

Menapaki sejarah Puma tak akan pernah lepas dari andil sang pendiri, Rudolf Dassler. Kakak dari Adolf Dassler ini akhirnya mendirikan Puma setelah mengalami perselisihan dengan sang adik terkait pengembangan Gebruder Dassler Schuhfabrik pada 1948. Awalnya, Puma bernama Ruda yang kemudian berganti logo dan nama pada 1958.

Logo tersebut kemudian disematkan di bagian tumit belakang sebagai pengingat sejarah berdirinya Puma. Warna dasar dipilih sebagai bentuk penghormatan pada Rudolf. Tak hanya sepatu, Puma Suede “Rudolf Dassler” Pack juga merilis sebuah tas berbahan campuran nubuck dan suede yang sama dengan sepatu. Kotak sepatu pun dirilis dengan warna berbeda menandakan bahwa sepatu ini masuk ke dalam edisi peringatan 50 tahun Puma Suede.

Seperti seri MIJ, seri ini pun hanya dijual di Jepang dan kabarnya langsung terjual habis dalam hitungan jam.

Puma Suede “B-Boy” Pack

Kultur hip hop memang tak bisa dipisahkan dengan Puma Suede. Sepatu ini telah jadi bagian dari perkembangan kultur tersebut sejak munculnya film "Beat Street" pada 1984. Seri ini lahir untuk mengingat kembali awal mula kejayaan kultur tersebut.

Puma Suede “B-Boy” Pack terdiri dari jaket tracksuite, celana olahraga, dan tentu saja Puma Suede. Semua hadir dalam edisi khusus berbalut bahan terbaik. Sepatu di seri ini dijual hanya di beberapa gerai khusus Puma dengan harga retail AS$99.

Satu sepatu, sejuta kultur

Sejarah panjang Puma Suede telah dibahas panjang dalam edisi cetak majalah Mainbasket ke-64 (Januari 2018). Anda dapat membelinya di toko-toko buku terpilih kesayangan Anda. Pembelian secara online juga telah dibuka. Informasi lebih lanjut bisa Anda dapatkan di media sosial Mainbasket.

Sumber Foto: Puma, Sneakernews

Komentar